I

11.9K 1K 55
                                    

BRAK!

BRUAGH!

BRAK!

"BIARKAN AKU PERGI!!"

BRAK!

Debuman pintu terdengar seiring dengan teriakan yang menggaung nyaring. Suasana mansion itu cukup suram dengan orang-orang yang meringkuk ketakutan.

Terutama para Omega.

Mereka terlihat ketakutan dengan tubuh bergetar. Napas mereka tercekat, bahkan ada beberapa yang hampir kehilangan kemampuan menciumnya.

Tidak.

Aroma ini terlalu mengintimidasi.

Terlalu kuat.

Terlalu kental.

"Namjoon! Apa yang harus kita lakukan?!" Seorang Omega, sebut saja Kim Seokjin, menatap nanar pintu baja dengan ketebalan luar biasa di depan sana. Bunyi debuman belum berhenti, menandakan seseorang di dalam sana masih belum bisa diajak bekerja sama. "Aku takut!" Paniknya dengan bibir bawah yang tergigit.

Yang dimintai tolong hanya bisa memicingkan matanya. Kedua tangannya terkepal erat, mencoba menahan gemetar ditubuhnya. Karena demi apapun, aroma yang dikeluarkan seseorang di ruang isolasi itu semakin mengudara, diiringi dengan aura mencekam dan geraman buas.

"Aku tidak tau.."

"Kau tidak tau?!" Seokjin hampir menyalak jika saja ia tidak ingat posisinya sebagai Omega. Omega yang berani membentak dan menentang seseorang yang memiliki posisi lebih tinggi dari dirinya akan diberi hukuman berat. "Ini sudah hampir tiga hari, Namjoon! Oh! Moon Goddes! Aku tidak tahan jika harus bertahan disini lebih lama dengan keadaan mencekik seperti ini!"

"Dengarkan aku, Seokjin!" Namjoon tidak tahan mendengar rengekan Omega disampingnya ini. Kedua tangannya mencengkram erat kedua bahu yang bergetar itu. Matanya memicing tajam namun binarnya menunjukkan sesuatu yang membuat Seokjin perlahan tenang. "Kita sudah pernah melewati masa ini! Alpha sudah memberi perintah pada kita untuk tetap melakukan aktivitas seperti biasa! Alpha tidak akan berbuat buruk! Masa 'Rut' nya tinggal beberapa hari!"

"Bagaimana kami bisa bertahan kalau Alpha terus menerus menggeram dan melolong putus asa?!" Seokjin akhirnya tidak peduli dengan aturan yang mengharuskan kasta terendah untuk menghormati kasta tertinggi. Baginya, keadaan saat ini sudah tidak bisa membuatnya berpikir jernih. Masa bodoh dengan hukuman dan tetek bengeknya. Yang dia inginkan hanyalah ketenangan bersama!

"Katakan padaku, Namjoon! Bagaimana cara kami melakukan aktivitas seperti biasa kalau Alpha terus membuat yang lain takut?! Kau tidak lihat sebagian dari Omega merasa sesak napas karena aroma pekat yang dikeluarkan Alpha?!" Lanjutnya hingga hampir membuatnya menangis tersedu. "Aku tidak tahan, Namjoon! Aku tidak tahan! Aku ingin pergi dari sini!"

Namjoon tertegun mendengarnya. Untuk sesaat, lelaki berstatus Beta itu menghela napas berat. Sepertinya dia sudah memikirkan sesuatu di dalam kepalanya. "Baiklah.. Maafkan aku.." Putusnya dengan nada sedih. "Akupun tidak tahan jika harus tetap tinggal disini dengan keadaan Alpha yang seperti itu.. Tapi mau bagaimana lagi? Kita tidak punya pilihan, Seokjin.."

"Ada!" Seokjin cepat-cepat menyela ucapan Namjoon. Kedua bola matanya menyalang menatap Beta kepercayaan Alphanya itu. "Kita harus membiarkan Jungkook keluar dari sana. Membiarkan dia bertemu dengan Jimin!"

Kedua mata Namjoon langsung membulat horor. "Kau gila?!" Pekiknya kaget. "Kita tidak bisa melakukan itu! Pack Silver sudah pergi ke Selatan mencari wilayah baru untuk mereka tinggali! Apa kau tidak ingat pertemuan antar Alpha semalam?"

Fated PairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang