BEBERAPA HARI KEMUDIAN,
Anggik, Karin, Wilda datang ke rumah aku untuk bermain karena kami sudah libur sekolah. Kami pun membahas tentang melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. Saat kami membahas tentang PTN Favorite yang ingin kami tujuh. Entah mengapa Wilda langsung terdiam dan kami menayakan apa yang sedang dia pikir kan."
"Wil lo lagi mikirin apa sih, kok melamun?" ucap Anggik
"Iya nih Wil, kok muka lo jadi sedih sih" ucap gue
"Cerita dong dengan kita, lo lagi ada masalah ya" ucap Karin dan kami semua melihat kearah Wilda yang masih terus diam.
"Hmm enggak kok guys, gue gak ada apa-apa, cuma gue lagi ga enak badan aja, tapi sebenarnya gue gak pa pa kok guys" Jawab Wilda.
"Udah Wil lo jangan bohong lah, jujur aja sama kita Wil, untuk apa lo nyimpen rahasia sama kita sih lo gak mau lagi gitu temanan sama kita? ayoo jujur deh Wil" Jelas Karin.
"Iya nih biasanya Wilda senyum-senyum terus apalagi kalo ketawa suka ngakak sendiri dan paling heboh walaupun sifatnya sangat bijak" Jelas gue.
"Serius guys gue ga ada apa-apa deh " jawab Wilda dengabn perasaann yang sedih mendalam.
"Ihh Wil gue kesel sama lo bohong terus dah, gue nih bisa baca pikiran orang kalo lo ngomong gapapa berarti artinya ada apa-apaa, ayoo cepett wil jujur!!" Jelas Anggik.
"Iyayaa deh gue jujur sekarang sama kalian, gini ya gue itu sebenarnya pengen bener buat kuliah guys, tapi di satu sisi gue mikirin keadaan keluarga gue yang lagi banyak banget pengeluaran, mana mama sama papa gue ekonominya lagi surut banget jadi ya gue harus mikir - mikir dulu kalo gue mau kuliah, jadi ya itulah alasannya bahwa gue harus kerja dulu, baru tahun depan kalo uang gue udah terkumpul, mungkin gue bisa kuliah sambil kerja juga biar dapet uang sampingan" Jelas wilda dengan harus sambil meneteskan air mata.
"yang sabar yah Wil, gue yakin kok semua akan indah pada waktunya" jelas Karin.
"wil kita yakin kok lo bisa melawati masalah ini" jelas Anggik
"Wil lo harus kuat terus yaa ada kami yang siap membantu lo" jelas Anin.
"Iyaa guys, makasih banget yaa kalian memang sahabat terbaik gue" jelas Wilda dan kami semua saling berpelukan dan saling memberi semangat untuk Wilda.
***
Beberapa bulan kemudian aku pun mendaftar di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Jakarta bersama dengan Anggik dan Karin. Aku kembali memilih jurusan akuntansi, Anggik memilih jurusan hukum katanya dia udah bosen sama pelajaraan akuntansi sama seperti Karin dia juga memilih jurusan Sejarah yang beda sekali dari akuntansi, kalau Wilda dia memutuskan untuk bekerja dulu baru kuliah. Aku mengerti perasaan wilda dia pasti sedih karena kami semua kuliah, tapi aku yakin dia bisa melewati masalahnya.
Tinggal beberapa hari lagi kami akan mengikuti tes Penguruan Tinggi Negeri bersama kedua sahabatku di universitas yang sama yakni Universitas Indonesia. Ya, universitas yang selama ini aku idamkan.
Tepat pada hari minggu, hari dimana pengumuman akan disebarkan melalu media online. aku deg deg kan sambil membuka web nya. Ternyata aku dan kedua sahabatku diterima di universitas Indonesia. Hal yang buat aku terkejut adalah ada bagas juga diterima disana. Dia adalah temannya tara. Aku dan Bagas semenjak waktu itu kami lumayan dekat, dan kebetulan kami diterima dijurusan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of A Fangirl
JugendliteraturNama ku Aninda Permata Sari biasa di panggil Anin. Ini adalah awal. Waktu itu dan hari itu awalnya biasa saja sampai dia gundah lalu bersuara dengan tutur biasa saja tapi cukup membuat detak jantung berdetak tak biasa. Klise memang. Tak banyak yang...