Calvin Alexander: ke tempat biasa kuy
Ages: kuy bang,neng juga males di rumah
Lukas Rhdn: kuyy
Vito Senjaya: kuy
Ages: Otw
Lukas Rhdn: otw
Setelah memberi tahu ketiga temannya Calvin segera mengganti pakaiannya dengan kaos supreme dan juga celana jeansnya tak lupa juga ia memakai sneakers putihnya. Seusai mengganti pakaiannya Calvin mengambil kunci motor yang berada di atas nakas. Setelah berpamitan kepada mamanya Calvin langsung melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah.
****
Memasuki sebuah cafe yang biasa mereka kunjungi. Cafe ini sangat nyaman bagi pengunjung karena tema cafenya yang klasik jadi tidak membatasi semua kalangan,pelayannya yang ramah,makanannya yang enak dan tentu harganya yang terjangkau.
"Woyy bang,lo yang ngajakin lo yang telat" Ucap Lukas sambil berhigh five ala-ala cowo kalo bertemu.
"Si Calvin kan kaya cewek dandannya lama bener" Celetuk Ages yang sudah berada di samping Lukas.
"Apaan si lo ges,tadi tuh macet di jalan"
"Udah deh mening lo duduk" Perintah Vito akhirnya dituruti oleh Calvin,Vito sudah cape mendengar perdebatan antara temannya ini.
"Lo mau pesen apa Cal" Tanya Lukas pada Calvin
"American coffee aja deh"
"Makannya mau apa?"
"Nanti aja deh kalo mau makan baru gue pesen"
"Heh lo berdua mau apa" Tanya Lukas kepada Vito dan Ages.
"Gue sama aja kaya Calvin" Jawab Vito masi dengan posisinya stay coolnya
"Gue mau green tea aja" Celetuk Ages tetapi membuat ketiga temannya tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa lo ges,mau diet?udah cungkring begitu" Tanya Lukas disela tawanya. Mereka tertawa karena merasa aneh tidak biasanya Ages memesan grean tea.
"Emang green tea buat diet doang,engga kan" Dengan nada yang cukup sinis tapi masi membuat gelak tawa teman- temannya.
"Emang salah apa gue pesen green tea"
"Iya iya gue pesenin green tea" Akhirnya Lukas mengalah.
"Eh tunggu deh,gue merasa deja vu sama tu cewe" Ucap Ages tiba-tiba membuat temannya menoleh ke arah pandang yang Ages maksud.
"Mana sih?" Tanya Calvin yang mulai penasaran.
"Itu tuh yang baru masuk deket pintu cafe".
"Eh iya perasaan gue kenal deh" Ucap Lukas menambahkan.
"Itukan cewek yang kena bola" Vito akhirnya angkat bicara karena ia juga seperti mengenal cewek tersebut.
"Tapi kok beda banget si sama di sekolah" Heran Calvin melihat gaya cewek tersebut jika diluar sekolah." Ah bukan kali,masa iya si cewek yang tadinya cupu jadi secakep itu". Calvin mengelak karena tidak percaya.
"Udah ah malah jadi ngurusin tu cewek,nih minumannya udah dateng". Ucap lukas yang sudah membawa pesanan para sahabatnya ini.
***
Di sisi lain Vale sedang kebingungan dengan kakaknya karena tiba-tiba mengajaknya keluar. Sebenarnya Vale sudah menolaknya tetapi Vino memaksanya untuk ikut,jadi Vale hanya bisa pasrah. Mana Vale keluar tidak memakai kacamatanya. Tadi Vale mencari kacamatanya tapi tidak ketemu,dan Vino bilang tidak usah memakai kacamata padahal penglihatan Vale agak kurang jelas tapi masih bisa melihat walaupun tidak sejelas memakai kacamata.
"Kak kita mau kemana si?" Tanya Vale mulai penasaran dengan tujuan kakaknya ini.
"Kita ke cafe temen kakak dulu ya,laper nih" Jawab Vino sambil mengusap perutnya karena merasa cacing didalam perutnya sudah meronta menginginkan makanan.
"Eh Val kenapa si kamu tuh ke sekolah gayanya kaya gitu" Ucap Vino dengan sangat hati-hati karena takut menyakiti perasaan adiknya ini. "Maksud kakak kenapa harus kaya gini" Vino mencoba mencari tahu kenapa Vale mendadak berubah semenjak ia lulus SMP dan masuk SMA. Vale menjadi berubah.
"Ntar juga kakak tahu" Vale sudah sangat lelah dengan pertanyaan itu selalu keluar dari mulut keluarganya,dari ayahnya sampai kakaknya Vino. Vale akan cerita jika sudah tepat pada waktunya
"Kak dengerin ya,kalo aku udah siap cerita,aku pasti akan cerita sama papah,mamah dan juga kak Vino" Vale mencoba memberi penjelasan kepada kakaknya tersebut.
"Yauda kalo kamu udah siap cerita,jangan sungkan" Tangan Vino terulur pada kepala Vale dan mengusap puncak kepala Vale dengan penuh kasih sayang.
"Yauda turun yuk,udah nyampe nih"
"Ayo"
Akhirnya Vale dan Vino memasuki sebuah Cafe. Vino bilang si ini cafe milik temannya.
Saat memasuki cafe,Vale disuguhi dengan keadaan cafe yang ramai dan tema cafenya yang unik."Kak duduk situ aja" Tunjuk Vale ke tempat duduk yang diujung dekat jendela,Vale memilih tempat duduk yang dekat jendela karena dapat melihat orang yang berlalu lalang. Apalagi jika sudah hujan Vale sangat menyukainya. Tapi jika sudah hujan Vale jadi teringat sesuatu.
"Yaudah ayo"
"Kak aku mau ke toilet dulu ya,kebelet nih" Ijin Vale kepada Vino. Vino hanya merespon dengan anggukan saja,karena ia sedang sibuk membalas pesan yang masuk pada ponselnya.
Saat Vale berbalik badan menuju ke toilet langkah kakinya terhenti karena melihat ada empat cowok yang sangat familiar. Ralat bukan familiar lagi tapi mengenalnya terlebih lagi Vale mempunyai kesepakatan dengan salah satu diantara cowok tersebut.
"Kak ayo pulang" Sambil menarik lengan Vino,Vale terus meminta untuk pulang.
"Itu makanannya gimana?" Tanya Vino.
"Udah kak gak papa,ayo pulang" Vale tidak peduli dengan makanan,yang Vale inginkan hanya pulang. Itu saja.
"Kenapa sih kok tiba-tiba pengen pulang,lagian tadi katanya mau ke toilet". Vino terus bertanya sedangkan Vale diam tidak pengubris pertanyaan dari kakaknya tersebut.
Akhirnya mereka sampai ditempat parkir,Vino yang tadinya terus menanyakan Vale ini kenapa. Sekarang Vino diam melihat tingkah laku Vale yang berbeda dari biasanya,muka yang sangat menampakan kepanikannya dan Vale terlihat sangat gelisah.
****
Dont forget vote and coment<3
Sory partnya cuma dikit
KAMU SEDANG MEMBACA
fake nerd
Teen FictionValerie Flaurencia adalah seorang gadis cupu yang mengalami suatu peristiwa yang membuat dirinya tidak dapat melupakan kejadian tersebut. Karena kecupuannya juga Vale sering kali menjadi bahan bulyan di sekolahnya. Tapi Vale ini pintar dalam hal aka...