"Pagi mah..."sapa Rafa yang baru saja keluar dari kamarnya bersama Ria untuk sarapan pagi sebelum ke kantor.
"İya,pagi"mama Rafa membalas sapaan Rafa dengan senyuman manis.
"Oh iya. Rafa, Agas. Nanti malam teman papa kamu adain acara ulang tahun anaknya. Kan papamu nggak ada, jadi kita yang wakilin,ok. Oh,jangan lupa bawa menantu serta cucu mama juga"jelas mama penjang lebar.
"Mah, Ria nggak usah ikut yah. Nanti dia kelelahan"saran Rafa sambil merapikan kemejanya.
"Nggak!!. Aku mau ikut. Kamu nggak boleh larang2 aku"sentak Ria sebelum mama sempat menjawab.
"Nggak boleh Ri, nanti kamu capek"larang Rafa dengan lembut sambil mengusap pipi tirus Ria.
"Kan ada kamu Fa, kamu kan bakal jagain aku"
"Ok, tapi kamu harus tetap di sampingku. Nggak boleh kemana2"
"Siap bos" tegas Ria dengan senyuman manisnya."Fa cepetan, kita udah telat" teriak Agas dari luar rumah.
Rafa pun bergegas ke luar rumah. Tetapi langkahnya di cegah oleh istrinya."Kenapa??"tanya Rafa heran. Lalu Ria maju dan memasangkan dasi Rafa.
"Kamu lupa pakai dasi sayang"ucap Ria setelah memasangkan dasi Rafa.wajah Rafa merah ketika mendengar panggilan sayang Ria.
"K-kalau gitu, aku berangkat dulu yah bye~"Ujar Rafa lalu mengecup kening Ria.
"Mah,acaranya jam berapa??"tanya Raga sebelum keluar dari Rumah.
"Kamu pulangnya jam lima sore aja"ucap mama Rafa."FA CEPETAAAN,KITA UDAH TELAT!!!!"teriak Agas penuh emosi.
"Iya2. Dah Ri"ucap Rafa dan berlalu bersama Agas menggunakan Mobil sportnya.
.
.
.
.
.
"Kami pulang!!!"Teriak Rafa sambil masuk ke rumah setelah pulang dari kantornya."Udah pulang. Sana masuk ke kamar trus bersihkan badanmu"ucap Putri
"Iya sayang. Biarpun kamu nggak suruh"balas Agas sambil mencubit hidung pesek putri dengan gemas. Lalu mereka berdua masuk ke kamarnya.
"Wah udah pulang. Lihat Talita, uncle Lafamu udah pulang"ujar Ria sambil menggendong Talita. Melihat hal itu Rafa bergegas mengambil Talita dari gendongan Ria.
"Kamu!!, kenapa gendong Talita??.kan bahaya bagi kamu"tegas Rafa panik dan membuat Ria cemberut."Maaf, tapi ini demi keselamatan kamu ama anakku"nada Rafa mulai melembut. Rafa menggendong Talita dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya menyentuh perut Ria.
"Yaudah,nggak apa2. Yuk masuk kamar. Kan kamu harus mandi terus siap2. Talita nya sini,biar aku yang antar ke mamanya"Rafa lalu memberikan Talita ke Ria. Tentunya nggak di gendong ama Ria."Kamu deluan aja ke kamar,nanti aku nyusul"Ria lalu menuntun Talita ke kamar mamanya.
Ceklek.....
"Fa, kamu mau pakai setelan jas-"ucap Ria masuk ke kamarnya setelah mengantar Talita. Ucapan Ria terpotong karena melihat Rafa di kamarnya hanya menggunakan celana pendek tanpa atasan, jangan lupa handuk di atas kepalanya. Melihat hal itu wajah Ria langsung memerah.
"Kamu kenapa??"tanya Rafa khawatir karena wajah Ria sangat merah. Entah sejak kapan,tapi Rafa sudah berada tepat di hadapan Ria masih dengan penampilannya yang tadi.
"Mm, ng-nggak. A-ku nggak a-apa 2"gumam Ria gugup setelah berbalik badan membelakangi Rafa masih dengan wajah merah nya. Siakap Ria membuat Rafa heran dan berjalan ke arah lemari.
"Ri, setelan jas mana yang bagus ku pakai buat nanti??""Eh?, pakai yang warna hitam. Kamu cocok"Ria lalu mengambil setelan jas berwarna hitam mengkilap di lemari pakaiannya.
"Kalau kamu pakai baju apa??"tanya Rafa sambil memasang kemeja berwarna putihnya."bisa kamu masang kancingnya?"lanjutnya.
"Kalau aku pakai gaun warna putih"ucap Ria sambil memasang kancing kemeja Rafa.
"Tenang, pakaiannya tertutup kok"gumam Ria."udah, kancingnya udah kepasang. Aku ke ruang keluarga yah"Ria pun keluar dari kamarnya dan disusul Rafa.
Stelah sampai, Ria langsung mendaratkan bokongnya di sofa antara Putri dan Agas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family
RomanceIni cerita pertamaku. Jadi maaf bila ceritanya kurang mengenakkan