Hari Perpisahan
Tiba saat nya hari perpisahan dan sebentar lagi kami akan berpisah, mungkin setelah ini untuk berkumpul bersama pun susah, karena pasti mereka mempunyai kesibukan masing – masing dan mempunyai teman baru.
Semua anak menggunakan pakaian terbaik yang di milikinya untuk hari yang sangat special. Aku, Anggik, Karin dan Wilda kami memakai pakaian yang sama.
Aku pun menghampiri teman-teman ku yang sudah pada cantik. Lalu berkata:
"Hey guys" ucap gue malu malu karena aku tidak biasa ber make up.
"Wow serius ini Anin anak Kelas 12 Akuntansi 3 apa ini kembaran nya". Ucap Anggik sambil
mengoda ku
"Ini Anin, wow gue panling bener lihat loh Nin, gue yakin Tara bakal nyesel udah nyiayiain loh selama ini". Ucap wilda
"Hmm jangan begitulah gue jadi gak pede nih, sudah gak usah bahas dia lagi". Ucap gue
"Cantik begitu loh bilang gak pede, udah Nin kita cari tempat duduk yuk". Ucap Karin
Hari ini akan menjadi hari terakhir aku bertemu dengan Tara, karena aku mendengar dari teman ku bahwa dia akan melanjutkan pendidikan nya di luar negeri. Aku pun memberanikan diri untuk bertanya langsung dengan dia dan untuk sekedar mengucapkan see you good bye.
Tanpa sepengetahuan teman ku aku mencari sosok yang selama ini ada dalam hari-hari yang menjadi tujuan ku untuk pergi ke sekolah walau itu sudah berakhir dengan tidak ada hubungan.
Aku berhasil menemukannya, lalu menghampiri dia kebetulan pada saat itu juga dia lagi sendiri. Saat aku menghampirinya,.....Lalu aku berkata:
"Hey Tar gue dengar loh mau kuliah ke luar negeri ya ? " tanya gue dengan rasa gugup
"Iya, loh tau dari mana gue akan kuliah di luar negeri, jangan - jangan loh masih memperhatikan gue ya dari jauh?" jawab Tara
"Ehh gak usah geer yah, gue itu tau dari teman gue"ucap gue
"Sudah jujur aja loh masih kan memperhatikan gue dari kejauhan". Ucap Tara yang seketika membuat hati ku sakit lagi.
"Kalau iya kenapa? salah ya kalau gue cinta dengan lo, gue hanya lihat lo dari kejauhan kok gak buat loh terganggu dengan kahadiran gue. Yaudah kalau lo merasa terganggu lagian sebentar lagi kita akan berpisah, loh kuliah diluar negeri gue kuliah disini jadi gue gak akan bisa ganggu loh lagi, loh bisa tenang sekarang gak ada lagi yang memperhatikan loh dari jauh" Jawab gue ke tara sambil kesel campur sedih dan akhirnya aku mengungkap kan perasaan aku selama ini.
"Ehh Nin gak seperti itu kok, aku kan..... " jelas tara sebelum dia menyelesaikan bicara nya aku sudah pergi duluan meninggalkannya sendiri, karena aku takut mendengar kata-kata yang akan membuat hatiku sakit lagi.
Setelah itu aku kembali menemui teman ku dengan menyembunyikan air mata yang sebentar lagi jatuh dan pada saat itu semua orang pada sibuk dengar urusan masing - masing dengan berfoto bersama dan tidak ada yang menyadari bahwa mata ku merah.
Acara pun hampir selesai, tinggal menunggu hari kelulusan. Aku pun merasa lega dan merasa puas karena sudah mengutarakan perasaan ku walau persaaan ini tak terbalas dan aku senang sebentar lagi aku akan keluar dari sekolah ini dan melanjutkan studi ku di Perguruan Tinggi Negeri supaya aku bisa melupakan dia.
Hari yang ku tunggu tunggu sudah tiba, semua anak lulus. Aku pun lulus dengan nilai lumayan. Seperti kata mama aku tinggal memikir kan untuk diterima di Perguruan Tinggi Negeri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of A Fangirl
Teen FictionNama ku Aninda Permata Sari biasa di panggil Anin. Ini adalah awal. Waktu itu dan hari itu awalnya biasa saja sampai dia gundah lalu bersuara dengan tutur biasa saja tapi cukup membuat detak jantung berdetak tak biasa. Klise memang. Tak banyak yang...