Jisoo sedang duduk disebuah bangku taman dekat sekolahnya. Yerin dan Nayeon sudah lebih dulu pulang, jadilah sekarang ia sendirian disana.
Yocha itu tampak memejamkan kedua matanya menikmati alunan musik yang ia dengarkan lewat headset berwarna putih miliknya. Entah kenapa ia masih enggan untuk pulang, rasanya ia masih ingin tinggal sebentar ditaman itu.
Tanpa yocha itu sadari, seorang namja tiba-tiba mendudukan dirinya disamping Jisoo. Namja itu hanya terus diam tanpa berniat mengusik dunia Jisoo saat ini.
Alunan musik begitu merdu mengalir memenuhi ruang dengar Jisoo, ia sangat menikmati setiap nada yang tercipta. Tiba pada penghujung lagu, yocha itu akhirnya membuka matanya. Ia sedikit terkejut melihat seorang namja sudah duduk disampingnya, tapi dengan cepat Jisoo mengkondisikan raut wajahnya.
"Jinyoung-ah, waegure?" Jisoo menoleh kekiri dan kekanan, "Kenapa kau bisa ada disini?"
"Aku sedang menunggu hyung-ku"
"Ahh begitu"
Sesaat hanya keheningan yang menerpa mereka. Jisoo sendiri juga bingung harus bersikap bagaimana saat ini. Ingin sekali ia mengucapkan sepatah kata, tapi ia terlalu takut jika ia memilih kata yang salah dan akhirnya malah membuat Jinyoung pergi.
Yocha itu menghembuskan nafas pelan.
"Boleh aku mendengar lagu itu?"
Jisoo menoleh kearah Jinyoung, ekspresi wajahnya sangat kentara jika ia sedang terkejut sekarang, "Mwo?"
"Boleh kah?"
Sekali lagi yocha itu kehabisan oksigen yang membuatnya tampak bodoh didepan Jinyoung. Sejak kapan ia menjadi seperti ini didepan namja kejam itu? Rasanya ia ingin memukul kepalanya sendiri.
Karena tak kunjung mendapat respon dari Jisoo, Jinyoung akhirnya berdehem pelan, "Ehm"
"Ahh, ne. I-ini" ujar Jisoo gelagapan sambil menyerahkan ponsel yang sudah ditancapi oleh headset putih.
Perlahan Jinyoung tersenyum, ia meraih ponsel itu dari tangan Jisoo. Namja yang sedang duduk disebelah kanan Jisoo itu pun mengutak-atik layar ponsel setelahnya ia memasang satu headset ditelinga kirinya dan satu headset lagi ditelinga kanan Jisoo.
Tentu saja Jisoo mematung tak percaya, bagaimana bisa namja kejam sekelas Jinyoung bersikap semanis ini batinnya.
Sorot mata Jisoo masih membeku menatap kosong kedepan, ia mencoba menepis perasaan aneh itu. Perlahan ia melihat Jinyoung. Dengan hati-hati yocha cantik itu memandangi namja yang sedang memejamkan mata menikmati alunan musik.
Untuk beberapa menit mereka hanya terus seperti itu. Menunggui waktu yang bergulir lumayan cepat, sampai tak terasa satu jam sudah berlalu.
"Jinyoung-ah"
Jinyoung mengalihkan pandangannya pada Jisoo, "Wae?"
"Apa kau membenciku?"
"Ani"
"Lalu kenapa kau selalu bersikap dingin dan kejam padaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE ✔ [COMPLETED]
Fiksi Penggemar[PJY-KJS] Tentang Jisoo yang terlalu malu untuk mengungkapkannya, dan Jinyoung yang terlalu kaku untuk mengakuinya. Tentang Jinyoung dengan segala diamnya dan Jisoo dengan segala cerewetnya. Tentang Jinyoung yang selalu punya seribu cara dan Jisoo...