Empat: Ahkam...

36 1 0
                                    

Author pov:

Kelas hari ini berlangsung selama 3 jam,tak begitu lama Asyifa menunggu di kampus,rencananya ia akan pergi ke perusahaan dimana Abinya bekerja.Karena tidak ingin pergi sendirian,Asyifa memilih mengajak Kholisa untuk ikut bersamanya.

Selama perjalanan menuju ke kantor Abi,tak sedikit pun ada pembicaraan antar Asyifa dan Kholisa,semuanya memutuskan untuk tutup mulut dan diam.

Lima belas menit kemudian,mereka telah sampai di kantor yang memiliki kesan elegan,tak begitu mewah tetapi begitu indah dipandang mata.Mereka berdua menyusuri koridor menuju ruang utama.Beberapa karyawan kantor tersenyum manis,bahkan diantara karwayan ada yang menegur sapa Asyifa dan Kholisa dengan sangat ramah.

Pintu berwarna coklat muda terpampang dihadapan Asyifa,pintu yang menjadi ciri khas ruangan kerja Abinya.

"Assalamualaikum Bi" ucap Asyifa yang disusul oleh Kholisa.

"Waalaikumussalam sayang.Masuk lah" kata Abi

"Hey, Kholisa.Apa kabarmu nak?" Tanya Abi sambil mengiringi senyumnya.

"Alhamdulillah baik Abi" jawab Kholisa seraya tersenyum manis.

Disela perbincangan hangat antara Abi,Asyifa dan Kholisa,terdengar ketukan dari arah luar pintu.Dengan ramahnya, Abi mempersilahkan seseorang yang tengah menunggu di luar sana.

"Maaf Pak mengganggu waktunya.Ada yang ingin menemui bapak diluar" ucap seorang karyawan kantor.

Abi memberikan isyarat agar karyawan tersebut membawa orang itu memasuki ruangannya.

"Assalamualaikum pak.Selamat siang" ucap seseorang yang mulai melangkahkan kakinya masuk keruangan Abi.

Rupanya seorang laki laki yang ingin menemui Abi,laki laki itu tampak memegang berkas berkas.Sebelumnya Asyifa tidak pernah melihat laki laki itu disini,ini pertama kalinya ia bertemu dengan laki laki itu dikantor Abi.
Asyifa menggernyitkan dahinya,ia merasa tak asing lagi dengan wajah itu.Asyifa mencoba mengingat ingat dimana ia pernah bertemu dengan orang ini,namun disayangkan ia tidak mengingat apa apa.

"Saya ingin melamar pekerjaan disini.Saya dengar disini ada lowongan pekerjaan.Benarkah itu Pak?" Tanya laki laki yang belum memperkenalkan namanya ini.

"Iya benar.Saya memang lagi membutuhkan karyawan baru.Anda bisa melamar pekerjaan disini.Sebelumnya perkenalkanlah diri anda terlebih dulu" ucap Abi dengan penuh wibawa.

Asyifa mencoba berulang Kali mengingat laki laki ini,wajah nya tidak asing lagi,Asyifa yakin kalau ia pernah bertemu sebelum nya.

"Nama saya Ahkam Faiza Pak.Bapak bisa memanggil saya Ahkam" ucap Akham sembari mengulurkan tangan.

Mata Asyifa membulat,ia bukan main terkejut saat mendengar nama Ahkam ditelinganya.Asyifa masih tau persis nama Ahkam,ia tak mungkin lupa,Ahkamlah yang telah menolongnya dua tahun lalu.

Melihat Asyifa yang terus terusan menatapnya,Ahkam menjadi bingung,ada apa sebenarnya dengan gadis ini,gumamnya dalam hati.
Tak ingin mendapatkan cap buruk dihadapan calon bosnya,Ahkam memilih untuk mengiraukan tatapan dari Asyifa.

Kholisa merasa aneh antara Ahkam dan Asyifa,seperti ada sesuatu yang sedang disembunyikan darinya.Tampaknya Asyifa dan Ahkam sudah pernah bertemu sebelum nya,itulah kata kata yang terngiang diotaknya kini.

***
Asyifa pov:

Aku terkejut saat mendengar nama Ahkam,dialah laki laki yang telah menyelamatkanku dua tahun lalu.Tak bisa kupingkiri,aku selalu terbayang akan kejadian itu,hatiku selalu mendesir setiap kali mengingat Ahkam.Belum pernah aku begini,aku tak tau apa yang membuatku selalu terbayangnya.Terkadang perasaanku menjadi tenang ketika membayangkan wajahnya.Astagfirullah,cepat cepat aku beristighfar dikala aku mengingat Ahkam,tak seharusnya aku membayangkan laki laki yang sudh jelas bukan mahramku.Ya Allah, mungkin kah aku menaruh hati pada Ahkam? itu tidak mungkin menurut ku,apakah hanya sekedar pertolongan mampu membuat seseorang jatuh hati?tentu tidak bagiku.

Matahari Tak Berbalik ArahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang