LIMA

24K 4.3K 235
                                    

Sudah dua minggu sejak kejadian malam naas itu, tapi belum juga ada seseorang bernama Kukuh yang menghubungiku. Kuputuskan untuk melupakannya dan kembali pada niat semula, membantu sesama manusia. Tanpa mengharapkan imbalan atau dibayar kembali.

Danish sudah kembali sibuk, dengar - dengar dari kabar yang beredar, Mr. K pergi ke Luar Negeri dan memutuskan komunikasi dengan semua staf-nya, termasuk Danish.

Begitulah Bos.

Hari ini kami akan memberikan training pada lima puluh karyawan baru yang akan mengisi posisi Custome Care. Makki menyiapkan infokus dan layar, Wenny memilah modul materi yang akan dibagikan. Aku membantu Agi menyiapkan kursi.

Tepat pukul sembilan lewat lima, semua kursi terisi penuh oleh karyawan baru yang rata - rata masih berusia dibawah dua puluh lima tahun.

"Tities tandem dulu ya." Pesan Agi, aku mengangguk.

Materi pertama akan dibawakan Wenny yaitu menjelaskan tentang Perusahaan dan Visi Misi-nya. Dilanjutkan oleh Makki yang akan menjelaskan seputar produk dan Job desc. Lalu ditutup Agi yang akan mengulang semua materi dan memastikan para peserta training menyerap semua informasi yang disampaikan.

Aku mengambil kursi paling belakang dan duduk sambil memperhatikan tiga rekanku mengisi training.

Sebuah panggilan masuk di ponselku, kuabaikan.

Dua kali, lima kali, hingga panggilan ke tujuh. Aku melihat nomor asing yang belum ada dalam kontakku.

Lalu sebuah pesan masuk.

+6281154***** : Titis, ini Kukuh. Maaf baru sempat menghubungi. Kamu kerja di Turangga Herba juga kan?

Aku menatap pesan itu beberapa jenak, mencoba memahami maksudnya.

Astaga Tities, dia bertanya pekerjaanmu. Aku menggelengkan kepala, mengembalikan konsentrasi. Segera kusimpan nomornya dan membalas pesan Kukuh.

Me : Hai. Iya. Gmna, sdh sehat?

Aku kembali memperhatikan Wenny yang sedang menceritakan perjuangan CEO kami saat mendirikan Turangga Herba.

Ponselku bergetar lagi.

Kukuh : Sdh. Syukurlah. Saya tdk tahu lg bagaimana berterima kasih sama kamu. Btw, nama lengkap kamu siapa? Departemen apa?

Aku mengerutkan kening dengan pertanyaannya tentang nama lengkap. Apakah dia akan mencariku lewat Departemen HRD?

Me : Tities Inggar Pambayun. Saya di Training & Development. Knpa?

Wenny membuka sesi tanya jawab, aku kembali memangku ponselku dan memperhatikan Wenny.

Getaran ponsel membuat konsentrasiku terbagi, aku membuka pesan yang masih dari Kukuh.

Kukuh : Saya tdk tahu berapa total uang yg kamu keluarkan kemarin. Tapi semoga enggak lbh dr itu. Terima kasih sekali lagi. Maaf Tis, bukan bermaksud meremehkan, tp saya benar2 berhutang nyawa dgn kamu.

Aku semakin tidak mengerti dengan pesannya. Sebuah pesan notifikasi lain masuk ke dalam ponselku. Pemberitahuan otomatis dari rekeningku apabila ada transaksi dana masuk ke dalam sana.

Aku melotot melihat nominal dana masuk yang tertera disana. Lima Juta? Gaji pertamaku di Turangga Herba bahkan kurang dari segini. Apakah ini yang Kukuh maksud barusan?

Gila!

Uang yang kukeluarkan tempo hari bahkan tidak lebih dari satu juta.

Me : Maaf, saya rasa kamu transfer kelebihan. Enggak sampai segitu kok uang yg saya keluarkan malam itu.

SILHOUETTE (Lengkap Di KBM & KaryaKarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang