Chapter 2

181 11 3
                                    

Dari jauh aku mendoakanmu
Doa yang bukan sekedar kata-kata
Namun, air mata pun tak mampu menerjemahkannya

*****

Aku merebahkah diriku dikasur. Kulihat foto-foto ku dan ali di ponselku. Rasanya ingin kembali ke masa itu. Dimana ali selalu ada di samping ku dan selalu tertawa bersamaku. Kejadian indah yang tak akan pernah terlupakan dan tergantikan.

Setelah lama memandang foto ku dan ali, rada ngantuk mulai menyerangku. Mataku sembab, dan aku besok harus kuliah pagi. Aku menarik selimut, matikan lampu dan mulai memejamkan mataku. Aku berharap agar dalam mimpiku aku dapat bertemu dengan ali. Walaupun saat bangun nanti, jantungku akan terasa sesak. Setidaknya aku dapat melihatnya setelah 3 tahun lamanya.

Tak lama akupun tertidur dengan lelap. Tak kusangka harapanku jadi kenyataan.

Aku bermimpi tentangnya,ali. Mimpi indah yang menyedihkan. Aku sedang duduk sendirian di halaman rumahku, aku terduduk dan menangis atas perpindahan ali. Saking kesal dan frustasinya, aku mencabut semua rumput yang ada di depanku. Aku berteriak sekencang mungkin untuk menghilangkan kesedihan ku. Aku menangis tanpa henti. Ali yang harusnya pulang hari itu harus mundur 1 tahun.

Saat aku sedang menangis, datanglah seorang yang menutup mataku dan berkata "Gausah nangis sayang,aku disini" terdengar suara itu lembut ditelingaku. Aku menoleh dan melihat ali yang sedang menunjukkan senyum terbaiknya. Spontan, aku langsung memeluknya dan menangis dalam pelukannya. Tak henti-henti aku berkata padanya "Aliii kangeeen. Jangan tinggalkan aku lagiii" ucapku sambil menangis. Ali hanya mengusap rambutku dan berbisik ditelingaku "gak akan pernah, LOVE YOU."

Aku yang masih tak percaya atas kehadiranya pun melepaskan pelukan ku dan menatapnya "Katanya di undur 1 tahun lagi?" Tanyaku.

"Hahahahahh maaf sayang, aku bercanda kok itu. Maaf ya udah bikin kamu sedih" jawab ali padaku. Membuatku memukul tanganya dan memeluknya lagi.

Tiba-tiba mimpiku gelap, aku tak melihat apapun dan langsung terbangun karena terdengar suara jam weker yang terus berbunyi. Mataku basah, rupanya aku benar-benar menangis. Terlihat jelas wajah ali di mimpiku membuat rasa rinduku padanya semakin besar.

Jam sudah menunjukkan pukul 7, aku harus segera bersiap untuk kuliah pagi. Saat aku hendak menuju kamar mandi, mama masuk membawa sarapan.

"Pagi sayang, tumben baru bangun jam segini?" Tanya mama sambil menaruh makanan dimejaku.

"Hahah, iya kesiangan nih, aku mandi ya ma" Ucap ku tanpa menoleh ke arahnya. Aku langsung masuk ke kamar mandi dan bercermin. Mataku terlihat habis menangis aku berusaha menghilangkan sembab itu dengan air.

Selesai mandi, aku bersiap dan berangkat ke kampus. Aku menjemput gritte, sahabat tersayangku. Selama perjalanan, aku bercerita tentang mimpi yang ku alami semalem, tanpa ada yang terlewat. Gritte memang tempat curhat paling baik sepanjang masa setelah ali. Ali yang paling mengerti diriku,tapi tak ada disini

Sesampainya dikampus, aku langsung ke kelas karena hampir terlambat, untungnya dosenku belum hadir. Terlihat kursi di sebelahku kosong, kursi yang biasa ali tempati. Kenangan mulai terbayang di pikiranku.

"Woyyy!!! Bengong aja dah... kursinya gak ilang kok, orang yang dudukin aja ilang" suara iqbal mengagetkan ku.

"Ih ngagetin aja sih. Gak lucu" jawabku ketus karna mendengar ucapanya. 'Orang yang dudukin aja ilang' rasanya kata itu berhasil membuat hatiku sakit.

"Yeee sorry prill, gak bermaksud. Lagian bengong" lanjutnya dan langsung pindah ke kursi yang ia duduki.

Aku kembali termenung dan memikirkan semua kejadian yang ku alami bersama ali. Termasuk disaat aku dan ali berantem sampai sehari.

Saat itu, ali tak mengabariku kalau ia ada acara keluarga, aku yang sedang menunggunya ditaman yang kita beri nama 'Aprill" atau AliPrilly, sampai terasa hawa dingin menusuk badanku. 2 jam aku menunggunya, tapi ia tak kunjung datang. Aku pun memutuskan untuk pulang karna cuaca sangat tidak bersahabat.

******

Jangan lupa selalu tinggalin jejak kalian beruppa Vote dan Comment :) biar bikin Author semangat nulisnya :)

Can You See MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang