Chapter 10

287 37 3
                                    

Seohyun yang baru saja masuk ke dalam rumah, tersenyum dengan lebar dan merasa amat senang. Kyuhyun baru saja pulang setelah menyuruhnya untuk masuk ke rumah terlebih dahulu. Seohyun merasakan nya, jika Kyuhyun terus-terusan menatap nya sampai dia benar-benar masuk ke dalam rumah dan menghilang di balik pintu. Dan hal itu membuat Seohyun sangat senang karna merasa di perhatikan sebegitu besarnya oleh Kyuhyun.

Yah, selama ini Kyuhyun sebenarnya sering memberikan perhatian pada Seohyun. Tapi Seohyun tidak pernah menyadarinya, dasar gadis tidak peka ckck!

Sekilas Seohyun melirik ke arah jam tangannya, waktu baru menunjukkan pukul delapan malam tetapi rumah sangat sunyi. Kemana perginya semua orang-pikir Seohyun.

Seohyun berjalan menuju ke ruang tamu tempat biasa ayah dan ibunya menghabiskan waktu berdua.
"eomma... Eomma... Appa... " panggil Seohyun bergantian kepada Ayah dan ibunya setelah tidak mendapati mereka di ruang tamu.

Tapi walau sudah memanggil berulang kali, tetap tidak ada jawaban. Dan hal itu membuat Seohyun menyerah mencari ayah dan ibunya, mungkin mereka sedang berada diluar berdua. Makan malam romantis seperti yang biasa mereka lakukan, yah walaupun sudah lama menikah keromantisan tuan dan nyonya Seo masih tetap terjaga dengan baik seperti baru sebulan menikah, dan Seohyun bersyukur mempunyai orang tua yang begitu akur.

Seohyun berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai atas, saat melewati kamar Jihyun yang tepat berada di samping kamarnya. Seohyun berhenti sejenak, menimbang-nimbang haruskah dia masuk dan memeriksa apakah Jihyun ada dirumah?

Seohyun mulai memainkan rambutnya, pertanda saat ia mulai gelisah. Ada bagian dari diri Seohyun yang merasa sedih saat dirinya harus sekhawatir ini hanya untuk masuk ke dalam kamar Jihyun. Dulu, Seohyun bisa sesuka hatinya masuk ke dalam kamar Jihyun begitupun sebaliknya.

Tapi, semenjak hari saat Jihyun memintanya untuk bertukar tempat. Keadaan mereka jadi canggung, di tambah setiap Jihyun bertemu dengan nya maka tatapan mematikan yang akan di berikan Jihyun padanya.

Tidak tidak! Tidak bisa terus seperti ini. Seohyun tidak mau hubungan mereka terus di bayangi kecanggungan seperti ini. Seohyun harus tau hal apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai Jihyun berpikiran untuk menjadi dirinya. Ya, Seohyun harus membicarakan nya baik-baik pada Jihyun dan mengakhiri situasi ini.

Perlahan, Seohyun memutar kenop pintu kamar Jihyun. Sedikit gugup memang, tapi Seohyun sudah membulatkan tekadnya.

Ceklek, tidak di kunci. Pintu kamar Jihyun terbuka, Seohyun mengedarkan pandangan nya ke sekitar kamar Jihyun. Tidak ada tanda-tanda Jihyun disana.

Seohyun mengerutkan keningnya, kamarnya tidak di kunci dan Jihyun tidak ada di kamarnya. Tidak mungkin Jihyun ada di luar karna Jihyun tidak akan pernah membiarkan kamarnya terbuka saat dia tidak di dalamnya.

Apa dia di beranda?

Seohyun akhirnya berjalan menuju beranda, menggeser pintu dari kaca itu dan benar saja. Jihyun sedang duduk disana, dengan secangkir teh yang Seohyun yakini beraroma melati karna Jihyun sangat menyukai nya.

Jihyun menoleh sekilas ke arah Seohyun, hanya sekilas dan kembali memfokuskan pandangan nya lurus ke depan.

Seohyun menghela napasnya jenuh, merasa sedikit sedih saat Jihyun tidak menghiraukan nya.

"kau ingat saat kita kecil dulu, kita berdua sering duduk bersama disini sambil mengamati bintang?" Seohyun melangkahkan kaki nya mendekati pagar besi bewarna putih yang menjadi pembatas di beranda itu.

"ambisi kita sangat lucu, dulu kita berjanji akan menghitung semua bintang. Dan menjadi dua bersaudara yang terkenal karna berhasil menghitung jumlah bintang untuk pertama kalinya" Seohyun tersenyum saat mengingat kenangan mereka dulu, kenangan masa kecil mereka yang begitu lucu.

You, Me, and My twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang