Kring...kring... bel pun berbunyi.
"We nanti lagi kita ngomongin soal pembelian panci, ayo kita kumpul udah bel tuh." kata Hera. " Ok deh kalau gitu, ayo!" kata Ranila. Mereka pun kumpul dan berbaris. Saat berbaris tidak terasa mereka berlima sedang bergosip tentang Justin, parahnya Roy dan Justin denger. " Bagi yang saya sebut namanya maju kedepan." kata Roy. "Ngapain tu kak OSIS?"kata Vina. "Entah..." kata Hera sambil mengangkat bahunya. " Ranila,Vina,Hera,Gina dan Dio silahkan maju kedepan." kata Roy. " Heh...ngapain kita dipanggil ya." kata Ranila. "Apa jangan-jangan..." kata Gina. " Jangan - jangan apa?" kata Dio. " Jangan - jangan kita mau dikasih panci, hore dapet panciiiiii..." kata Gina. " Yah berarti gak jadi dong beli panci di gue, gagal deh dapet bonus dari emak." kata Hera. "Tenang gue tetap teguh dan setia untuk membeli pancimu anak muda." kata Vina. " Betul itu Hera, tetep kok beli pancinya." kata Ranila. " Terimakasih ya temen temen kalian udah baik sama aku (sambil nangis terharu), sudah mau mendukung usaha teman." kata Hera. Akhirnya mereka menangis terharu. " Woy! malah nangis-nangisan gue manggil kalian bukan buat bagiin panci, gue panggil kalian karena dari tadi kalian ngegosip!" kata Roy. " Ya elah bilang dong dari tadi!" kata Vina. " Kok lo malah nyolot gitu, kalau begitu gue akan kasih kalian hukuman, hukumannya adalah.." kata Roy
$$$$$$$
WES UDAH LAMA BANGETTTTTT GAK UPDATE, OK CERITANYA SEGINI DULU TERIMAKASIH:) " KALIAN SEMUA LUAR BIASA "
YOU ARE READING
MY STORY
Подростковая литератураRANILA ADALAH ANAK YANG BERUMUR 16 TAHUN YANG MAU MASUK SMA. YANG KEPINGIN MASUK SMA FAVORIT. RANILA ADALAH ANAK YANG AGAK LEBAY . IKUTI YA KISAHNYA YANG BIASA AJA.