Chapter 1 : Bad Day

413 40 8
                                    

NOTICE:
[Y/n] : your name/namamu
[L/n] : last name/nama marga
.
.
.
.
.
-[y/n] PoV-

"Gawat! Aku terlambat! Harus cepat-cepat!" aku berlari menelusuri trotoar setelah melihat jam tangan yang menunjukkan pukul 08.10 dengan sepotong roti di mulutku. Namun karena aku kurang fokus sehingga aku-

BRUUGH!

Menabrak sesuatu- "Aduh! Sakit sekali..." aku terjatuh dan merintih kesakitan sambil mengusap pinggangku yang terasa nyeri.

"Apa Kau baik-baik saja?" seseorang mengulurkan tangannya lalu tanpa basa basi aku langsung mengambil uluran tangan itu untuk berdiri.

"Karma-kun! I-iya aku baik-baik saja! Terimakasih!" saat ku lihat ternyata yang ku tabrak adalah temanku, Akabane Karma. Lalu aku membersihkan seragamku yang kotor saat terjatuh tadi, sambil terhanyut dalam kenangan masalalu, saat kami kelas 1 di SMA Kunugigaoka, kami cukup dekat-sangat dekat-karena kami sekelas dan banyak hal yang terjadi. Namun saat aku tersadar bahwa ia sedang menatapku dengan mesum,
"Bodoh!! Apa yang kau lihat! DASAR IBLIS MERAH MESUM!!!" aku berteriak padanya dan langsung menampar wajahnya dengan tas yang ku bawa.
//Pemandangan langka, seorang Akabane ditampar oleh seorang gadis :v\\

"Hentikan oi!" ... "DASAR MESUM! ECCHI! SUKEBE! HENTAAAAAI!!!" ... "Bodoh Hentikan!" Karma langsung menepis seranganku dan mengcekal tanganku dengan erat.
"Jangan fitnah, aku bukan orang yang mesum..."
"Lepaskan aku!! Dasar Iblis Merah!" Aku memberontak sekuat tenaga dan sesuai perkataanku, Karma melepaskan tangannya membuatku terjatuh //again :v\\.
"Sakit Bodoh!" protesku sedangkan Karma hanya cekikikan //kaya kuntilak\\ lalu aku berdiri sendiri.
.
.
.
.
.
Kami berjalan bersama menuju sekolah, namun yang Karma lakukan malah menyinggung ku.
"Ya~ hanya terlihat aneh saja, seorang [l/n]-san datang terlambat serta penampilan yang berantakan..."
"Bukan urusanmu! Aku hanya telat bangun!" aku mendengus kesal.

Ia berjalan lebih cepat dan berhenti di depanku, lalu mendekatkan wajahnya ke arah ku dengan senyuman devilnya hingga jarak diantara kami hanya 5 cm "Hee~ telat bangun? Apa karena memikirkan aku?"
aku sulit mengambil napas dan juga aku merasa kalau wajahku mulai memanas.

"Menjauh dari ku! IBLIS MERAH!" aku mendorongnya dan berjalan menjauh.
"Nee~ namaku bukan iblis merah, tapi Akabane Karma. Ingat itu baik-baik ya~" Karma menyusulku sambil berseru seperti itu.
.
.
.
.
.
TENG! TENG! TENG! TENG! //anggep aja suara bel :'v \\

Bel istirahat berbunyi, sebagian siswa pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Berbeda dengan aku yang sudah tertidur 10 menit yang lalu.

"Nee, [y/n]-chan kau terlihat berantakan sekali." aku tahu siapa yang barusan bicara kepadaku meskipun aku tidak melihat orangnya, dia adalah Rin gadis bersurai pirang sepundak. Ia terus menggoyangkan tubuhku karena aku tidak meresponya.

