Reservasi

1.3K 158 53
                                    

"Hai sayang."

Sebuah sapaan yang masuk ke telinga Minhyun langsung membuat dirinya tersenyum. Ia menoleh kearah kanan dan mendapati kekasihnya tengah berdiri bersandar di tiang penyangga gedungnya dengan sebuket bunga mawar merah.

"Hai Niel Hyung!" Sapanya kemudian berlari kecil menuju kekasihnya dan tanpa aba-aba langsung memeluknya. "Aku kangeeeen." Rengeknya, tidak peduli pada imagenya sebagai sekretaris direktur yang terkenal kejam.

Kekasihnya yang bernama Daniel itu langsung tertawa kecil dan mengecupi pelipis Minhyun.

"Kita baru tidak bertemu dua hari dan kau berubah menjadi manis seperti ini? Sepertinya aku harus sering-sering pergi."

Minhyun mencubit pinggang Daniel. "Jadi aku selama ini tidak manis?"

"Tidak sayang, kau tidak manis, tapi super sangat manis sekaliiii." Jawab Daniel sambil menggesekkan kedua hidung mereka. "Oh iya, bunga untuk manisku."

"Tapi aku kan pria, kenapa kau berikan aku bunga?" tanya Minhyun.

"Oh jadi kau tidak ingin bunga? Baiklah aku akan berikan ini pada Ji-"

Mata Minhyun terbelalak. "Ti-tidak boleh! Bunganya kan milikku!" kilah Minhyun langsung merebut bunga pemberian Daniel.

Daniel hanya terkekeh kecil. "Hahaha bercanda Minyuuuun, bunga ini kan memang milikmuuuu."

Ia kemudian mengulurkan tangannya, "ayo kita makan malam." Minhyun meraih tangan itu, "eung, ayo." Mereka pun berjalan menuju mobil Daniel yang terparkir di halaman perusahaan.

"Oh, kita akan makan dimana?"

"Untuk merayakan tahun ke empat kita tentu harus di restoran favorit kita, kan?"

"Oh di Twilight?" tanya Minhyun antusias.

"Iya, di Twilight, di tempat kita pertama kali bertemu." Jawab Daniel.

Minhyun tersenyum kecil mengingat pertemuan mereka berdua yang cukup konyol. Saat itu ia masih berusia 23 tahun dan ibunya selalu membuatnya harus menghadiri kencan yang disiapkan oleh ibunya. Saat itu ia tengah kencan dengan seorang gadis muda, cantik dan cerdas, namun ternyata gadis itu sudah memiliki kekasih dan akhirnya pamit pada Minhyun setelah 10 menit duduk bersama. Hidangan pembuka saja belum datang dan ia sudah ditinggal begitu saja.

Menyedihkan sekali.

Saat itulah matanya bertatapan dengan Daniel yang berada di meja yang ada dihadapannya. Daniel memiliki ekspresi yang sama dengannya. Setelah percakapan sok dekat antar mereka –Daniel baru saja diputuskan oleh kekasihnya yang ternyata sedang hamil oleh pria lain, akhirnya mereka memutuskan untuk makan bersama saja. Tak disangka pria yang lebih tua 4 tahun darinya itu adalah direktur perusahaan dimana Minhyun baru saja mengirimkan lamaran pekerjaannya kesana.

Sejak saat itulah mereka pun dekat. Empat bulan setelah pertemuan itu mereka pun berpacaran. Minhyun yang memang sudah berpengalaman setelah dua tahun langsung diangkat menjadi sekretaris Daniel. Dan hubungan itu pun masih berjalan sampai sekarang.

"Meja untuk 2 orang?" tanya seorang pelayan.

"Kami sudah membuat reservasi." Jawab Daniel.

"Atas nama siapa Tuan?"

"Atas nama Minhyun."

Pelayan pria itu langsung meneliti tulisan yang ada dihadapannya. "Oh, atas nama Kang Minhyun? silahkan masuk Tuan-Tuan."

Minhyun mendelik. "Kang Minhyun?"

"Sstt sudah sayang ayo masuk saja."

Daniel langsung mendorong punggung kekasihnya masuk ke dalam restoran. Setelah berhasil duduk dan memesan makanan, Minhyun langsung menatap Daniel tajam.

Hi, we exist ◇ NielHwang ◆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang