2#

10 6 0
                                    

*huruf yg bercetak miring adalah pikiran tokoh

Don't Like Don't Read.
-----*-----*-----*-----*-----*-----*-----

Rifkah Pov..

Pagi ini sangat cerah ya walau tak secerah hati ku saat ini.
Aku masih memikirkannya...ya dia laki-laki yang mampu membuat aku bahagia berada di dekatnya.
Tapi memikirkannya tidak berguna sama sekali saat ini.

Tanpa berlama lama aku bangun dari tempat tidurku dan langsung bersiap siap ke sekolah...

Di sekolah...

Kulangkahkan kaki ku memasuki gerbang sekolah....udaranya sangat segar karena ini masih sangat pagi bagi murid sekolahan untuk datang. Tapi tidak denganku aku suka ketenangan jadi aku sengaja datang lebih awal...

Saat ini aku tepat berada di depan pintu kelasku...kelas yang akan ku tinggalkan dalam hitungan bulan...ya karena aku sudah kelas 12 itu artinya aku akan ke perguruan tinggi sebentar lagi.

Aku membuka pintu itu dan aku melihat seorang pria...tunggu!! Itu.... Haris...apa aku tak salah lihat?
Dia datang sepagi ini?...tumben.
Biasanya juga datang pas bel bunyi... Aneh.

Deg...

Dia melihat ke arah ku...ya ampun ada apa denganku...jangan gampang baper lihat cogan Rif...

"Pagi..."kuberanikan diri ku untuk menyapanya dengan senyum ku.

"Pagi"asli gue kikuk banget sekarang pas Haris sang pangeran sekolah ya walau nggak ada mahkotanya si...tapi itu tadi beneran kan? Dia balas sapaan gue? Oh my God mimpi apa gue semalem.

Tanpa berlama lama lagi gue duduk di kursi gue...
Sekedar info aku duduknya di depan dengan Vika, karena aku nggak bisa fokus kalo di belakang...ya aku suka hampir semua mata pelajaran...dan itu berpengaruh sama prestasi gue...terbukti dari masuk sekolah sampai sekarang gue juara umum 1 terus di sekolah...ya tapi selain gue terkenal pintar gue juga terkenal karena nggak sombong meski juara umum terus...ya iyalah buat apa juga gue sombong... kepintaran gue itu cuma titipan dari Tuhan dan harus dimanfaatin.
Bukan nya untuk pamer sana sini.

Sedangkan Haris dia duduk di barisan belakang gue cuman dekat jendela cuma kelang satu meja dari gue kalo dari samping.

Kriett..

Aku mendengar suara decitan kursi yang bergeser dan aku melihat Haris berdiri dari kursinya dengan sedikit terhuyung kedepan....tunggu?...astaga wajahnya pucat...kenapa aku nggak sadar dari tadi?...

"Lo nggak apa-apa Ris?"entah kenapa aku khawatir dengan keadaan dia saat ini.

"Cuma pusing sedikit..."

Dia berjalan ingin ke luar tapi saat Melawati ku dia udang nggak sadarkan diri langsung aja aku refleks nahan dia...ya ampun untung di kelas cuma ada kami berdua(karena ini masih pagi jadi belum banyak murid yang datang tapi nggak tau deh kalo di kelas lain)...bisa jadi bahan gosip nih kalo ada yang lihat.

Akhirnya sampai juga di UKS ya walau nggak terlalu jauh dari kelas sih, tapi sumpah kalo orang pingsan emang kayak gini ya? Berat banget...
Dah gitu gue harus usaha buat buka pintu UKS lagi....

Setelah masuk gue nggak lihat siapa siapa...mungkin karena masih pagi kali ya jadi penjaga UKS belum stand by di posisi...

Gue langsung bawa Haris ke tempat tidur yang ada di UKS itu...
Dan setelah nya gue bingung mau gimana?...mau balik ke kelas? tapi Haris sendirian disini...mau jagain Haris di sini? tapi sayang bolos pelajaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Forgotten PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang