-Kejar dia, tunggu apalagi. Jangan biarkan dia hilang dari pandanganmu bukankah dia adalah mimpi yang selama ini kau rindukan-
🌾🌾🌾
Jisoo menatap hampa hamparan rumput yang bergoyang diterpa angin.
Sore ini ia bermaksud untuk pergi menenangkan pikirannya. Terus dirumah terlalu lama membuatnya sedikit penat apalagi nama Jinyoung selalu berkutat dipikirannya.
Ponsel digenggaman Jisoo berdering, ia penasaran siapa yang tengah menghubunginya sekarang.
"Yeobeosaeyo?"
"Nuna-ah, neo odiseo?"
"Ahh Bambam-ah, waegure kapjagi?"
"Daedaphae nuna, neo odiseo jigeum? Neo gwencanhayo?"
Jisoo menoleh kekanan dan kekiri, "Aku ada disebuah ladang, dan aku baik-baik saja. Waeyo?"
"Kirim alamatnya sekarang nuna!"
"Kya..kya..kya..waegure Bam-ah? Sebenarnya apa yang sedang terjadi"
"Ppalliwa nuna-ah"
"Geurrae! Chankan"
Jisoo memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Ia lalu mengetikkan sesuatu diponselnya setelah selesai yeoja itu melanjutkan kegiatannya mengamati pemandangan matahari tenggelam diladang rumput.
Saat tengah menikmati hempasan angin tiba-tiba hawa tak mengenakkan menyeruak. Jisoo merasa ada seseorang dibelakang sana yang sedang memperhatikan nya.
Dengan hati-hati Jisoo membalikkan tubuhnya. Ia memasang sikap berjaga kalau-kalau terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan.
Benar saja, saat Jisoo berbalik memang ada seorang namja dibelakang sana yang sedang berdiri menatap Jisoo dengan evil-smile yang mengerikan.
Namja itu melangkah maju mendekati Jisoo, satu langkah pula Jisoo mundur. Sungguh sial batin Jisoo, ia berada ditengah ladang rumput sore hari seperti ini dengan namja asing yang tampak mencurigakan.
"Wae? Museoweo hajima agasshi. Aku adalah orang baik nona jadi jangan takut" ucap namja itu masih dengan seringainya.
Mungkin sedikit banyak Jisoo mengerti arti kekhawatiran Bambam, mungkin kehadiran namja misterius itu memang sudah dideteksi oleh Bambam.
"Apa yang kau inginkan?"
Satu tetes keringat jatuh dari pelipis Jisoo. Ia berusaha tenang meski dalam hati ia sangat ketakutan. Sudah jelas namja itu memang sedang mengincarnya.
Jisoo tidak tahu apa salah yang ia lakukan, atau memang namja itu memang adalah orang jahat.
"Aku tidak menginginkan apapun nona" namja itu tersenyum lagi, lebih tepatnya menyeringai, "Wahh ternyata kau lebih cantik dari apa yang aku pikirkan, pantas saja bajingan itu sangat mencintaimu"
"Busun suriya?"
"Apa kau tidak mengerti? Park Jinyoung. Bukankah dia kekasihmu?"
"Kalau iya kenapa?!" ujar Jisoo sedikit berteriak.
Namja itu terus mendekat hingga hanya menyisakan jarak beberapa langkah saja.
Sekali lagi namja itu mendekat lalu menyeringai, "Dia telah menghamili yeoja-chingu ku, sebagai balasannya aku akan menghamili yeoja-chingu nya!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE ✔ [COMPLETED]
Фанфик[PJY-KJS] Tentang Jisoo yang terlalu malu untuk mengungkapkannya, dan Jinyoung yang terlalu kaku untuk mengakuinya. Tentang Jinyoung dengan segala diamnya dan Jisoo dengan segala cerewetnya. Tentang Jinyoung yang selalu punya seribu cara dan Jisoo...