Kartika menerima umpan panjang dari Asnawi dengan baik. Dengan mudah ia melewati Luthfi, mengarahkan bola ke gawang, ke arah Riyandi yang sudah bersiap-siap dengan kuda-kudanya.
Satu..dua..
"GOL!, KARTIKA VEDHAYANTO PUTRA!, KEDUDUKAN IMBANG 1-1"
Gol jarak jauh Kartika di sambut seluruh suporter tim tuan rumah. Kartika dan Asnawi melakukan sujud syukur.
"Dua orang itu memang terbaik deh" Shakira menatap kagum pada Kartika, juga Asnawi.
Diana memberengut kesal, idolanya tak ada yang beres hari ini. "Andai bebeb Samuel yang ngegolin. Pasti gue ikut seneng deh"
"Lo suka permainannya apa orangnya?"
" Orangnya lah.Kalo nggak ada Samuel sama Rossy aku nggak bakal di sini" Shakira memutar bola matanya mendengar jawaban sahabatnya itu.
^^^
Samuel menyandarkan tubuhnya ke bangku cafe.
Pertandingan tadi, berakhir dengan skor imbang 1-1. Satu karena kecerobohan Kadek, satu juga karena reflek pemuda asal Bali itu. Yang menyebabkan mereka bisa melakukan counter attack.Ia mengerti kekecewaan Aris pada penampilannya. Sam sendiri menyadari, dirinya tadi tak sebaik biasanya.
Juga Rossy yang tidak terlalu fit.
Tapi untung saja, Asnawi dan Kartika sedang on fire. Andai tak ada mereka, alamat malu di kandang sendiri tadi.
Samuel melirik arlojinya, 16.00. Ia beranjak keluar setelah meletakkan uang di atas meja.
"Ke taman dulu kayaknya asik nih..." gumamnya kemudian bersenandung pelan dan melangkahkan kaki ke taman yang tak jauh dari sana.
Sampai taman, netranya menangkap keberadaan temannya, Rendy bersama dua gadis duduk di salah satu bangku. "Rendy!" Panggilnya sambil melambaikan tangan. Rendy dan dua gadis yang ternyata Shakira dan Mentari itu serentak menolehkan kepalanya. Rendy tersenyum dan menunjukkan gestur 'kesini'.
Samuel mendekati mereka, "Tumben lo kesini..." ucapnya.
"Kali-kali represing, Sam. Ni, kebetulan juga ketemu mereka berdua.." jawab Rendy sambil menatap Mentari dan Shakira bergantian.
"Mereka siapa, Ren?" Rendy menepuk keningnya mendengar pertanyaan Samuel, "Makanya jangan sibuk sama pacar-pacar lo itu. Yang megang buku namanya Shakira, anak baru pindahan dari Magelang. Sampingnya namanya Mentari temennya Shakira"
"Oooh...jadi ini Mentari yang katanya lo taksir, Ren?" Ucap Samuel membongkar rahasia Rendy. Rendy melotot pada sahabatnya itu yang hanya memasang wajah tanpa dosanya. Ia menginjak kaki Samuel,
Sementara Mentari, mukanya memerah. Shakira tersenyum geli,
"Lo ngomong apa sih, Sam?" Rendy memasang wajah mengancam. Samuel meringis kemudian mengalihkan pembicaraan, "Eh, besok nonton Moto GP yok!"
"Boleh juga. Eh, besok sirkuit mana?"
"Le Mans, Perancis." Serobot Shakira. Samuel dan Rendy menatap Shakira heran.
"Kamu suka GP, Sha?" Tanya Rendy. Shakira mengangguk,
"Waah...jarang-jarang nih, ada cewek suka balapan. Jagoan mu sapa?" Tanya Samuel
"Marc Marquez lah, pasti..." potong Rendy.
"Eh, ya nggak lah. Pasti ya The doctor Valentino Rossi lah jagoannya.." balas Samuel tak mau kalah. Mereka berdebat.
Shakira mengerutkan dahinya, padahal mah idolaku Petrucci. Kenapa mereka malah debat bawa-bawa Marc sama Rossi? Batinnya.
"Eh, kalian nih aneh banget sih. Nanya Shakira, belum dijawab tapi malah langsung debat..." Mentari melerai mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between
FanfictionDiantara para pesepakbola most wanted sekolah. Ada yang dingin lagi ketus. Ada yang buaya darat tapi ramah. Ada yang pinter Ada yang cerewet. Ada yang kalem lagi manis Ada yang jahil nggak ketulungan Tapi ada juga, ketua kelas plus pengurus inti osi...