Kok gue sih?

32 1 0
                                    

Dhania PoV

Sial!

Apa apaan sih si Dio? Kok malah nolongin si Rara sih? Awas ae lo, ra. Gue bakal balas dendam.

***

"Eh Dio! Lo kok belain si dekil itu sih tadi? Lo ga ngeliat apa, yang dia lawan tuh gue? Lo tuh harusnya bantuin gue, Dio.", Dio gak jawab gue.

"Dio! "

Dio noleh. Naikin satu alis, natap gue dengan tatapan 'apaan-lo-hah?'

"Harusnya lo tuh nolongin gue."

"Emang lo siapanya gue sampe gue harus belain lo, hah? ", katanya marah.

Dia kok selalu gini sih, sama gue?

"Serah. Tapi mesti lo ingat. Gue itu CEWEK YANG DIPILIH ORANGTUA LO BUAT JADI PASANGAN LO!  Dan perlu lo inget  ya Dio, gue itu CALON TUNANGAN LO! "

"Emang mereka peduli ama gue sampe gue harus ngikutin kata kata mereka dan setuju kalo lo jadi calon gue? Lagi juga lo itu masih CALON. Jadi, gausah sok ngerasa milikin gue. Ngerti? ", Dio berdiri dari bangkunya trus keluar kelas.

"Oke! Nia! Lo harus dapetin Dio! Harus! ", gue nyemangatin diri gue sendiri.

Author PoV

UKS.

Rara udah diobati Christopher. Atas suruhan Dio, tentunya. Christo ga bakal mau kayak gini. Menurutnya, itu membuat harga dirinya sebagai PRINCE, turun.

"M-makasih ya kak ", kata Rara manis. Si christo cuma ngangguk. Trus dia beranjak mau keluar UKS.

"Eh iya, gue mau nanya. Masalah lo sama nia apaan? ", tanya christo ga jadi pergi. Posisinya sekarang munggungin Rara. Tangan masuk kantong. Cool gitu. B)

"E-emm itu... aku gak bisa ngasitau kak. Maaf kak."

"It's okay.", jawab Christo santai.

Trus dia keluar UKS. Ninggalin Rara sama icha + ichi yang dari tadi ga berani bicara. Yaiyalah, ada christo.

"Balik yuk. Bentar lagi bel.", Rara berdiri, masih nahan sakit di kaki kirinya.

"Lo gak istirahat aja dulu, ra? Kaki lo kan masih sakit.", icha nyaranin Rara supaya gak banyak gerak.

"Gapapa, cha. Ayo ah."

"Kuy lah."

***skip-pulangsekolah***

"Ri! Lo ga jadi pergi ke ruang osis? Kaketos nyariin lo tadi!!! hahhh ~ hahhhh~", tanya Rara. Dia habis lari lari ngejar Riri yang udah main pulang duluan.

"Oh iya gue lupa. Kuy Ra!  Astaga, kok gue bisa lupa ya? ", sambil lari Rara masih aja ngenyewel.

"Ihhh~ lo kok cepet banget lari ri? Wait me anjeng! Haaahh~ haaaahhh~".

"Anjir, ikutan aja kek! "

***

Depan kelas.

"Ra. Minum dulu yuk. "

"Iyaa~ hhhh~ hhhh~ capek anjirhhh~"

"Cha! Bagi teh dong cha! "

Icha sama ichi masih di kelas. Mereka emang tiap pulang sekolah nyempetin main hape. Numpang wi-fi. Wkwkwk.

"Ambil noh di tas gue! Depan kelas tuh!!"

"Makasih cha! Love you! "

"Ho'oh."

Rara sama riri ngabisin teh si icha. Icha keluar kelas. Nengo teh nya abis, alhasil icha tereak tereak.

"WOI BANGSAT! KOK LO PADA NGABISIN TEH GUA SIH! LO BILANG KAN BAGI!!! TRUS GUE MINUM APAAN NANTI SAT?! ASTAJIM YOLLOH, SAYA MENYESAL MEMBERIKAN MINUMAN SAYA KEPADA KEDUA MANUSIA SIALAN INI!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Critical FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang