Prolog

155 31 18
                                    


sambil di-play ya mulmednya biar nge-feel :3

 ***

Hai, bagaimana kabarmu, Biru-ku? Ahh rasanya tak pantas kusebut kau sebagai milikku lagi. Bagaimanapun juga kejadian 3 tahun lalu adalah sepenuhnya salahku. Belumkah kau memaafkanku juga? Atau malah mungkin kau sudah melupakanku? Hai Biru, ku merindukanmu.

Apakah ada pikiran yang melintas di kepala tampanmu untuk datang ke acara yang ku gelar mala mini, Biru? Aku di sini sedang berada di keramaian yang terasa sepi, karena kau tak hadir. Orang-orang yang ku kenal saat bersamamu sampai saat ini pun masih sama, bedanya mereka adalah sekumpulan orang-orang tanpa kehadiranmu. Sudah beberapa pintu berderit menandakan kedatangan seseorang, dan setiap pintu itu berderit, aku selalu menolehkan kepalaku ke arahnya untuk melihat siapa yang datang. Mataku selalu mencari kehadiranmu, aku berharap keajaiban itu akan datang beserta dirimu juga malam ini. Namun, sampai hampir penghujung acara pun kamu tak kunjung datang juga.

Hi, Biru. Tahukah kau? Bahwa aku sangatlah merindukanmu, merindukan kita. Merindukan cerita kita. Tapi aku bisa apa? keegoisankulah yang membuat kita menjadi asing seperti ini. andai waktu dapat diputar kembali, mungkin aku akan memilih hal yang sama denganmu, dan melewati hari-hari indah bersamamu. apalah dayaku saat ini, hari-hariku pun kembali lagi kelabu, seperti bebrapa saat sebelumku menemukanmu, ah tidak saat itu kau yang menemukanku.

Hai Biru, apakah kau masih ingat, tempat favorit kita menghabiskan waktu? Apakah kau ingat saat dimana kau selalu hadir untukku? Aku sangatlah berharap kau ingat masa-masa itu. Kau lihat? Sekarang apa yang menjadi cita-citaku terwujud, dan mimpi-mimpiku selama ini perlahan mulai bisa kuraih, terkecuali satu, yaitu memilikimu.

HI, BIRU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang