Day 3

45 10 7
                                    


Pagi ini Defina dan yg lainnya sudah berada di dalam kelas begitu juga dengan Meera yg sedang mendengarkan musik dengan earphonenya dan bernyanyi tidak jelas dibangkunya.

"Katakanlah sekarang, bahwa kau tak bahagia...."

"Aku punya ragamu tapi tidak hatimuuuuuu....."

Defina menutup telinganya karena mendengarkan suara Meera yg terbilang membuat gendang telinganya ingin pecah.

"Ra..." panggil Defina cukup sabar.

"LALA LALA LALA LALA..." Lanjut Meera setengah berteriak.

Akhirnya Defina geram sendiri dengan tingkah sahabatnya itu dan langsung mencabut earphone dari telinga Meera.

"Ih apaan sih Def?" teriaknya kasar yg membuat Defina sedikit terkejut.

"Lo itu berisik tau gak?! Dari tadi nyanyi-nyanyi gak jelas kaya begitu, gendang telinga gue mau pecah rasanya!" omel Defina.

"Ya..biarinlah kan gue ini yg nyanyi lagi pula suara gue kan merduuuuuu" Jawabnya ngaco.

"Merdu pala lo, suara kaya kaleng rombeng aja dibilang merdu" sindirnya dengan nada dingin.

"Ish..gue itu keturunannya Ariana Grande, jadi suara gue sangat sangat dan sangat merdu!" teriaknya yg membuat beberapa siswa menoleh kearah mereka berdua dan bukannya merasa malu, Meera justru cengengesan gak jelas sambil mengumamkan kata 'maap'.

Defina hanya bisa menghela nafas pelan dan mengalah akan kekonyolan sahabatnya ini.

"Serah lo deh!, gue mau ke perpus aja biar tenang"

Defina berdiri dari kursi dan meninggalkan Meera yg kembali memasang earphone nya lagi.

"Lah kok malah pergi? Gak mau ngedengerin Ariana Grande nyanyi lagi woi? Teriaknya.

Meera terus memanggil Defina yg telah keluar dari kelasnya.

"WOI...KUTIL LO NGAPA? SINI DENGERIN ARIANA NYANYI DULU WOI...KUTIL KUDA......"

Meera terus berteriak memanggil sahabatnya yg telah lalu dengan suara yg sangat keras bahkan banyak siswa yg menahan tawa karena melihat tingkah konyol Meera.

Sedangkan disisi lain Defina terus berjalan menuju ruang perpus dan sibuk menggerutu sendiri karena tingkah Meera yg menurutnya sangat konyol dan bikin malu, tanpa dia sadari karena terus menerus menggerutu, sampai-sampai tidak memperhatikan langkahnya dan menabrak seseorang dengan cukup keras.

Brukkk....

"Awh...." ringisnya yg sudah terjatuh dengan posisi terduduk dan menahan sakit di daerah bokongnya.

"Eh...sorry gue gak liat ada orang" sentaknya dan langsung mengulurkan tangannya. "Ayo! Gue bantu"

Defina menatap orang yg menabraknya tadi dan terkejut karena pria itu...





























































































#Bersambung...


#RePub

Silent Love [RePublish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang