Lima

16 1 0
                                    

Author pov:

Ahkam sangat bahagia,ia diterima di perusahaan Angkasa Jaya sebagai karyawan tingkat bawah,tapi Tak apalah,sudah diterima saja ia sangat bersyukur.Sejenak Ahkam sempat merasa bingung dengan anak bosnya itu,karena ia selalu memandangi Ahkam saat dikantor tadi dengan tatapan yang sulit diartikan,tapi entahlah,Ahkam tak mau berburuk sangka kepada orang lain.

Dia pulang ke kost kostannya sekitar pukul 18.30 seusai menunaikan sholat maghrib.Kebetulan di Jakarta dia hanya tinggal bersama sahabatnya,kostannya pun terletak tidak jauh dari kantor,hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai ke kantor.

Tok tok tok,bunyi ketukan pintu terdengar.

"Siapa?" Tanya Ahkam.

"Ini aku Am" suara seseorang terdengar dari luar.

Ternyata itu adalah Askan,sahabat seperjuangan Ahkam dari mulai duduk di bangku perkuliahan.

"Ada apa An?.Tumben tumbenan kamu pulang agak telat" Tanya Ahkam.

"Ban motor ku kempes di jalan Am.Hehe" jawab Askan cengengesan.

"Owh.Udah di tambal tadi?" Ahkam kembali bertanya.

"Udah kok Bro,aman aja" ucap Askan sambil menepuk bahu Ahkam.

Mereka masuk ke dalam kost kostan.
Askan yang terlihat sangat kelelahan, langsung menyambar handuk dan masuk kedalam kamar mandi untuk menyegarkan diri,sedangkan Ahkam sibuk sendiri dengan laptop nya, tatapan nya begitu fokus dengan apa yang sedang dikerjakannya.

"Hey Am,fokus amat.Perasaan baru aja sehari kerja,tapi kayak tugas udah numpuk aja" ejek Askan.

"Sebenarnya ini bukan tugas An.Aku hanya ingin mencari tau lebih dalam mengenai anak Bos ku itu" kata Ahkam.

Askan mengerutkan keningnya.Mengapa tiba tiba sahabat nya ini menjadi kepo,apalagi dengan orang yang baru dia kenal.

"Loh emangnya kenapa?" Tanya Askan penasaran.

"Entahlah,aku hanya risih saja dengan perlakuannya kepadaku di kantor tadi,dia menatapi ku begitu intens dan Hal itu membuatku merasa risih" jawab Ahkam.

"Serius???.Apa jangan jangan dia menyukaimu?" Ledek Askan sambil tertawa.

"Ah mana mungkin An,aku dan dia kan baru saja bertemu,mana bisa dia langsung menyukaiku.Ada Ada saja kamu ini" ucap Ahkam tertawa hambar.

"Terus kalau bukan suka,dia ngapain coba?" Tanya Askan lagi.

Ahkam hanya mengangkat kedua bahunya,menjadi pertanda bahwa dia tidak tau mengapa hal demikian terjadi.

Penelusuran mengenai anak Pak Faiz muncul.Bukan Ahkam yang merasa penasaran,justru malah Askan yang merasa benar benar penasaran.

"Mana orangnya?.Tunjukkan padaku,aku ingin melihatnya" ucap Askan bersemangat.

"Ini" jawab Ahkam sambil menyerahkan laptopnya kepada Askan.

Dilihatnya wajah seorang gadis yang memiliki biodata nama Asyifa Al Humaira.Cantik, itu lah satu kata yang dapat menggambarkan sosok Asyifa.Askan terkagum kagum akan kecantikan Asyifa,namun dia belum sepenuhnya percaya,karena zaman sekarang ini serba canggih,wajah yang kurang cantik pun bisa disulap menjadi cantik hanya dengan sedikit editan.

"Cantik Am.Tapi aku belum percaya sepenuhnya,bisa saja ini editan" ucap Askan di iringi tawa.

"Itulah kenyataannya An,tidak Ada editan sedikit pun,itu memang wajah Aslinya" ucap Ahkam.

"Itulah kenyataannya An,tidak Ada editan sedikit pun,itu memang wajah Aslinya" ucap Ahkam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matahari Tak Berbalik ArahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang