Ah, Sasuke sangat menyukai sinar matahari, terutama saat sinar itu menyinari nya dengan hangat, sebagaimana saat Naruto menatap wajahnya dengan hangat seperti sekarang.
"Tetaplah disini." Kata Naruto datar.
Sasuke spechless.
"Kumohon." Naruto mulai meratap, namun kali ini ratapan nya benar-benar mengiba dan bahkan tanpa Naruto sadari sendiri ia terlihat mengenaskan.
Sasuke terdiam, ah mataharinya pasti mengalami banyak hal sulit hari ini, karena itulah ia terlihat sungguh menyedihkan.
Sasuke lalu mendudukan diri di sebelah Naruto.
"Baiklah." Ia menyampirkan kepalanya pada meja bundar tersebut, saling menatap dengan Naruto.
"Terima kasih." Kata Naruto lirih.
Sasuke mengerti akan perasaan bingung Naruto mengenai cinta Hinata, dan mengenai prinsipnya yang tak mau melukai hati orang lain.
Naruto pasti cukup frustasi, dan Sasuke mengerti itu.
Maka dari itulah Sasuke mengangkat tangannya untuk membelai surai pirang Naruto.
"Tidak masalah Naruto, aku akan selalu ada di sisimu." Bisik Sasuke lembut.
Naruto menyembunyikan wajahnya pada permukaan meja.
Sasuke tak bicara apa-apa lagi, ia hanya mengelus rambut Naruto hingga mereka berdua tertidur pulas.
_^_
Kushina membuka pintu kamar Naruto, "Sasu-chan, ibumu bertanya-" kalimat Kushina terputus saat melihat Sasuke dan Naruto yang tertidur di meja belajar dengan wajah saling menghadap satu sama lain dan tangan yang saling menggenggam.
Kushina tersenyum tipis, ia lalu mengambil selimut untuk menyelimuti Sasuke dan Naruto.
"Berjuanglah, Naru-chan, Sasu-chan." Bisiknya seraya mengelus rambut kedua anak itu.
_^_
Ah, pagi ini pun sinar matahari terlihat hangat, walaupun sedikit tertutup awan.
Sasuke menghadap langit saat sedang duduk di kursi taman sekolah, pikirannya hanya tertuju pada Naruto.
Seingatnya, hari ini Naruto akan memberikan jawabannya pada Hinata, mungkin pria Uzumaki itu akan menerima si Hyuuga-san, who's know?
Dan tadi pagi, Sasuke pamit pada keluarga Uzumaki untuk pulang ke rumahnya dan bersiap untuk sekolah, walaupun Kushina sempat menahannya untuk sarapan di sana.
Wanita bersurai merah itu telah mempertemukan dia dengan Naruto sejak saat masih balita. Kushina dan Mikoto adalah sahabat semasa kecil, dan kelihatannya mereka juga ingin anak mereka saling sahabatan seperti mereka.
Namun sayang, kelihatannya Sasuke ingin lebih dari persahabatan yang diharapkan Mikoto dan Kushina, juga Naruto.
Ah, memangnya salah jika Sasuke ingin berharap lebih? Walaupun ia tahu nantinya harapan itu bisa jadi akan sia-sia.
Langkah kaki terdengar mendekati kursi dimana Sasuke duduk. Sasuke menatap orang yang datang itu melalui ekor matanya.
Ah, ternyata itu mentarinya, mentarinya nampak agak murung hari ini, tidak-sebenarnya sejak semalam ia menginap di rumah Uzumaki.
Sasuke berpikir keras, perkataan apa yang membuat Naruto sampai sebegitu murungnya? Sasuke sama sekali tidak mengerti.
Naruto terduduk tanpa banyak bicara, kepalanya menunduk dalam. Sasuke hanya diam, ia menunggu Naruto yang menceritakannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Childhood Memories [✔] Naru•Sasu
Fanfiction"Naruto, masih ingat kah kau pada janji itu?" -Sasuke Sequel sudah tersedia~ •Rank update• #18Narusasu #11Narusasu #10Narusasu (14 spt)