Chapter 8 : Warm

103 28 4
                                    

ඃඃඃඃඃඃංංංංංංංංංංංංංංංංංඃඃඃඃඃඃ

Entah sejak kapan dan sudah berapa lama aku mulai menyayati lenganku sendiri. Aku hanya memindahkan rasa sakit, sesak,sepi di dadaku. Aku tidak sanggup untuk merasakannya, benar-benar tidak sanggup. Aku tahu ini perilaku yang tidak baik, tetapi aku sungguh tidak menyesalinya. Aku bahkan mulai tidak mengenali siapa sebenarnya diriku yang sekarang. Apa Lee Hyejin atau Ashley Lee? Kupikir tidak dengan keduanya. Aku sadar bahwa diriku mengalami depresi, Self injury lebih tepatnya. Itu terjadi bila aku berada dirumah sendirian, sepi dan dingin. Tidak seperti dulu sebelum pindah kemari. Aku merasa seperti anak kucing yang dibuang oleh orangtuanya. Dan hanya Taehyung yang tahu jika aku mengalami ini.

Sejak kemarin malam Taehyung memintaku untuk tinggal di apartment nya dan aku tentu saja menolaknya. Aku pikir itu tindakan tidak pantas "Seorang gadis tinggal bersama teman laki-lakinya tanpa hubungan apapun".

Aku masih ingat bagaimana ia menangis di hadapanku untuk yang kedua kalinya. Apa aku seberharga itu baginya?
Sangat lucu, jika di ingat-ingat kembali.

Hari ini, aku sengaja berangkat lebih awal dari biasanya. Aku merasa sangat malu pada Taehyung. Seperti seorang pencuri yang tertangkap basah. Namun, jam pelajaran sudah akan dimulai dan Taehyung belum juga menampakkan dirinya dikelas.

"Jimin! Taehyung? " Jimin menatapku aneh.

"Tidak tahu. Bukankah kalian berdua selalu berangkat bersama? "

"Tidak. Aku pergi lebih pagi tadi" aku menggelengkan kepalaku.

"Entahlah. Aku tidak melihatnya"

Kemana bocah itu pergi. Apa ia marah padaku? Ck mana mungkin.

"Baiklah, anak-anak aku akan menunggu kalian di lapangan. Kuberi waktu 5 menit untuk berganti baju" Ucap Kang Saem.

"Saem aku tidak membawa baju olahraga" Aku tidak mau jika luka di lenganku terlihat. Mengingat baju olahraga berlengan pendek.

"Itu urasanmu aku tidak mau tahu" Itu lebih baik daripada di hukum selama pelajaran olahraga.

"Hyejin ini, pakailah baju milikku" Jungkook memberikan baju olahraga miliknya padaku.

"Pakai saja milikmu. Aku sengaja tidak mau ikut olahraga" Jungkook menaikan menatapku bingung.

"Diluar sangat panas"

"Jika panas kenapa kau memakai hoodie" Skak Jimin terlihat mencurigaiku.

"Hanya ingin" Aku berdiri pergi meninggalkan kelas dan menuju toilet.

Koridor sangat sepi hanya beberapa murid yang berlalu-lalang menuju ruang guru untuk mengantarkan tugas.

Aku memasuki toilet yang berada diujung koridor. Disana ada segerombol siswi yang sedang membolos, mungkin.

Heol. Hyejin sudah berapa lama kau tidak bercermin. Oh, lihatlah ada kantung mata di wajahmu. Kau juga semakin kurus. Mengerikan.

Brukk..

Salah satu diantara mereka mendorong tubuhku kedinding toilet.

"Hey! Lihatlah rubah jelek ini" Ucap salah satu yang mendorongku.

"Benar-benar tidak tahu malu"

"Lee Hyejin. Apa menyenangkan mempunyai seorang pengawal? " Ucap perempuan yang seakan menikmati apa yang sedang temannya lakukan padaku.

Ada apa dengan mereka bertiga. Apa aku melakukan sebuah kesalahan? Itu tidak mungkin sepertinya. Bahkan kenal saja tidak.

"Apa maksud kalian? "

Soleil Caché ¦¦ K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang