8.Lie will always revealed - (Special Pov Yoora)

140 19 7
                                    


Semakin kau menutupi sebuah kebohongan, semakin terungkap pula kebohongan itu....

...

Aku membuka kedua kelopak mataku saat indra penciumanku menangkap bau obat menyengat.

Mataku menatap lampu terang yang berada tepat diatasku. Lalu kusipitkan mataku.

Pendengaranku menangkap sebuah suara mesin yang samar samar.

Sekilas aku menolehkan kepalaku ke arah samping.

Ruangan putih dengan bau obat yang khas, membuatku meringis.

Aku sedang berada dirumah sakit!

Satu hal yang membuatku sadar adalah, pergelangan tanganku terdapat selang tipis yang menyambungkan cairan bening yang biasa disebut infus.

Ruangan ini begitu sepi dan dingin.

Aku menghela nafas. Setelah otak ku lelah mengingat kejadian sebelum aku berada disini.

"Kau sudah siuman Yoora?!" Aku menatap wajah pria itu.

Pria itu menutup pintu lalu menghampiri ranjangku. Ia menempelkan telapak tangannya pada dahiku.

"Demammu sudah turun."lanjutnya lagi.

Aku mengerutkan dahiku bingung.

Ia tersenyum tipis."Kau masih merasa pusing?"tanya nya.

Aku menggeleng pelan sebagai jawaban.

"Apa yang terjadi Junmyeon?" Sekuat tenaga aku mengeluarkan suaraku yang sedikit serak.

Aku mendudukkan diriku.

"Kau... pingsan." Jawabnya sembari menatapku.

"Apa?! Aku.. aku tidak ingat." Aku memijat pelipisku pelan.

"Jangan berusaha mengingatnya Yoora," Aku menatapnya bingung.

"Kenapa?"

"Karena...ah iya,obatmu belum kau minum. kau sudah boleh pulang hari ini."

Aku mendengar nada bicaranya yang berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

Aku sedikit mendelik.

"Kenapa aku harus di infus?! Aku baik baik saja!" Sergahku sembari menyodorkan pergelangan tanganku mengisyaratkan untuk membuka infusan ini.

"Kau... tidak baik baik saja Yoora," ujarnya.

"Aku baik baik sa-Ahk! Itu sakit!"

Aku sedikit berteriak saat Junmyeon melepaskan jarum terkutuk ini.

"Maaf. Aku akan mengantarmu. Tunggu sebentar."

"Tidak. Tidak! Aku bisa pulang sendiri."

"Tunggu sebentar,aku akan mengantarmu."

"Aku baik baik saja, aku bukan lagi anak kecil!"

"Kenapa kau menjadi sangat keras kepala Yoora?!" Ia sedikit meninggikan nada suaranya.

Aku tersentak lalu terdiam. Aku memundurkan sedikit badanku.

"Aku mohon tunggulah." Ujar Junmyeon sembari keluar dari ruangan ini.

Aku menghela napas."Kau benar benar dokter Junmyeon. Pertama aku sangat ragu jika kau seorang dokter."

Aku mengerutkan dahiku saat mencoba mengingat kejadian sebelum aku kemari.

'Kenapa aku tidak bisa mengingatnya?!'

Beberapa saat kemudian,Junmyeon kembali ke kamarku sembari menggenggam sebuah kunci.

Loveliest ㅡBaekhyun ffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang