bab 5

143 10 1
                                    

flashback





"jiyong omma dan appa ingin kau masuk YG highschool"



"tidak mungkin"

omma tidak mendengarkanku melainkan dia menoleh dan berbicara kepada dara

"sandara sayang kau setuju kan jika jiyong satu sekolah denganmu?"



dengan tersenyum dara melihatku dan berkata "ndeh omma sangat setuju"



"oke jika begitu jiyong akan sekolah di YG highschool"





"omma aku bahkan belum menjawab aku ti....." belum selesai berbicara appa sudah memotong gagasanku
"jiyong tidak baik kita mengobrol saat kita sedang makan"




aku berjalan ke kamarnya aku melihat darabsedang belajar dia sangat imut menggunakan kacamata dengan rambut dikuncir dua



"kenapa jiyong? apa kau mau menanyakan tentang YG highschool kepadaku?"





aku berjalan menghampiri dara aku memeluknya dari belakang "dara tolong katakan kepada appa omma kalo aku tidak mau satu sekolah bersamamu"





"jiyong ah YG highschool sangat bagus anak anak kaya dan terkenal semua pergi bersekolah disana"




aku mendengus di lehernya "dara aku mohon, kau taukan aku itu bodoh kalau aku bersekolah disana aku bakal tidak naik kelas"




"jiyong dara apa yang kalian berdua lakukan astaga" omma tibatiba menjerit




dengan kaget aku melepas pelukanku dari dara "omma omma ini tidak seperti yang kau pikirkan aku hanya....." aku melirik dara mencari bantuan dia hanya mengangkat bahu.




"dara apa yang jiyong lakukan kepadamu nak apa dia menyakitimu bertindak tidak sopam kepadamu?" appa menanyainya



"tidak appa dia hanya membujuku agar aku berkata pada kalian berdua bahwa dia tidak ingin satu sekolah bersama ku" dara menjawab dengan tenang




"jiyong kau tidak perlu membujuk dara karena ommamu dan appa tidak akan berubah fikiran kau mengerti"





"dan jiyong jangan melakukan hal seperti itu lagi kepada dara dia sodaramu nak" appa memarahiku





"baik appa" aku menundukan kepala dan aku mendengar omma dan dara terkikik di belakangku


end flashback



jiyong




omma dan appa sangat dekat dengan dara dia seperti anak mereka sendiri bahkan aku anak kandungnya malah seperti anak tiri

"jiyongie apa yang sedang kau lamunkan" tibatiba dara memeluku










sandara park

aku melihat jiyong di ruang keluarga melamun aku menghampirinya memeluknya dari belakang

"jiyongie apa yang sedang kau lamunkan"



"dara aku..."




omma appa berjalan melewati kami mereka berpamitan




"dara omma appa pergi , jiyong jaga dara jangan kau repotkan dia" omma memarahi jiyong




"omma jiyong bukan anak remaja lagi jiyong sudah dewasa yang punya seratus karyawan dan a......" jiyong mengoceh dan aku menutup mulutnya dengan tanganku


meet your sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang