Aku berjalan seperti biasanya melangkah meninggalkan Liona sendiri untuk menenangkan diri, namun aku tidak benar-benar pergi melihat keadaan Liona yang sepertinya sedang bersedih hati.
Semburat matanya menenangkan hatiku walau telah lama aku tak merasakan apa yang dinamakan cinta.
Aku rasa ada sebuncah rasa timbul di dalam hati dan rasanya ingin kujaga ia sekuat hati.Aku menatapnya yang masih saja terdiam dan berdiri, menahan pedih yang ia rasakan sendiri.
"Maaf Liona, aku tidak mau mengganggumu." batinku dan masih saja mengawasi gerak gerik Liona.
"Kau begitu baik hati Liona, kurasa hanya orang bodoh yang menyia-nyiakanmu." Batinku lagi seraya menatap kepergian Liona perlahan hingga bayangan Liona betul-betul menghilang.
Aku berjalan menembus tembok dengan menggambar sebuah segel dan mengucapkan sesuatu untuk menuju planetku; Babapu.
#Babapu4
KAMU SEDANG MEMBACA
Babapu
FantasyBabapu. Saya menulis Babapu semata karena Imajinasi saya yang semakin lama semakin liar. Semoga kalian suka. Dan mohon maaf jika ada kesamaan pada Nama, Alur atau apapun yang tidak pernah saya sengaja. Mohon maaf juga TYPO bertebaran dimana-mana :)...