RIA'S POV
kerjaan masih banyak. Tapi masih harus di kerjain. Ntar Rafa marah karena kerjaan belum selesai.
TOK...TOK..TOK
siapa yah?"Masuk"ucapku tidak mengalihkan pandanganku dari laptop
"Mau pulang sekarang??" ucap orang yang mengetuk pintu tadi
'Kayak kenal nih suara?'ucapku dalam hati, seraya mengalihkan pandanganku ke orang tadi.'tuhkan gue kenal nih orang'ucap ku dalam hati dan orangnya adalah..........RAFA
"iya...dikit lagi selesai....tinggal beresin meja aja" ucapku sambil membereskan kertas dan juga laptopku
"Nah...selesai.....pulang yuk"ajakku menarik lengan Rafa
"Lo lapar??"Tanya Rafa sambil mencet tombol lift
Ting....(suara pintu lift kebuka)
"Iya aku lapar. Tapi dirumah aja makannya" jawabku
"Ok"
.
.
.
.
.
DI RUMAH"Fa kamu mau makan apa??"tanyaku memandang Rafa
"Terserah" Ucap Rafa dingin. Lalu keluar dari mobil dan meninggalkanku
"Eh tunggu gue fa"ucapku keluar dari mobil dan mengejar Rafa
"Lo kenapa sih Fa??" tanyaku
"...." nggak ada jawaban
"..fa....."tanyaku sekali lagi
"......." nggak ada jawaban lagi
"Rafaaaa~~"teriakku tepat di telinga Rafa ketika sampai di depan pintu kamar(Ini rumahku dan Rafa bukan di rumah mama lagi)
"Apa?!?! Cewek sinting" bentak Rafa ke padaku
"kamu tuh ya di panggilin nggak nyahut" ucapku langsung masuk ke kamar
MAKAN MALAM
"Ria"
"Mm...."sahutku
"Aku suka kamu"jawab Rafa
"Uhuk.....uhuk.." aku terbatuk karena pernyataan Rafa
"Lo kenapa?? Nih minum" ucap Rafa sambil menyodorkan segelas ar minum
"Lo ngomong apa barusan?!?!" tanyaku menaikkan nada suaraku(sehabis minum)
"Gue suka lo. Emang salah??" tanya Rafa
"EEHH...... Ya salah lah... Sebelum kita nikah kan ada peraturan 'nggak boleh suka satu sama lain'.walaupun peraturan itu nggak ada tetap aja gue nggak percaya ama lo. Bisa aja lo nipu gue kan??" ucapku panjang lebar
"Yaudah kalau gitu gue hapus itu peraturan" Ucap Rafa santai
"......" gue nggak tau harus bilang apa
"Lo diem berarti lo setuju. Gue kekamar duluan yah" ucap Rafa sambil berjalan menuju kamar tidur
'Why?' tanyaku pada diri sendiri.
Setelah mancuci piring aku pun masuk ke kamarku'Mana tuh bocah?' tanyaku dalam hati
Ceklek....(suara pintu kamar mandi terbuka)
"Udah cuci piring??" tanya Rafa
"Kyaaaaa~....kenapa kamu nggak pakai baju sih fa" teriakku karena Rafa hanya menggunakan handuk dan tidak menutupi bagian dadanya
"Cepat pakai baju sana.... Kalau nggak akan terjadi kasus pembunuhan disini"perintahku kepada Rafa sambil menutup mata dan hendak keluar dari Kamar. Tetapi ada tangan yang menghalangiku untuk keluar dari kamar
" emang kenapa kalau aku nggak pakai baju??" tanya Rafa
"Y-ya..... Gue m-malu tau" ucapku masih menutup mata
"Kenapa lo malu??" tanya Rafa sambil menyeringai
"K...ka...karena" kataku gelagapan
Greb....(Ria dipeluk Rafa dari belakang)
'What?!ada sepasang tangan di pinggangku!?!?' tanyaku membatin
"Karena apa hmm??" tanya Rafa dan meletakkan dagunya di bahuku
"Kyaaaa~~ nyingkir lo gue mau mandi" ucapku melepaskan pelukan Rafa dan berlari ke arah kamar mandi dan menguncinya.
.
.
.
.
.
'Sial gue lupa bawa pakaian ganti, masa iya aku keluar pakai handuk ini?!?!' ucapku dalam hatiCeklek....
'Nggak ada Rafa, mendingan gue cepet ambil pakaian ganti dan memakainya'
Ria pov endRia pun berjalan menggunakan handuk ke arah lemari pakaian
" kamu lagi ngapain??"
DEG.....
'oh tidak Rafa ada di kamar?!?!?'
"A-aku lagi mau ambil pakaian. Aku lupa bawa pakaian ganti" ucap Ria sambil berjalan ke arah lemari pakaian
Tap....tap...tap
Suara langkah kaki mendekati Ria....
GREB.....
Ria dipeluk dari belakang oleh Rafa
"I need you" bisik Rafa tepat di telinga Ria dengan nada sensual
Rafa langsung membalikkan tubuh Ria. Sekarang mereka berhadapan. Dan Rafa tetap dalam posisi memeluk Ria
Rafa mendekatkan wajahnya ke Wajah Ria
5cm.......
4cm.......
3cm.......
2cm.......
1cm.......
*CUP
Ria tidak melawan. Maka dari itu Rafa memper erat pelukannya ke Ria dan memperdalam ciuman mereka
Rafa sedikit melumat bibir Ria.sekarang wajah Ria sudah seperti kepiting rebus yang direbus berkali2
Karena kehabisan nafas Ria pun membuka mulutnya dan hal itu memudahkan Rafa agar bermain dengan lidah Ria.
"I love you"ucap Rafa di sela2 sesi ciumannya bersama Ria dan memindahkan bibirnya ke leher Ria. Rafa menggigit, dan menghisap leher Ria sehigga meninggalkan bekas bercak merah
Ria mendesah saat Rafa menghisap lehernya
ucapan Ria terputus2 karena perlakuan Rafa. Saat itu juga Rafa menghentikan kegiatannya dan menatap Ria yang wajahnya sudah sangat merah"Baiklah....aku akan melakukannya jika kau sudah siap. Pakai baju dan tidur" ucap Rafa dan berjalan menuju ke ranjang.
'Deg....deg....deg....sial aku ini kenapa sih?!?! Yang tadi itu apa?!?!' ucap Ria dalam hati dan memakai pakaian dan tertidur di smping Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family
RomanceIni cerita pertamaku. Jadi maaf bila ceritanya kurang mengenakkan