Chapter 4 : Osananajimi

185 13 3
                                    

Ohayou! [Y/n]-chan!" aku menoleh ke sumber suara.
"Ohayou Karma-kun!" aku tersenyum saat melihatnya.

Kami bertemu di stasiun jadi kami berangkat bareng. Padahal masih terlalu pagi, tapi keretanya sudah penuh. Jadi kami berdiri dekat pintu dan berdesak-desakkan, posisi ini yang membuat jantungku berdegup kencang. Kami berhadap-hadapan, Karma selalu mengalihkan pandangannya saat ketahuan ia sedang mencuri pandangannya kepadaku. Aku melihatnya berblushing ria.
.
.
.
.
.
-Karma PoV-

"[Y/n]-chan wajahmu memerah loh..." ia langsung menutup wajahnya dengan tas, itu membuatnya terkesan imut.

"Sebentar lagi kereta akan bergoncang, mohon berpeganganlah." pemberitahuan dari microfon membuatku memegang erat gagang besi yang ada diatas pintu. Aku melihat [y/n] yang sedang gelisah mencari sesuatu untuk dipegang. Tanpa pikir panjang aku langsung mendekapnya dengan sebelah tanganku.
.
.
.
.
.

-[y/n] PoV-

'Apa yang ia lakukan!?'

GBRAAK! DRAAG!

Kereta berguncang, dan Karma melepasku setelahnya.

"Kau baik-baik saja?"

'Dia menolongku!'

"Iya aku baik-baik saja, terimakasih!"

Kamipun tiba distasiun Kunugigaoka. Lalu kami ke sekolah, dan mengikuti kegiatan belajar mengajar. Semuanya kulewati seperti biasa, namun setiap didekat Karma, jantungku selalu berdegup kencang.
.
.
.
.
.
-Seminggu kemudian-

Sabtu pagi, seperti biasa aku bertemu dengan Karma di stasiun.
"[Y/n]-chan pestanya akan dimulai malam ini pukul tujuh malam. Aku akan menjemputmu jam setengah tujuh malam." ujarnya.
"Baiklah! penderitaanku akan berakhir malam ini!" ucapku dengan penuh semangat dan Karma menepuk lembut kepalaku.
.
.
.
.
.
-Pukul 18.30-

"Rin! Sekali lagi maaf ya... Aku tidak bisa menghadiri acara ulang tahunmu..."
"Iya tidak apa-apa... Selamat berkencan [y/n]-chan!"

TUUT.. TUUT..

Rin mengakhiri panggilannya, aku harap aku memiliki alibi yang bisa hadir di saat seperti ini. Hari ini Rin juga berulang tahun, tapi aku tidak bisa menghadiri pestanya.

"[Y/n]!! Karma sudah datang." teriak Ibuku dari luar kamar.
"Iya.."

Aku langsung keluar kamarku dan saat menuruni tangga, aku melihat Karma yang menggunakan kaos abu-abu yang dibalut dengan blezer hitam selutut dan celana jeans hitam yang ketat, serta sepatu hitam sebagai alas kakinya.

'Ikemen~~ >0<'

"[Y/n]-chan, kau terlihat cantik malam ini.." ia bangun dari duduknya dan tersenyum saat melihatku.
"T..terimakasih.." aku tidak menyangka, Karma akan memujiku. Aku menggunakan minidress selutut warna hitam yang tidak berlengan dengan pita senada yang terikat dibelakang. Untuk make up, aku hanya menggunakan bedak, lipsgloss serta maskara itu pun tipis.

Setelah pamitan, kami masuk ke mobil berwarna merah. Tidak ada pembicaraan selama dalam perjalanan
Mobil ini terus melaju.
.
.
.
.
.
"Sepertinya aku pernah melewati ini.." ujarku.
"Sungguh?"
"Iya tidak salah lagi!"
"Kita sudah sampai tuan." ujar sopir pribadi itu. Mobilnya berhenti di depan sebuah rumah yang sedang ramai.

The Two PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang