27. Beautiful Disaster 1

1.6K 168 4
                                    

"Percayalah waktu adalah jawaban yang tepat untuk semua kesalah-pahaman"

🍉🍉🍉

Sudah dua minggu setelah kejadian di cafe. Selama itu pula Jinyoung dan Jisoo tidak lagi berkomunikasi.

Bukan karena tak ada yang mencoba, tapi tiap kali Jinyoung mencoba menghubungi Jisoo selalu saja ada alasan bagi puteri bungsu keluarga Kim itu untuk menghindar.

Sepertinya Jisoo benar-benar tidak mau berhubungan dengan Jinyoung setelah kejadian dicafe.

"Jisoo-ah waegure? Oppa tidak pernah melihat Jinyoung datang kemari lagi, apa kalian bertengkar?" tanya Mark yang kini duduk ditepi tempat tidur Jisoo.

Didalam sana juga ada Yuju yang tengah membolak-balikkan buku pelajarannya.

"Kenapa eonni dan oppa bertengkar?" timpal Yuju.

Tak lama setelah itu datanglah ahjumma dengan nampan penuh makanan. Wanita setengah baya itu menaruh makanannya diatas nakas lalu berlalu pergi.

Perhatian mereka memang sempat beralih pada ahjumma, tapi setelah ahjumma pergi mereka tak segan memborbardir Jisoo dengan serentetan pertanyaan.

Telinga Jisoo memerah mendengar semua pertanyaan itu. Ia jengah.

"Geumanhae oppa, Yuju-ah, aku sedang tidak ingin membahasnya"

"Sepertinya kalian benar-benar sedang bertengkar" tebak Mark.

"Kami tidak bertengkar, kami hanya sedang tidak berkomunikasi"

"Apa bedanya? Bukankah itu sama saja?"

"Meola. Pergilah dari kamarku oppa, aku ingin sendiri" usir Jisoo pada kakaknya.

Nampaknya Yuju sedikit khawatir "Apa aku juga eonni?"

Jisoo mengangguk, "Ne Yuju-ah, kau keluarlah dulu. Bukankah kau harus belajar? Ahjumma akan mengajarimu"

"Geurrae eonni. Chalcayo, istirahatlah dan jangan terlalu dipikir. Suatu saat semuanya akan terungkap. Aku memang tidak tahu masalah apa yang kalian hadapi, tapi percayalah eonni waktu adalah jawaban terbaik untuk semua kesalahpahaman kalian"

Jisoo dan Mark tercengang mendengar perkataan Yuju. Ia hanya gadis 10 tahun, kenapa perkataannya bisa sedewasa dan sebijak ini. Bahkan Mark yang notabene paling tua disana sama sekali tidak punya wejangan untuk dongsaeng-nya.

••••

Jam tepat menunjuk pukul 7 malam dan Jinyoung masih menikmati angin malam didepan teras rumahnya.

Ia enggan masuk kedalam, masih banyak hal yang menggelayuti pikiran namja muda itu. Entah Jisoo maupun Seulgi semuanya tampak berat bagi Jinyoung.

Terlalu banyak hal yang Jinyoung takutkan. Ia takut kehilangan Jisoo tapi ia juga tidak bisa membiarkan Seulgi makin terpuruk.

"Waegure?"

Suara itu terdengar tepat dibelakang telinga Jinyoung. Bunyinya yang mendadak membuat namja itu terlonjak kaget.

"Hyung, kau mengagetkanku saja"

"Mianhae" ujar Jaebum seraya duduk dikursi yang berseberangan dengan dongsaeng-nya.

Kedua namja tampan itu hanya terdiam dan membiarkan keheningan mengisi ruang dengar mereka.

YOU ARE ✔ [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang