An Unreadable Feeling Part 7

27 6 0
                                    

hay teman-teman kembali lagi ke cerita ini jangan pernah bosen nungguin kelanjutan ceritanya, maaf kalau agak ngaret karena tugas-tugas sekolah full, dan sekolahpun fullday.

happy reading...

pikiranku memang masih Farrel saja, aku khawatir dengan keadaannya sekarang bagaimana, aku kasihan dengannya, mungkin karena rasa sayangku belum hilang padanya maka dari itu aku merasa begitu khawatir seperti ini, padahal tadi sore aku habis marah-marah dengannya.

Oh Tuhan, tolong aku aku harus bagaimana ini?

Sampai pada akhirnya aku meminta papaku untuk kembali lagi ke Yogyakarta untuk mengantarkan aku ke RS tempat Farrel dirawat.

"pah berhenti" ucapku

Citttttt.... " suara rem mendadak mobil papa. 

'' iya ada apa netta sayang'' ucap papa

''pah ayo kita harus putar balik pah, temanku si farrel kecelakaan tadi pah sekarang dia sedang koma dan di rawat di rumah sakit.'' kataku dengan wajah sangat cemas.

''oke, ayo papa antarkan net.'' air mataku mengalir deras

''sudah netta sayang jangan menangis dong, kita akan segera menuju rumah sakit tempat farrel dirawat.'' ucap mama menenangkanku.

''iya ma '' jawabku

tiba-tiba jalanan menjadi macet, aku makin cemas dengan farrel. Ya Tuhan

''ayo pa cepat pa , aku sangat khawatir dengan keadaan farrel.'' ucapku

''hayo kok sangat khawatir jangan-jangan kamu ada perasaan ya sama si farrel?'' ucap papa

''ah papa ini lagi cemas kaya gini bukan waktunya untuk ledek ledekan'' jawabku dengan muka merah hehe

''sudah sudah papa kendarai mobil dengan konsen pah, biar kita segera sampai'' ucap mama dengan lembutnya.

''oke mah'' sahut papa

hari semakin larut malam sebentar lagi aku sampai dirumah sakit tempat farrel di rawat.

Pukul 02.00 Am

aku bertanya pada suster '' apakah ada pasien yang di rawat disini atas nama farrel suster? ''

''ada dia baru saja sore tadi masuk rumah sakit, nampaknya sekarang dia sedang koma karena pendarahan yang terlalu banyak .'' jawab suster

''cepat katakan sekarang dia berada diruang mana suster?'' ucapku keras sambil menangis

''sabar sayang'' ucap mama papa

''dia dirawat diruang UGD di lantai 2 '' ucap suster

''terimakasih suster'' 

segera aku bergegas kesana dengan penuh air mata

krekkkk aku masuk dan teriak

'' Farrel maafin aku, farrel bangun.......!'' 

sambil menggoyak-goyak tubuh Farrel, aku gak kuat ngelihat semuanya, selang infus ditangannya di hidungnya, keningnya dilapisi perban dengan bercak darah aku sedih banget ya Allah, aku serasa putus asa dengan semuanya,seakan Farrel itu bener-bener kehidupan aku yang sesungguhnya.

''sabar netta.'' ucap papa mamaku dan papa mamanya Farrel

sampai aku tertidur di samping Farrel sampai tiba-tiba Farrel mengusap poni di keningku.

Pukul 07.00 AM

''farrel kamu siuman'' wajahku sambil tersenyum riang karena sangat senang

''netta kamu kok bisa ada disini,kamu gak jadi pindah ke kalimantan?'' ucap farrel dengan nada lemah karena baru siuman

''iya rel aku denger kabar kamu kecelakaan dari Amel dan Sudarno makaknya aku cancel kebandara, aku bela-belain nyuruh papa puter balik ke rumah sakit ini biar aku bisa ngelihat keadaan kamu '' mataku berkaca-kaca.

''netta'' dia menangis

''iya rel''

''netta maafin aku yang pernah cuek sama kamu, jujur aku juga ada perasaan sama kamu'' ucap farrel sambil ia berusaha duduk dari tempat tidurny

''akhhhh...'' rintihannya

'' udah rel kamu tiduran aja kamu lagi sakit, kepalamu habis terluka dan pendarahan.'' ucapku

''iya nett''

''untung kamu gak amnesia dan ngelupain aku'' ucapku agak ngawur

''aku gak bakal ngelupain orang yang udah ngajarin apa makna hidup sesungguhnya.'' senyum tipis dan matanya yang agak berkaca-kaca gituuu.

''ah kamu salah ngomong?''

''enggak net kali ini aku serius''

bentar rel aku ambilkan makan dulu, kamu harus makan banyak biar cepat sembuh.

''iya netto''

''taraa mari makan sini biar Agnetta cantik yang nyuapin hehe''

''netto jelek''

''kamu malah ngeledek sih rel. dah cepet makan nih

aaa......''

''ammmmm, kok makanannya rasanya pahit sih net kaya mukamu.''

''Farrel nyebelin sih, mie indomi aja tuh ya kalau aku yang nyuapin rasanya bisa kaya Spageti Italia kale rel haha''

''Nett...''

''iya Farrel apa?''

''kamu jangan pindah ya, jangan jauh-jauh dari aku.''

''ha rel kamu barusan salah ngomong lagi apa gimana sih, aku gak ngerti sama sekali.''

''aku serius nett.''

''aku sih tergantung papa mama aku.''

tiba tiba papa mama aku dan papa mamanya Farrel masuk keruangan dan tiba tiba papaku bilang.

''Kita enggak jadi pinah netta sayang.'' ucap papa

''haaa...... kenapa enggak jadi pah?''

''Papa akan buat proyek baru dengan kawan lama papa, karena sebenernya papanya farrel adalah teman lama papa, kami berniat melaksanakan proyek besar bersama di yogyakarta, jadi proyek di kalimantan papa gagalkan net.'' ucap papa

''wah ternyata om teman lamanya papaku?'' ucap farrel

''iya farrel'' ucap papa sambil tersenyum tipis

dan semenjak itu akhirnya aku enggak jadi pindah ke kalimantan dan aku tetep bersekolah di SMAN 01 Yogyakarta.

Setelah kejadian ini aku dan farrel menjadi dekat, farrel tidak cuek lagi denganku dia berubah 100% jadi ramah hehe.
Dan juga proyek papanya farrel dan papaku sangat sukses.

Sebentar lagi ujian kenaikan kelas, aku berfikir apakah nanti kelas 11 aku dan Farrel 1 kelas lagi atau kelas kita akan berbeda karena perombakan kelas.

Yah jadi kepikiran ....

*bersambung~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

An Unreadable FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang