Nostalgila | tk

Determined

❝Maaf, tanganku bukan Tuhan yang bisa buat kamu sesempurna itu.❞

【☂】

Setelah insiden Kak Taehyung ajak Dek Jungkook balikan, 

Mereka masih seperti ini, ya seperti beberapa hari lalu ketika keduanya ketemu lagi.

Banyak berdua, tapi masih dalam status mengambang. Halah apa.

Jungkook ga jawab iya waktu itu. Dia ga menolak, dia juga belum menerima.

Butuh suasana gantung ini katanya, pikirnya sih, butuh untuk pendekatan lagi.

Ya, kan enam bulan lebih hampir lupa bagaimana seorang Kim Taehyung.

Ditambah selama itu, Jungkook perhatikan, Taehyung ga ada gerak-gerik macam sekarang.

Tadinya ia kira si kakak memang sudah benar-benar melupakan, melepas seutuhnya.

Ternyata setelah ungkapkan tragedi balikan itu, si kakak mengungkap semua. Dia baper kembali. Sialan kakak.

"Jungkook, terus mau balikan lagi sama kak Taehyung-mu itu?,"

Disore senja, berembun sehabis hujan musim panas. Dengan suasana hangat, dikamar bernuansa pastel milik Jeon Jungkook.

Keduanya terduduk.

Jungkook senyum, diam. Masih memperhatikan sebuah kertas. Berisikan gambar sketsa, wajah dirinya.

Taehyung kasih sebagai sebuah hadiah katanya, bahkan dia gatau hadiah atas apa.

Sketsa dengan keseluruhan wajah cantik Jeon Jungkook. Tidak, tidak cantik digambar ini.

Taehyung itu payah dalam urusan menggambar,

Seumur-umur aja Jungkook gapernah lihat dia coret segaris aja diatas kertas untuk seni dan embel-embelnya.

"Jawab kakakmu yang ini kali, itu gambar jelek aja disenyumin, payah dia,"

Seokjin mencibir, kesal.

"Dia buatnya pakai usaha deh kak, kelihatan banyak bekas hapusnya,"

Jungkook gatau, dia senang sebegininya. Aneh.

"Menurut kak Jin, lebih baik aku gimana?,"

Jungkook simpan kertasnya dilipatan buku. Menoleh tersenyum menghadap ke kakak sepupu.

"Apa?,"

Dungu. Matanya kelihat sekali bengong, mirip orang bego.

"Kamu kan tanya kak," mendengus, bibir sudah mengerucut lucu.

"Aku tanya, seharusnya kamu jawab, bego"

Gajadi dungu. Seokjin benar.

"Ish, yaudah. Aku mau balikan sama kak Taehyung, lagian aku bosan sama dia sekedar hari waktu itu doang."