Chapter 7 : Gloomy side

113 77 25
                                    

ඃඃඃඃඃඃංංංංංංංංංංංංංංංංංඃඃඃඃඃඃ

Apa yang kami tahu tentang arti hidup ini? Jawabannya adalah tidak ada yang berarti saat semuanya mulai hancur.

Masa depan? Kami punya tentu saja punya tetapi masa depan itu dengan perlahan lenyap dan hilang digantikan dengan kabut yang sangat kelam.

Siapa yang akan mendukung dan menyemangati kami saat suneung?

Siapa yang akan bangga saat kami memakai toga? Apa appa? Eomma? Atau tidak ada satupun.

Hidup kami hancur, kami tidak menyalahkan siapa pun disini. appa? Eomma? Mereka tidak bersalah.

Ini hanyalah kami yang terlampau lemah dan pengecut. Kami tidak bisa menerima kadaan yang seperti ini.

Mencari jalan lain untuk mengeluarkan rasa sakit ini.

Kami hanyalah remaja yang tidak mengerti permasalahan orang dewasa. Meraka sangat rumit untuk kami mengerti.

Tidak masalah jika harus mengorbankan diri kami tetapi, Kami mohon tolong untuk selalu bersama sampai maut memisahkan kalian. Janji saat kalian pertamakali saling terikat.

Tetapi jika takdir kami memang harus seperti itu, apa boleh buat kami menyerah akan takdir itu.

Kami mencintai kalian melebihi bulatnya bumi, luasnya bimasakti. Kalian benar-benar berharga bagi kami.

So please hear me!!

ඃඃඃඃඃඃංංංංංංංංංංංංංංංංංඃඃඃඃඃඃ

Bel pulang sekolah telah berbunyi satu jam yang lalu. Sekolah sudah sepi hanya murid-murid yang memiliki kegiatan saja yang masih berada di sekolah. Tidak dengan atap, tempat yang kami klaim sebagai tempat rahasia kami. Tempat kami membolos sekolah ketika mulai penat dengan padatnya jadwal pelajaran.

"Yoongi hyung kemana?" Jungkook melihat sekitarnya mencari keberadaan Yoongi.

"Huft.. Dia sudah pulih" Jimin sedikit bergumam.

"Ayahnya?" Jungkook membulatkan matanya.

"Ne. Mungkin dia menjemputnya ke bandara"

"Saat jam istirahat pun aku tidak melihatnya" Hoseok datang dari balik tembok.

"Oh. Ahjussi mesum! " Hyejin histeris menunjuk Hoseok.

"Sudah aku katakan aku tidak mesum bodoh, terimakasih untuk breadnya" Hoseok mengacak surai Hyejin dan berlalu duduk di samping Jimin.

"Cih. Siapa dia sebenarnya?" Hyejin menunjuk Hoseok.

"Dia kakak tiriku"

"E-eoh jinjayo? " Jimin mengangguk sebagai balasannya.

"apa Minah eonni juga ikut bersama Yoongi oppa? "

"Minah ia absen hari ini, aku tidak tahu apa dia ikut bersama Yoongi atau tidak" Hoseok mengangkat kedua bahunya.

"Sepertinya hubungan mereka terlihat mulai merenggang" Taehyung mengeluarkan suaranya setelah lama berdiam menyimak percakapan mereka.

"Kau tahu sendiri Yoongi hyung seperti apa" Sanggah Jimin.

"Hyung, aku merasa cemas pada Yoongi hyung" Jungkook berbicara dengan mata yang menatap piano usang yang berada di sudut ruangan.

"Tenanglah, ia pasti akan baik-baik saja" Taehyung menenangkan Jungkook.

Soleil Caché ¦¦ K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang