Maaf baru bisa publish sekarang semoga suka happy reading kawan
Vote & coment nya ditunggu---------------------------------------
Di sebuah basecamp, tampak lima orang sedang berbincang. Mereka sedang membahas sesuatu yang amat penting. Lelaki pertama berada di ujung meja yang panjang. Perawakannya gagah dengan tubuh proposional. Pria tersebut berkulit tidak terlalu gelap dan stelan jas gelap bergaris coklat. Hal yang menonjol dari pria tersebut adalah kumis tipisnya. Di depannya terdapat topi berbahan kulit dan segelas minumna berwarna mencolok. Sedang di samping gelas tersebut terdapat pistol berlaras pendek berwarna keemasan. Tampaknya dia adalah orang penting dalam pertemuan itu.
Beberapa orang duduk di samping meja. Lelaki pertama terlihat berpakaian rapi dengan stelan kemeja ungun jengkis dan dua kancing atas bajunya terbuka, menontonkan dada berbidangnya yang mulus tenpa bulu. Celananya berbahan beludru warna ungu dengan gaya jebrai. Sisiran rambut bergaya klimis dan terikat syal berwarna ungu di lehernya. Lelaki kedua terlihat lebih pendiam. Lebih banyak melihat dan mengutak-atik komputer kecil di depannya. Sesekali dia tetap melihat dan memerhatikan pria berkumis tipis. Lelaki selanjutnya berada pada deretan kiri dari lelaki tipis. Dia serius memerhatikan pria berkumis tipis. Lelaki keempat dan kelima juga secara serius memerhatikannya."Apa semua lancar terkendali?" tanya lelaki berkumis tipis.
"Semua aman terkendali Bos. Eyke berani taruhan dengan kepala Eyke. Jika ada apa-apa, kepala eyke siap Bos Pinto penggal. Ciiuuussss!" menjelaskan sambil tertawa dan melirik genit.
"Semua yang Bos Pinto perintahkan sudah kami lakukan. Keamanan sudah diperketat di areal persembuyian kita ini,". tambah lelaki lain.Pinto melihat lelaki yang berada di depan komputer, "Wick, apa semua sistem sudah di bawah kendalimu?" mengusap kumis tipisnya.
Lelaki berkaca mata tersebut melihatkan komputernya kepada lelaki berkumis tipis," Semua sudah aman Bos, seluruh sistem sudah pada kendali saya," menjelaskan penuh keyakinan.
"Persedian senjata bagaimana Thor?" tanya lelaki berkumis tipis pada lelaki lain yang berada di samping kirinya."Semua aman Bos, persedian senjata kita masih banyak. Namun ada kabar bagus buat Bos. Hari ini, ada seorang suruhan penjual senjata ilegal berkunjung ke sini. Dia ingin berbisnis dengan Bos Pinto," ungkap pria yang dipanggil Thor.
"Siapa nama penjual senjata ilegal itu?"tanya pria berkumis tipis yang dipanggil Pinto..
"Dia tidak menyebutkan nama bosnya. Dia hanya mengatakan bahwa dia adalah anak buah Tuan Misterius,"sambung Thor.
"Sebentar lagi dia akan datang Bos," Thor melirik jam di tangannya."Kita tunggu saja, kalau dia macam-macam, kalian tentu tahu berbuat apa bukan?" sambung Pinto sambil melirik pada pistol yang berada di depannya.
Tiba-tiba pintu yang berada di pojok kanan ruangan tempat kelima lelaki tersebut terbuka. Secara samar terlihat dua orang lelaki mendekat.
"Bos, ada orang yang katanya mau berbisnis dengan Bos," ucap lelaki yang tampaknya adalah anak buah pria berkumis tipis yang dipanggil Pinto.
"Saya Ruli, saya adalah utusan Tuan Misterius. Tuan Misterius ingin bekerja sama dengan Anda," Ucap seorang lelaki yang berada di sebelah anak buah Pinto.
“Masalah harga kami tidak perhitungkan. Berapapun akan kami bayar untuk bekerja sama dengan Pinto pembunuh yang gila," sambung lelaki tersebut dengan sedikit menunduk hormat kepada Pinto.
"Siapa nama bos Anda?" tanya salah satu anak buah Pinto.
Lelaki yang mengatakan namanya Ruli tersebut tersenyum dingin. Dia melangkah mendekat ke arah lelaki yang bertanya kepadanya sambil menatap tajam."Tentu tidak ada nama pasti untuk urusan ini. Hanya atas nama Tuan Misterius," balas Ruli pada lelaki yang berada di depannya.
"Bukankah ada pepatah yang mengatakan, Apalah arti sebuah nama?" sambung Ruli, lelaki yang katanya utusan Tuan Misterius.
![](https://img.wattpad.com/cover/135072561-288-k706197.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alina ( The Romance Thriller Novel )
AcakALINA Perjalanan adalah penanda bagi manusia bahwasanya saat ini dia berada di dunia yang sangat kejam. Selama nafas masih memburu dan jantung masih berdegup, kisah dari perjalanan itu akan terus didagelankan. Masa lalu, masa sekarang, dan masa depa...