Sudah hampir 3 bulan berlalu semenjak kejadian di halaman belakang sekolah.
Hari – hari aku pun di lakukan dengan runtitas seperti biasa belajar untuk UN dan masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Aku pun sudah tidak pernah lagi memperhatikan Tara, aku dengar dia sering tidak masuk sekolah.
Walaupun aku tetangga aku jarang bertemu dengan dia karena aku jarang keluar rumah ditambah aku ingin melupakan dia.
Kalau kami bertemu pun kami tidak saling bertegur sapa. Kalau aku mengingat kenangan waktu itu, pertama kali aku memulai percakapan dengan dia pada saat itu juga dimana aku pun sakit hati dengan ucapannya.Dia yang baru mengenal ku tidak tau mengapa dia benci sekali dengan ku apa karenaa dia tau bahwa aku selama ini menjadi pengagum rahasih nya, jadi dia merasa risih.
Mungkin ini adalah akhir cerita cinta SMK ku yang berakhir dengan tidak ada kepastian, tidak ada rasa timbal balik, dan selesai sudah tugas ku menjadi pengagum rahasia.
Ujian Nasional pun tinggal menghitung hari, semakin dekat hari dimana aku harus meninggalkan sekolah yang banyak sekali kenangan yang sudah terukir bersama dengan teman, guru dan cinta SMK ku walau kisah cinta ku tidak berakhir dengan bahagia.
Ketika hari ujian nasional pun tiba, semua anak yang ku lihat di raut wajah nya ada yang senang , gugup, takut bahkan aku juga merasa kan nya. Ku lihat ada Dina dan Aulia yang lagi belajar aku pun bertanya kepada mereka apa mereka melihat Karin.
“Dina aulia kalian lihat Karin dan Anggik tidak?
“Tadi aku lihat Nin mereka duduk di dekat tangga” ucap Dina
“Oh iya oke, kalian udah siap belum aku degdeg kan nih” ucap gue
“Siap gak siap Nin, udah kita berdoaa aja semoga soalnya mudah-mudah”ucap Aulia
“Aamiin” ucap gue dan Dina bersama
“Yaudah yah, gue duluan mau cari anggik” ucap gue
Aku pun langsung mencari teman – temanku agar kami bisa mengulang pelajaran lagi sebelum waktu Ujian Nasional di mulai.
“Anin ke sini.” Panggil Karin dengan melambaikan tangan
“Iya“ jawab ku dengan berjalan menuju mereka
“Nin bagaimana loh udah siap belum”Ucap Anggik
“Insyaallah bisa, yang penting kita udah berusaha belajar dan tinggal kita berdoa aja semoga di berikan kemudahan aaminn.” Ucap Anin
“Aaminn yaallah, semoga ujian kita lancar ya” Ucap Wilda
“Aamiin yaallah”. Ucap Karin
Teng….Teng….Teng……Suara bel pun berbunyi dengan sangat nyaring, semua anak pada belamburan masuk ke ruangan Ujian sesuai dengan nomor yang telah dibagi.
“Itu bel udah bunyi yuk masuk ke ruangan.” Ucap Anggik( kebetulan aku dan anggik satu ruangan)
kami pun masuk keruangan masing - masing dengan perasaan deg deg kan, setelah semua anak duduk di kursi nya tak lama kemudian pegawas ujian pun datang, ke ruangan sambil membawa lembar ujian.Sebelum lembar ujian dibagikan semua anak di suruh berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
2 jam pun berlalu
kami pun masing – masing pulang kerumah karena besok masih ada pelajaran yang lain.“Wil, Rin, Gik pulang yuk besok matematika nih mending kita pulang cepat biar bisa belajar lagi dirumah” jelas gue
“Oh iya ya gue lupaaa, yuk kita pulang” jawab wilda
Setelah itu kami pun pulang kerumah masing - masing.
3 hari kemudian
Tibalah keesokan harinya selama 3 hari berturut – turut mereka pun telah menyelesaikan tugas akhir mereka yaitu Ujian Nasional.
Suasana pun menjadi gembira sekali karena sudah tidak ada lagi beban dalam otak kami.
Kami tinggal menunggu pengumuman kelulusan dan sebelum hari kelulusan pihak sekolah menyelenggaran acara perpisahan bagi anak kelas 12.
“Guys, gimana kalau kita beli baju samaan aja dasarnya berempat bentar lagi kan kita mau perpisahan?” ucap Anggik
“Ehh bener juga lo gik, tumben bener saran lo hehehh” ucap Karin
“Yahh aku ma setujuh aja” ucap gue
“Gue juga setuju” ucap Wilda
Setelah itu kami pun langsung pulang kerumah dan merencanaakan bahwa besok kami akan pergi ke Thamrin city untuk mencari bahan dasar baju perpisahan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of A Fangirl
Teen FictionNama ku Aninda Permata Sari biasa di panggil Anin. Ini adalah awal. Waktu itu dan hari itu awalnya biasa saja sampai dia gundah lalu bersuara dengan tutur biasa saja tapi cukup membuat detak jantung berdetak tak biasa. Klise memang. Tak banyak yang...