PROLOG

12 6 0
                                    

Catatan:
*kata tercetak miring adalah pikiran tokoh.

Don't Like Don't Read

~-----*-----*-----~

Rifkah side...

Bagaikan langit setelah hujan reda, Bagaikan hati yang sedang cerah. Aku mengingat senyumanmu. Dan senyuman itu pun menjadi hal yang terkenang. Kita pasti masih seperti di hari itu, masih seperti anak kecil yang polos. Melewati berbagai musim yang berlalu dan melihat hari esok masing-masing.

Salah satu cinta pun terlahir di antara jutaan sinar cahaya ini.

"meskipun kau tak berubah ataupun mulai berubah,kau tetaplah kau, jangan khawatir suatu saat kita akan menjadi dewasa dan bertemu dengan orang yang hebat. Semoga kita dapat membawa keluarga yang tak tergantikan dan bertemu di sini".

Aku masih ingat saat aku mengucapkan kalimat panjang itu padamu dulu Leo, saat kita masih berumur 12 tahun. Dan aku juga tidak tau bahwa itu akan menjadi kata terakhir yang ku ucapkan padamu.
Janji itu, janji di mana kita akan bertemu lagi disini, di tempat aku berdiri sekarang, di tepi pantai yang selalu keluarga kita berdua kunjungi disetiap akhir pekan untuk berlibur.

Dan sekarang kita tidak tau kabar kita satu sama lain semenjak itu. Tapi itu tidak benar, kau ingat kalung yang kuberikan padamu dulu? Kalung itu akan menjadi tanda pengenal kita saat bertemu nanti. Maaf, maaf aku pergi meninggalkanmu tanpa pamit terlebih dahulu. Aku sungguh buru-buru waktu itu dan aku juga tidak bisa menolak untuk tidak ikut pergi.

Tapi kau tenang saja setiap tahun aku selalu kesini, ketempat kita membuat janji itu bersama, walau sudah berjalan 5 tahun kita berpisah, tapi ku harap nanti kau juga akan memenuhi janji ini, dan kita akan bertemu disini...lagi.

Normal side...

Setelah memasukkan surat yang dia tulis itu ke dalam botol. Tak lama gadis itu pergi dari pantai, meninggalkan botol yang berisi kenangan masa lalu nya hanyut terbawa ombak.

Nama gadis itu adalah Rifkah Amelia yang terpisah dari sahabat masa kecilnya sekaligus cinta pertamanya. Dia berjanji kepada dirinya sendiri tidak akan mencintai laki-laki lain selain cinta pertamanya itu. Tapi benarkah kau bisa mempertahankan janjimu itu Rifkah? Apa kau yakin dengan dirimu bisa mempertahankannya?

Tidak semua yang kita inginkan berjalan dengan lancar sesuai keinginan kita.
Karena di setiap jalan pasti ada kerikil yang menghalangi, baik itu cuma satu maupun tak terhitung jumlahnya.
.
.
.
TBC.

Ok maaf kependekan tapikan cuma prolog doang nanti pas masuk chapter satu aku usaha in biar panjang hehehehe....

Dahhh sampai jumpa next time yaa....

*DellaA15
IG : della_amelia1250
Hehehe promosi dikit gak apa" kan?

A Forgotten PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang