04. But

13 4 0
                                    


" Karena cinta adalah mukjizat yang tak perlu dijelaskan dan diucapkan."


Saka's POV.

Hari ini sudah hari ketiga aku tidak lagi mendekatinya. Dan sudah seminggu pula aku bersekolah disini. Kini aku sedang berkumpul dengan teman-teman baruku. Kami sedang mengisi waktu dengan mengobrol, karena saat ini guru yang mengajar sedang pelatihan di luar kota.

Seperti biasa, dia tidak ada disini. Dia tidak akan ada di dalam keramaian. Walaupun aku baru memperhatikannya beberapa hari lalu, aku tahu banyak tentangnya. Rena yang selalu membawa bekal, pergi ke perpustakaan saat jam kosong. Atau ke taman belakang sekolah saat istirahat dan ke ruang musik di saat-saat tertentu.

Hei, tenang aku bukan penguntit. Aku hanya mengikutinya dua kali. Dan untuk di ruang musik, aku tak sengaja melihatnya. Karena saat itu, aku sedang ingin melihat-lihat saja. Tapi, mataku menangkap sosok berambut putih sedang duduk di depan piano. Memainkan sebuah lagu, Yiruma - Rivers in Flow.

Di saat itu pula, aku terhanyut akan alunan musiknya. Jarinya begitu terampil menari-nari di atas tuts piano. Hingga membuatku yakin akan sesuatu.

Ngomong-ngomong tentang Rena, aku masih kesal dengannya. Karena apalagi kalau bukan kata-katanya tiga hari lalu. Sungguh, itu membuatku merasa sangat rendah dan marah.  Bagaimana bisa dia berpikiran seperti itu. Entah apa yang sudah dilaluinya hingga bisa sangat apatis seperti saat ini.

"Woi Saka!" Vino menepuk bahuku, membuatku tersadar akan lamunan panjangku.

"Apaan sih Vin?" Aku singkirkan tangannya yang bertengger di bahuku.

"Lo sih melamun mulu, mikirin apa coba? Bokep ya?" Tanyanya yang mengundang tawa di sekitarku.

"Sembarangan! Gue bukan lo kali, Vin." Kini tawa yang tadinya teruntukku, berbalik arah.

"Eh iya tumben, lo nggak ngintilin si cewek albino itu Ka." Kini giliran Riki yang berceletuk.

"Maksud lo siapa, Ki?" Aku tak tahu siapa yang di maksudnya, dapat kuraskan dahiku membentuk lipatan-lipatan tipis.

"Ya siapa lagi cewek albino di sini? Jelas yang gue maksud itu si Lena."

"Oh maksud lo Rena?"

"Iya pokoknya si cewek aneh itu.Hahaha." Dia terkekeh bersamaan dengan kekehan lainnya yang menyusul.

"Dia nggak aneh." Entah kenapa aku tak suka mendengarnya dibilang aneh.

"Nggak aneh gimana? Mata lo katarak kayaknya Ka. Lihat aja kulit dia putih banget bro, gue curiga dia mandi pakai klorin. Hahaha."

Kini tak hanya teman-teman di sekitarku saja yang tertawa, tapi seluruh siswa yang berada di dalam kelas.

"Trus rambutnya guys! Putih kayak ubanan, gue curiga lagi kalau dia sebenernya udah hidup sebelum bumi ada. Hahaha." Gelak tawa mereka kembali terdengar keras membuat telingaku panas.

"Apalagi-"

Brak! Suara pukulan mejaku membuat Riki berhenti bicara.

"Cukup!" Aku mengatakannya seraya menegakkan tubuhku.

Sungguh, aku tak tahu apa alasanku melakukan semua ini.

"Lah lo napa marah, Ka? Jangan-jangan lo suka lagi sama Ms.Freak itu."

Aku tak tahu alasan pastinya, aku hanya tidak suka.

"Kok diem? Ya ampun Saka, mending lo cari cewek lain deh. Lo itu lumayan cakep, dan dia nggak pantes buat lo." Riki menepuk bahuku, seraya menaik turunkan alisnya.

Brugh. Tanganku berhasil mendarat di pipi kirinya dan membuat yang semula ribut, mendadak hening seketika.

Kini aku benar-benar marah, dan aku pun mulai sadar. Apa arti tatapan mereka saat aku pertama kali masuk dan apa alasan Rena menjadi seperti itu.

"Lo kok nonjok gue sih? Anjir, lo beneran sama cewek aneh itu?" Riki mengelus-elus pipinya.

Brugh. Kini pipi kanannya yang mendapat pukulan dari tanganku.

Ku tarik kerahnya, agar dia bisa menatapku langsung.

"Bisa diam nggak? Kalau nggak, mau gue buat lo diam selamanya?" Aku menajamkan mataku dengan menekankan kata-kata diakhir kalimatku.

Riki hanya diam, membuatku tersenyum miring dan melepaskan cekalan tanganku.

Mereka, orang-orang yang sedari tertawa lantang menjadi diam seribu bahasa. Ingin kutanyakan kemana perginya semua suara mereka? Aku pun pergi meninggalkan kelas tersebut untuk menenangkan diri.

Tobecontinued

I|||I

How?
Hahaha tambah aneh ya XD
Tapi, tetep jangan lupa tinggalin jejak ya😉
Makasih udah mau baca,vote, atau komen😊

writted: 01/03/2018.
published: 12/03/2018.


**Extra: I just wanna share how sweet BamBam's smile in GOT7's newest music video😆 Go streaming GOT7 - Look M/V😍


White GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang