Ria

205 6 0
                                    

Satu bulan setelah kejadian itu semua kembali membaik seperti semula. Dan usia kandungan Ria sudah sebulan, perutnya pun mulai membuncit.

"Put....usia kandunganmu delapan bulan kan??" tanya Ria yang sedang duduk di sofa bersama Putri dan Talita.

"Iya.......lo baru sebulan aja, udah besar gini perutmu, dulu waktu hamil satu bulan, perut gue biasa aja. Jangan2 kembar lagi??" tanya Putri sambil bermain bersama Talita.

"Gue juga maunyasih, tapi cewek cowok.",ucap Ria sambil mengelus perutnya.tiba2 tangan Putri memegang perutnya.

"Ria perutku sakit" ucap Putri sambil menahan sakit

"Eeh.....kamu mau melahirkan??" tanya Ria khawatir.

"Kayaknya ia.....sekarang telepon Agas" ucap Putri dan terus memegang perutnya.

"Kamu kenapa Putri??" tanya mama yang baru saja tiba dari rumah temannya dan terkejut melihat Putri memegangi perutnya.

"Putri mau lahiran mah" ucap Ria sambil mengetikkan nomor ponsel agas di telepon rumah.

"Kamu lagi ngapain?!?!, cepet telepon ambulance" bentak mama kepeda Ria

"I-iya mah...." ucap Ria dan langsung mengetik ulang nomor ambulance.

Setelah tiga menit, akhirnya ambulance tiba dan langsung memasukkan Putri ke dalam mobil, mama sambil menggendong Talita juga masuk ke mobil dan disusul Ria.

"Mah.....aku telepon agas ama Rafa dulu" ucap Ria dan langsung menelpon Rafa dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Halo fa....Putri akan melahirkan. Cepat ke rumah sakit alika, sekarang bareng Agas" ucap Ria panik

"Iya....aku akan ke sana bareng agas...kamu jangan panik"

"Baik....aku tutup teleponnya" ucap Ria lalu memutuskan sambungan teleponnya.

Tidak butuh waktu lama, mereka akhirnya sampai di rumah sakit. Dan Putri langsung di masukkan di ruang bersalin.

"Mana Putri??" tanya Agas khawatir dan datang bersama Rafa.

"Dia di dalam" jawab mama.

"Kamu cepat sekali sampainya??" tanya Ria

"Kamu lupa ya??, perusahaan kita kan deket dari sini. Jangan berdiri terus ayo duduk",ucap Rafa dan menuntun Ria untuk duduk.

Setelah menunggu selama hampir dua jam, akhirnya persalinan Putri selesai dan Dokterpun keluar dari ruangan bersalin.

"Bagaimana istri dan anak saya dok??" tanya Agas langsung menghampiri dokter tadi.

"Keduanya selamat dan sehat. Anda bisa menjenguknya sekarang, kalau begitu saya permisi" ucap dokter yang membantu proses persalinan Putri dan pergi.

Agas beserta yang lain masuk ke ruangan Putri dan melihat Putri sedang menatap bayinya sambil tersenyum.

"Bagaimana ke adaan mu??" tanya Agas

"Baik......dan jenis kelaminnya cowok" ucap Putri sambil mengelus pipi bayinya.

"Dia tampan..... Mirip ibunya" ucap Agas sambil menggendong bayinya.

"Talita punya adik laki2~" teriak Talita di gendongan neneknya sambil melihat wajah adiknya.

"Adik Talita pesek" ucap Talita sambil menyentuh hidung adik bayinya.

"Kan mirip mamamu" ucap Rafa.

"Mm...put??" panggil Ria dan membuat Putri berbalik ke arahnya.

"Ya??"

"Sakit nggak??" Tanya Ria dengan wajah khawatir.

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang