05/12/2017 #46 In Fanfiction
27/11/2017 #84 In Fanfiction
"Bersikap seenaknya, menghina sepuasanya tanpa memikirkan perasaan orang yang dihinanya, mengatur sesuka hatinya. OMG,...you're so bossy!"
-(namakamu) Arabelle Mikaila-
Started write on June...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
40| Finally - ♪: Zayn Malik - Pillowtalk - ◎▶◀◎
Iqbaal dan (namakamu) masih melihat pria bermata hazel yang sudah mengenakan baju tahanan dan tangan yang diborgol, disisinya ada dua polisi yang memegang erat lengan dan pundaknya. Pria bermata hazel itu adalah Aldi.
(Namakamu) menatap wajah Aldi dengan guratan yang sulit untuk diartikan. Iqbaal terus menggenggam erat tangan istrinya, sementara tangan satunya terkepal kuat. Rasanya Ia belum puas jika belum melihat Aldi menjadi mayat karena tangannya sendiri. Membusuklah dalam penjara bajingan, umpat Iqbaal dalam hati.
"(namakamu), maafkan aku"
(Namakamu) diam saja, didahinya sudah banjir oleh keringat. Ia masih melihat pergerakan Aldi yang mulai digiring oleh beberapa polisi untuk masuk ke dalam mobil tahanan.
"Aku mencintaimu" imbuh Aldi menahan diri untuk tidak masuk ke dalam mobil.
Cih!, batin Iqbaal.
"Kau tak pantas untuk mencintaiku" ketus (namakamu) dengan wajah tanpa ekspresi. Meski tanpa ekspresi, kecantikan pada wajah cantik (namakamu) tak luntur membuat Aldi merasa teriris pernah memutuskan hubungan dengan gadis yang nyaris sempurna seperti (namakamu). "Karna aku tak pantas untuk dicintai pria brengsek sepertimu"
Aldi mendesis pelan dengan wajah sedih, "Maafkan aku" lirihnya melihat kearah Iqbaal.
"Aku tak butuh maaf darimu"
Lalu Aldi mengalihkan pandanganya untuk menatap wajah gadis yang telah membuat dirinya terobsesi akan sosok cantik itu. "Maafkan aku, (namakamu)" pintanya dengan tatapan yang sedikit membuat wanita hamil itu merasa iba.
(Namakamu) menggeleng pelan, "Aku juga tak butuh maaf darimu" katanya dengan nada dibuat lantang. Lalu (namakamu) meminta izin pada Iqbaal untuk mendekat pada Aldi. Dan Iqbaal menginzinkannya.
"Ku pikir kau akan berubah dan menyesali diri waktu aku menjengukmu di rumah sakit, tapi itu semua hanya sebuah drama yang kau buat. Kau ternyata hanya berpura-pura sakit, aku sangat kecewa padamu. Kenapa kau melakukan semua ini padaku, Aldi?" ucap (namakamu) dengan hidung dan mata yang mulai memerah.
Aldi hanya tertunduk malu. Ia sangat malu atas perbuatannya, "Semua itu kulakukan karena ingin membuatmu kembali padaku"
"Kau ingin aku kembali padamu setelah kau mencampakkanku karena kau menyukai sahabatku, begitu?"
"Aku tak tahu kenapa aku bisa memutuskan hubungan denganmu waktu itu"
Iqbaal mendecih kasar, membuang wajahnya kesamping saat mendegar (namakamu) dicampakkan oleh banjingan seperti Aldi karena menyukai sahabat gadis itu. Shit!