"[Y/n]-chan ayo bangun! Kita ke kantin, aku sudah lapar!" suaranya akan memecahkan gendang telingaku bila terus didengarkan. Aku menegakkan kepalaku dan mengusap mataku, lalu bangkit dari kursi dan keluar kelas.

Aku berjalan menuju wastafel yang ada di toilet untuk membasuh wajahku. Setelah itu,  kembali ke kelas untuk mengambil bekal yang ku bawa serta berniat untuk mengajak Rin makan siang di bawah pohon sakura belakang sekolah.

Saat sampai di kelas, aku tidak melihat tanda-tanda kehidupan, akhirnya aku pergi ke tempat itu sendirian. Tempat sepi yang jarang dikunjungi para murid, sehingga aku bisa makan siang dengan tenang pikirku.

Aku mendudukkan diri di bawah pohon sakura, lalu membuka tutup tepak makan siangku.
'Hm! Enak sekali... Ibu memang jago dalam hal seperti ini.' gumamku saat melahap bento buatan Ibu.

"Hee~ jadi [y/n]-chan juga di sini ya?" suara yang sangat familiar di telingaku membuat bento yang masuk ke mulut tersangkut di tenggorokanku.

"Uhuk! Uhuk!" aku tersedak, ia pun mengeluarkan susu kotak dari saku seragamnya dan memberikanya kepada ku, aku langsung meminumnya.

"Fiuuuh~ Bodoh! Apa yang kau lakukan di sini!?" setelah merasa lega, aku menegurnya.

"Ini adalah tempat favoritku... Aku biasa makan siang di sini." pria bersurai merah itu duduk di sampingku lalu membuka tutup tepak makan siangnya.
"Oh"

"Nee... sepertinya ini hari yang buruk bagimu?"  ujar Karma sebelum melahap bentonya.
"Tidak juga." aku membalasnya dengan nada datar.

"He~ jadi kau tidak mau mengakui hari buruk ini?~, biar ku beritahu, pertama kau terlambat, kedua kau dihukum berdiri di luar kelas saat pelajaran pertama, ketiga, saat pelajaran olahraga tadi, kepalamu terkena bola basket, tapi beruntung kau dibolehkan kembali ke kelas.. Selanjutnya apa lagi ya? Hmm..." Padahal kami beda kelas, tapi 'bagaimana Karma tahu semuanya?' batinku. ia mengutarakan semua yang terjadi pagi ini, sambil meletakan jari telunjuk di dagunya dengan pose berpikir tentunya masih berniat untuk menceritakan semuanya.
"Hentikan Iblis Merah!"
"Hoho~ aku melihat wajah mengenaskanmu [y/n]-chan." ia hanya tertawa kecil.

"Hm... Itu semua karena mu! DASAR IBLIS MERAH!" darahku mulai mendidih.

"Ne~ Namaku bukan iblis merah... Apa ingatanmu sudah seburuk itu?" Karma mengarahkan sumpitnya ke arah ku.

"Tidak sopan! Namamu tidak cocok! Kau lebih pantas dipanggil I-BLIS ME-RAH!" aku menepis tangannya, dan mengeja nama ejekan yang kuberikan padanya.
"Jangan mengubah nama orang seenaknya [y/n]-chan!!." Karma pun sudah terlihat kesal, namun ia tetap bersikap cool.

"Aku tidak peduli!"
"Nee~ [Y/n]-chan, jika kau marah-marah terus, maka kau akan cepat tua loh~" sikapnya berubah dan kini ia terlihat santai sambil menikmati bento nya.

Disela makan siang, aku dengannya masih melanjutkan adu mulut ini. Hingga makan siang berakhir.

"Cukup! Aku selesai!" ujarku sambil merapihkan tepak makan lalu pergi meninggalkan Karma.
.
.
.
.
.
.
.
.


.
.
.
.
.
.
.

Terupload juga :v Maaf  kalo typo n gaje, Jangan lupa vote n commentnya ya readers... Sankyuu~

The Two PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang