An Unreadable Feeling Part 5

82 11 1
                                    

Akupun masih saja berfikir bahwa perhatiannya adalah sebuah permainan semata.

Aku tak sadar bahwa hari yang aku tunggu akan segera datang esok.

Hari ini aku akan salam pamit kepada teman-teman sekelasku.
ini hari terakhir aku di kota Yogyakarta, rasanya sedih sedih gimana gitu, karena aku belum berhasil ngejalanin misi aku untuk meluluhkan cowok cuek itu.

Pukul 09.45 AM

ini adalah waktunya istirahat.
Lagi-lagi kemana-mana aku bermain Dengan Amel sahabat karibku.

"Net gimana besok, ah lu mah kok pindah sih? Gue kan jadi galau" ucap Amel dengan suara cemprengnya.

"ih lebay amat sih kamu mel, walaupun kita beda sekolah nantikan kita masih bisa chatan, video call,  telvon,  udah sih enggak usah panik gitu ah wkwk" jawabku sambil tertawa sedikit.

"hari ini lu traktir gua ya Net itung-itung traktiran terakhir lu di Yogyakarta ya hehe" bujuknya minta gratisan.

"oke deh, bawel amat kamu ini mel. " jawabku

"BTW lu udah bilang apa belum ke ayang Farrel kalau lu mau pindah sekolah ke Kalimantan." tanyanya yang membuat aku jadi kepikiran lagi ke farrel karena selama ini aku udah nyuekin dia.

"enggak ah nanti aja pas jam pelajaran terakhir aku izin ke guru yang stay di jam terakhir, abis do'a sebelum pulang aku mau salam pamit ke teman-teman 1 kelas Mel" jawabku dengan wajah agak sedih dan mata ku yang agak berkaca-kaca.

"hmmm Farrel ntar ekspresinya bakal kaya apa ya jadi peneasaran deh gue hehe" ngelucu gitu agaknya.

"ya seperti biasanya lah Mel,  dia pasti akan tampak biasa saja,karena aku bukan siapa siapanya lagi pula dengan waktu 4 bulan aku enggak mungkin bisa membuat dia luluh yaudah aku pergi dan moveon aja dari Farrel ah. " ucapku dengan wajah lemah.

"udah yuk pesanan bakso pedas kita udah sampe tuh,ayok makan Net" ajakan Amel

"Ayok, kenyangin Mel jangan buru-buru makannya ntar keselek. " jawabku.

Pukul 10.20 AM

Kringg..  Kring...
(Bel masuk telah berbunyi)
jam pelajaran keduapun di mulai

Kali ini pelajaran Kimia,
Gurunya cantik, baik, dan nampak masih muda, bibirnya merah merona, berlesung pipit dan bergigi gingsul, semua murid laki-laki pasti selalu menanti-nanti pelajarannya tiba hahaha namanya adalah Ibu Retno.

"Selamat siang anak-anakku" sapaannya yang menggunakan nada suara lembut sekali.

"selamat siang buuu... "jawab anak-anak dengan semangat.

"hari ini ibu akan ada rapat dengan kepala sekolah jadi ibu hanya memberi tugas hafalan hukum periodik saja dari golongan IA sampai VIIIA. " pernyataan yang menurut aku gak mungkin banget karena aku bakalan pindah sekolah gak mungkin aku ikut hafalan minggu depan.

"yah ibu mah...  Gak ada pemandangan segar ini mah kalau ibu mau rapat huh" jawab 1 murid laki-laki yang bernama Sudarno.

Ibu retno pun pergi meninggalkan kelas.

Jam pelajaran kedua berlangsung dengan keadaan kelas yang sangat luar biasa, karena teman-teman sekelasku kocaknya super duper banget.

Kringgg....  Kringg...
(Bel pulang pun berbunyi)
Pukul 12.15 PM

Akupun berdiri dan memulai ucap pamit ku.

"teman-teman boleh minta waktunya sebentar saja" ucapku dengan nada yang lumayan keras.

"boleh... " jawab teman-temanku

"teman-teman aku ingin memberi tau sesuatu bahwa besok aku akan pindah sekolah ke Kalimantan, ini tuntutan pekerjaan papaku yang akan bekerja disana selama 7th kedepan, aku sedih mengatakan semua ini tapi aku tidak dapat menolak permintaan papaku yang menyuruhku pindah ke Kalimantan." mataku berkaca-kaca dan tak mampu membendung airmataku.

"yah.... "jawab teman-teman dengan wajah mereka ada yang kaget, ada yang lesu.

Tapi aku selalu berfokus ke wajah Farrel setelah aku mengatakan itu ternyata wajah Farrel malah......

*BERSAMBUNG~

Tunggu kelanjutannya di part 6
Jangan lupa tinggalkan vote dan commentar kalian.
Thanks 😊

An Unreadable FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang