bab 4

141 11 0
                                    

makan malam di meja sangat tenang

kwon jiyong

"jadi dara sayang bagaimana kabarmu nak?" appa bertanya

"aku sangat lebih baik appa" dia menjawab dengan senyum malaikatnya

"dara nonna bagaimana kau bisa bilang lebih baik, apa kau sudah menemukan keluarga angkat yang lebih baik dari appa dan omma?"

"jiyong apa yang kau katakan itu!! kau ini sudah dewasa seharusnya kau tau perkataan yang baik dan buruk"
omma memarahiku

"omma katakataku ini tidak buruk !!, nonna apa katakata ku barusan menyinggung hatimu?"

"tidak jiyong tidak sama sekali" dia menjawab dengan meyakinkan omma

sejak kecil aku sangat senang menyakitinya dengan katakataku tapi aku tidak pernah berhasil membuat dia marah dia malah selalu tersenyum

flashback

"dara kemana saja kau, kau ini nonaku seharusnya kau menjaga ku bukan malah hang out sama teman temanmu!!!!!"

dengan kerutan di wajahnya"jiyong aku tidak hang out aku baru saja pulang dari sekolah"

"apa kau sudah makan?
"apa kau sudah menyiapkan pidato untuk kelulusan mu besok pagi,?"
"omma appa akan pulang besok mereka akan datang untuk melihat kelulusanmu dan melihatmu berpidato.... emmmmp"

"yahhhh apa kau bisa berhenti mengoceh" dengan memeluknya dari belakang aku membukam mulutnya dengan tanganku

"emmpppp emppppp" dia mencoba untuk berbicara

"awww dara awas kau" dia menggigit tanganku dan lari

"dara yaaaa buka pintumu dara" aku mengetuk pintunya dengan keras "dara dara dasar anak angkat bukaaa ....."

pintu terbuka dan dia duduk membelakangiku diamm tanpa suara

jadi dia akhirnya menangis akhirnya aku berhasil membuatnya menangiss "dara apa kau mena....." aku memegang pundaknya dan dia menoleh dengan senyum malaikatnya

"jiyong ahh ini aku sudah membuatkan teks pidato mu untuk besok pagi" dia berkata dengan senyum tulusnya

"da da ra a a pa kau tidak menangis a aku pikir tadi kau menangis" brengs*ek kenapa aku terbata bata

"apa yang kau katakan jiyong aku hanya mengambil kertas pidato ini" sambil menherahkan kertas pidato itu kepadaku

aku mengambilnya tanpa berkata dan berjalan pergi dari kamarnya dan dia berbicara
"jiyong apa kau tidak akan mengucapkan terimakasih kepadaku"

aku tidak berhenti aku keluar dan menutup pintunya aku mendengar dia berteriak "oke welcome jiyong"

end flashback

sejak saat itu aku tau dia orang yang kebal akan katakata menyakitkanku

makan malam selesai, omma dan appa tidur

aku berjalan menuju kamarnya
aku tidak melihatnya dimana dia??

"dar......" dia keluar dari kamar mandi aku menoleh menghimdarinya

"ada apa jiyong dengan tindak memalukan seperti itu, dulu kau selalu melihatku tanpa bra tanpa pakaian"
dia berbicara dengan terkikik

fashback

"jiyong dimana nonamu kenapa dia belum turun apa dia tidak ikut melihat kelulusanmu" omma menanyaiku

"entah lah omma ak..." aduh omma kenapa kau selalu memukulku

"sana panggil dara kau ini" aku diam dan hanya membaca komik ku "yaaa paboo sana ke atas panggil nonnamu" omma berteriak di telingaku

"aww omma ayo kita berangkat saja tinggalkan dia, lagian dia itu tidak penting" omma memukul kepalaku lagi

"baiklah baiklah"

aku berlari menaiki tangga menuju kamarnya aku membuka pintunya dan yaaa aku terpana melihat dia telanjang tidak hanya dia memakai celana dalam dan aku melihat jeli itu dan itu sangat imut indah bersinar dan

aku tersadar dari lamunanku

"jiyong apa yang kau menikmati apa yang kau lihat "

"hah tidak hahahaha apa yang kau katakan menikmati tubuhmu itu seperti anak kecil dara kau...."

dia memotong pembicaraanku "kalau begitu tutuplah pintunya dan masuklah bantu aku dengan bajuku" disini dia mununjuk bagian belakang bajunya
"kaitkan ini tanganku tidak sampai"


end flashback


"dara itu sudah sangat lama sekali waktu itu kita berdua masih sangat muda liat kau sekarang sudah dewasa dan kau bahkan tidak bertumbuh"

"apa yang kau makasud tidak bertumbuh jiyong ah"

jiyong apa yang kau katakan sambil befikir jawaban "sudahlah lupakan bagaimana apa kau sekarang benar benar bahagia dengan keluarga barumu"

dia berjalan mencari pakaian di lemari "bukanya aku tadi sudah menjawabnya"

"dara aku minta maav dengan kata kataku waktu di meja makan tadi kau tau aku hanya ingin kau..... "

sambil memakai kaos putih besar dia duduk disampingku dan memandangku "jiyong apa ini kamu? kenapa kau meminta maav itu bukan gayamu kau tau"
dia berkata sangat pelan dan sangat dekat denganku

aku menciumnya dia membalas ciumanku dan kita saling makan satu sama lain

hingga ketukan pintu memisahkan kita
tok tok tok "dara sayang apa kau sudah tidur" ku dengar omma yang mengetuk pintu

dara berdiri aku memegang tanganya

"biar aku yang membukanya"

"jiyong apa yang kau lakukan di kamar dara malam malam"

omma terlihat kaget dengan di buat buat dan dia melihat dara di tempat tidurnya aku melihatnya tersenyum

"omo apa kalian sedang, oh oh apa omma menggangu kalian"

"omma apa yang kau katakan aku dan dara tidak melakukan apaapa"

"jiyong omma tidak mengatakan kau melakukan apa apa dengan dara nak, kenapa kau memerah "

"ayo omma kita pergi dara barusan datang biarkan dia istirahat di mungkin lelah ingin tidur. benarkan dara"

aku menolah kebelakang dan melihatnya tersenyum menggoda seperti omma.

"baiklah baiklah dara sayang selamat malam nak" omma menerobos masuk ke kamar dan memeluk dara

"ndeh omma" aku melihat mereka berdua kenapa seperti aku melihat istriku dan ommaku akur dan aku ingin memeluknya juga

"jiyong apa kau tidak ingin memeluku juga" dia dan omma melihatku sambil menggoda

"tidak terimakasih" aku menjawab sambil menahan malu

"arraso arraso baiklah dara nikmati tidurmu di kamar lamamu ini ya nak, jiyong melarang omma merubah bahkan memperbaiki kamarmu ...."

aku memotong pembicaraan omma
"omma kapan kau berhenti bicara ppali kita pergi dara sudah ingin tidur" omma mengangguk dan berjalan keluar kamar dara

"dara .....aku...."

"terimakasih jiyongie"

bab 4 berakhir tolong beri komentar jika ada tulisan typo karena aku tidak mempertijau aku langsung mempublikasihknya^.^

meet your sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang