Tiga

25 1 0
                                    

     Semuanya Ada ditangamu ya rabb,aku hanya bisa mempasrahkan padamu, walaupun aku tak tau apa sebenarnya takdir yang telah kau tetapkan untukku......

___________

   Asyifa pov:

  Aku merasa gelisah di mobil ini,kami akan pergi menuju rumah partner Abi,dengan tujuan memperkenalkan ku kepada putra mereka.Aku sungguh tidak tertarik dengan acara ini,menurutku acara ini akan sangat membosankan nantinya.Memang tujuan kami pergi kesana hanya untuk perkenalan dan makan malam bersama saja,tapi aku benar benar tidak tertarik dengan Hal ini.

    Mobil yang dikemudikan oleh Abi,kini telah berhenti tepat di depan gerbang sebuah bangunan yang bisa tergolong mewah,oh tidak, mungkin bukan tergolong mewah tapi sangat mewah.Perlahan seorang satpam membukakan gerbang dan mempersilahkan kami masuk.

   Bangunan ini benar benar indah,dikelilingi oleh berbagai jenis bunga,terasa begitu nyaman,dan udaranya pun sangat menyegarkan.Sejenak,rasa gelisah ku dihalau oleh pemandangan yang cantik ini,ini tak bisa ku sebut sebagai rumah,ini lebih cocok disebut sebagai istana.

   Aku turun dari mobil,dan mulai mengarahkan pandanganku ke sekitar rumah,takjub,satu kata yang dapat aku gambarkan mengenai tempat ini.Mataku tercuri oleh suatu objek,seorang pria,sepertinya aku pernah melihat dia sebelum nya.Sekarang aku baru teringat,dia adalah laki laki yang aku temui di Taman pada sore Hari itu.Ingin sekali rasanya aku menghampirinya,namun niat ku harus diurungkan,Abiku memanggil untuk segera memasuki bangunan indah yang berjarak kurang lebih 20 meter dari tempat aku berdiri sekarang.Aku berfikir,mungkin itu hanya halusinasi ku saja.

Ku masuki rumah ini, semuanya terliat sangat rapi,tertata,dan bersih,sungguh rumah idaman bukan?

"Ira,kenalkan,ini om Hervan, partner kerja Abi dikantor" instruksi Abi kepadaku.

  Aku tersenyum kepadanya,dan menyambut uluran tangannya,dia membalas senyuman ku dengan sangat ramah.Dari kelihatannya,dia adalah orang yang baik dan memiliki wibawa tinggi.

"Masya Allah.Cantiknya putrimu,Iz" puji om Hervan.

Wajah ku bersemu merah karena pujiannya,aku merasa malu.Secepat mungkin kutepis rasa malu ini,mencoba sebisa mungkin tampak biasa saja.

Om Hervan mempersilahkan ku masuk kedalam rumahnya,dia sangat ramah kepada ku.

                               ***

Author pov:

Asyifa menunggu diruang tamu sambil memainkan handphone nya, sedang kan Abi dan Uminya tengah berbincang bincang dengan Om Hervan.Di samping Asyifa ada Fazra yang sedang asik memainkan rubiknya,dia memang sudah besar,tapi kelakuannya sama seperti anak kecil,manja, kesukaannya hanya makan dan tidur,anehnya dia memiliki tubuh yang proporsi walau hobi makan.

Dari atas tangga terlihat seorang wanita paruh baya,yang mengenakan gamis berwarna biru dongker yang dilengkapi dengan hijab berwarna hitam polos.

"Ira ya?"tanya wanita itu pada Asyifa

"Iya tante" jawab Asyifa sambil tersenyum kearahnya.

"Owh iya,kenalin nama tante Nazhirah" ucapnya seraya mengulurkan tangannya.

Asyifa dengan senang hati membalas uluran tangannya.

"Ira tunggu bentar ya, tante mau manggil Rasya dulu" kata tante Nazhirah seraya meninggalkan Asyifa.

   Di kursi pojok,Fazra masih sibuk dengan permainan rubiknya,lama kelamaan Asyifa merasa geram dengan tingkah adiknya itu,bisa bisanya dia sibuk dengan permainan dirumah orang,dimana sopan santunnya?.

"Fazra.Sudahlah,jaga sopan santunmu,Kita ini sedang dirumah tamu,tidak baik jika kita sibuk dengan urusan sendiri" kata Asyifa dengan nada sedikit membentak.

"Iya kak iya.Aku udah kok mainnya" jawab Fazra sembari menyimpan rubiknya.

Wajah Fazra terlihat sungut,dimata Asyifa,saat adik kesayangan nya itu ngambek adalah Hal yang paling disukainya, karena wajah Fazra tampak kelihatan lucu ketika marah.

   Asyifa kembali pada kegiatan awalnya yaitu mengutak atik handphone nya.Titik fokusnya teralihkan,dari handphone berubah menjadi tangga,di sana ada seorang yang turun,wajah nya benar benar tak asing,ternyata Asyifa bukan berhalusinasi tadi,memang nyatanya laki laki itu ada dirumah ini.

   Asyifa menggernyitkan dahinya,apa yang dilakukan laki laki itu dirumah ini? Apakah dia Rasya?.Berbagai macam pertanyaan muncul di otak Asyifa.

"Haii" sapanya kepada Asyifa.

  Asyifa hanya membalas sapaannya dengan senyuman saja.fikiran nya masih terus bertanya tanya tentang laki laki yang kini berada sekitar 3 meter darinya. Asyifa tidak terlalu menghiraukan keberadaan laki laki itu.Tante Nazhirah datang menghampiri Asyifa yang hanya terdiam dari tadi.

"Ira,ini adalah Rasya anak tante"ucap tante Nazhirah

Mata Asyifa membulat seketika,ini ternyata laki laki yang bernama Rasya.Asyifa pernah bertemu dengan dia sebelumnya,tepatnya ditaman.

........

 

Matahari Tak Berbalik ArahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang