- Teman Lama -

878 50 5
                                    

##
Banyak Typo⚠
😊Happy Reading😊
👇

Seminggu sudah Shakila berada di Indonesia. Sudah seminggu juga ia hanya berada di rumah menemani Sabiya

"Shakila kamu gak pengen kerja?" Tanya Sabiya

"Mau kok ummi lagi pula Shakila masih pengen ngabisin waktu sama abi dan ummi" ucap Shakila dengan netra memandang acara tv yang sedang berlangsung

"Trus kamu mau kerja di mana?"

"Ah iyya Shakila lupa, gini ummi Shakila kemarin dapat tawaran kerjaan sebagai dosen pembimbing"

"Wah alhamdulillah. Kok bisa sih kil kamu kan gak pernah keluar rumah? Daftar di mana kamu?"

"Hhh aduh ummi, Shakila daftarnya via online ummi. Dan Alhamdulillah keterima"

"Trus kamu mulainya kapan kok santai banget sih?"

"Insya Allah besok ummi"

"Yaudah kamu siap siap atu. Kamu pasti perlu registrasikan?"

"Iyya ummi, kalau gitu Shakila shalat dhuzur dulu abis itu baru deh Shakila berangkat"

Sekitar setengah jam Shakila mempersiapkan berkas berkas penting yang harus ia bawa sesuai syarat universitas tersebut

Setelah merasa semua data yang ia perlukan lengkap Shakila pun meraih tas hitam miliknya, merapikan khimar berwarna coklat yang ia kenakan lalu keluar dari kamarnya.

"Ummi, Shakila pergi dulu yah?" Pamit Shakila pada Sabiya yang tengah membaca al- quran

"Iyya kil, kamu hati hati yah" jawab Sabiya menghentikan aktifitasnya

"Iyya ummi ku sayang heheh"

"Eh ngomong ngomong kamu pengen naik apa? Abi kan masih di kantor?"

"Shakila naik taxi atau angkot aja deh ummi, yaudah kalau gitu Shakila pergi dulu yah Assalamualaikum" ucap Shakila mencium tangan umminya

"Waalaikumussalam" jawab Sabiya

Sepuluh menit sudah Shakila habiskan untuk menunggu taxi. Sesekali gadis cantik itu melirik jam tangan yang melilit indah di tangannya. Karena taxi tak kunjung datang Shakila pun berjalan kepangkalan angkotan umum yang tidak jauh dari rumahnya.

Shakila memutuskan untuk naik angkot walau membutuhkan waktu lama untuk sampai ketujuan, namun bagi Shakila itu hal biasa justru di sinilah ia merasa menghadapi salah satu ujian dari-Nya yaitu 'kesabaran'. Shakila yang mendapat ujian ini hanya tersenyum kecil sambil berdzikir di dalam hati ia yakin bahwa setiap ujian pasti memiliki pembelajaran yang baik tergantung dari bagaimana seseorang menyikapinya.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama Shakila pun turun dari angkot. Ia mengambil selembar tissue dari tasnya lalu menyeka keringat yang ada di wajah alaminya, lalu merapihkan kembali khimarnya setelah itu ia pun berjalan memasuki area universitas yang cukup besar.

Sepanjang koridor ia hanya berjalan menundukkan kepalanya sesekali melihat sekaligus mencari nama ruangan yang ingin di tujunya yaitu TU ( tata usaha).

My Destiny FisabilillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang