19. Smirk

1.8K 205 0
                                    

"Kau hanya perlu membuka mata yang selama ini hanya kau biarkan memandang kesatu arah"

🍁🍁🍁

Semilir angin menyejukkan setiap langkah yang tercipta. Pancaran sinar sang surya pun mulai meneduh. Jinyoung melirik sekilas jam analog ditangannya.

"Yuju-ah, oppa akan mengantarmu pulang"

Yuju yang tengah tertawa bersama Jisoo sontak menghentikan aktifitasnya. Ia menatap netra Jinyoung lekat. Terpancar sorot tak rela disana.

"Apa kita akan bertemu lagi? Oppa? Eonni?"

Melihat gadis dihadapannya Jisoo merasa iba, entah kenapa Jisoo merasa Yuju sudah seperti adiknya sendiri.

Yeoja itupun berjongkok menyetarakan tingginya dengan Yuju, ia tersenyum sekilas lalu tangannya terulur menggapai tangan kecil Yuju.

"Eonni tidak tahu, kau harus bertanya pada oppa"

Gadis kecil itu beralih menghadap Jinyoung, rupanya ia merasa sangat sedih. Baru saja ia menemukan kebahagiaannya, tapi semua itu akan hilang sekarang.

Perlahan Jinyoung ikut berjongkok mengikuti Jisoo, "Tentu saja, jika kau menunjukkan dimana rumahmu"

Binar itu berubah menjadi sebuah tangisan bahagia. Dengan cepat ia memeluk namja dan yeoja itu bersamaan. Tak lupa Yuju mengecup sekilas pipi Jinyoung dan Jisoo bergantian.

"Gomawo oppa, eonni"

•••

Setelah mobil Jinyoung bergerak menjauh, tubuh Jisoo segera bergerak masuk kedalam rumah mewah milik keluarga Kim.

Seperti biasa rumah itu hanya akan terlihat mewah, tanpa sebuah kehangatan didalamnya. Rumah itu memang tidak sepi penghuni karena orang tuanya sengaja memperkejakan beberapa karyawan dan asisten rumah tangga.

Mereka semua hanya sebatas boneka berjalan bagi Jisoo. Rungu Jisoo selalu sepi karena karyawan-karyawan itu akan diam jika puteri bungsu sang majikan sedang lewat.

Hanya ahjumma saja lah yang Jisoo sapa saat memasuki rumah megah itu. Karena hanya ahjumma yang Jisoo kenal sejak usianya masih balita. Ahjumma itulah yang merawat Jisoo sejak kecil karena kesibukan orang tuanya.

Bahkan sejak Jisoo kecil, orang tuanya sangat jarang berada dikorea. Mereka lebih sering mengurus bisnis mereka dijepang.

Nayeon dan Yerin lah yang menjadi teman Jisoo sejak kecil. Selama itu juga mereka selalu bersama. Hanya saja, saat ini Jisoo harus menelan pahit saat kedua sahabat kecilnya itu tak lagi bersamanya.

Nayeon meneruskan study nya di Amerika. Ia memang sangat pintar, tanpa tes apapun ia berhasil mendapat beasiswa untuk belajar disana. Sebenarnya berat bagi Nayeon untuk pergi, tapi Jisoo berhasil meyakinkan yeoja itu.

Sedangkan Yerin, ia harus pindah ke Jepang setelah bibinya meninggal. Orang tua Yerin selama ini memang tinggal di Jepang, dia memilih tinggal di Korea karena dia tidak ingin berpisah dengan Nayeon dan Jisoo. Selama di Korea Yerin tinggal bersama bibinya, sejak bibinya meninggal kedua orang tua Yerin memintanya untuk pindah kejepang.

"Dari mana saja kau Jisoo-ah? Kenapa kau tidak pamit pada oppa?"

Jisoo mendongak. Sejak kapan Mark berada dihadapannya.

YOU ARE ✔ [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang