Bagian 3

17 1 0
                                    


Sekarang apa lagi?


“Ha Na, coba kau lihat itu, ada apa ya banyak orang yang berkumpul di depan mading? Apa ada pengumuman yang seru?” Tanya Shin Hye yang sedang berjalan bersama dengan Ha Na.

“Entahlah. Ayo kita lihat sepertinya ada kabar besar jika dilihat dari banyaknya jumlah orang yang berada di sana” Jawab Ha na. Akhirnyapun mereka memutuskan untuk singgah terlebih dahulu dan betapa terkejutnya mereka ketika melihat isi dari pengumuman tersebut, pengumuman yang menyatakan bahwa untuk tahun ajaran selanjutnya terdapat sejumlah mahasiswa yang akan di cabut beasiswanya dan nama eun ha termasuk di dalamnya.

“Bagaimana ini bisa terjadi, bukankah semester ini nilai Eun Ha tidak turun?” Tanya shin hye yang masih bingung dengan kenyataan tersebut.

“Sekarang bukan saatnya kita memikirkan hal tersebut, tapi yang harus kita lakukan saat ini mencari keberadaan Eun Ha, dia sekarang ada dimana? Apa dia sudah tahu mengenai hal ini?” Ucap Ha na yang mulai panik karena dia benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan Eun Ha saat ini jika Eun Ha sudah mengetahui akan hal tersebut. Karena tidak dapat dipungkiri pertemanan ketiganya sangatlah akrab dan baik ha na ataupun Shin Hye tau bagaimana kondisi segala aspek dalam kehidupan Eun Ha.

***


“Eomma, appa kenapa hidup anak kalian ini makin hari makin susah sih. Kenapa segala sesuatu jika sudah mulai berdekatan dengannya pasti akan terasa sulit” Gumam Eun Ha sedih. Ia sudah mengetahui tentang pengumuman tersebut sebelum kedua sahabatnya tahu. Eun ha pun mulai merasa janggal kenapa semua hal buruk menimpanya semenjak ia mulai terlibat hubungan kembali dengan Jung Tae Woo, namun sebisa mungkin ia berusaha untuk tidak berburuk sangka pada keluarga Tae Woo.

“Huaaa aku benar-benar lelah eomma appa aku ingin mati saja. Aku ingin bertemu eomma dan appa saja di surga sana aku lelah berada di sini sendirian” Gumam Eun ha kembali di sela isakan tangisnya.

“Kau ini kejadian itu di pikirkan jalan keluarnya bukannya malah menangisi kejadiannya dan tidak berbuat apa-apa. Aku kira kau itu orangnya kuat ternyata baru begitu sudah nangis dasar kau ini cengeng sekali” Jawab pria tersebut.

“Kau ini sedang apa kau disini pergi sana aku sedang ingin sendiri” Jawab Eun ha ketika yang menghampirinya adalah Yo Jin pria yang ia anggap sangat menyebalkan.

“Kau tidak ingin aku temani? Sungguh kau benar-benar tidak takut sendirian disini? Ini sudah pukul 5 lewat loh dan jika aku lihat sepertinya sudah hampir 2 jam kau berada disini, meraung-raung seperti anak ayam yang kehilangan induknya” Ucap Yoo Jin sambil kemudian duduk disamping Eun Ha.

“Kalau kau ingin berbicara sebaiknya saring dulu ucapanmu itu, kau tidak tahu bagaimana rasanya setelah kemarin aku dipecat dengan alasan tempat kerjaku sedang pailit dan sekarang kau lihat sendiri, aku masuk kedalam nama-nama yang beasiswa pendidikannya akan dicabut untuk tahun ajaran yang akan datang. Mempertahankan prestasi di universitas yang notabenenya susah untuk mendapatkan nilai itu bukanlah hal yang mudah dan sekarang, aku kehilangan alasan untuk melakukanya. Kau tahu duniaku kembali hancur untuk yang kedua kalinya.” Jelas Eun Ha dan setelah itu tangis Eun hapun pecah.

Mendengar penjelasan Eun Ha tersebut membuat Yoo Jin pun terperangah meskipun ia sudah sedikit banyak mengetahui tentang kisah kehidupan Eun Ha, ketika Eun Ha kehilangan kedua orang tuanya, di asuh di panti asuhan, dan kemudian Eun Ha kecil mencoba untuk belajar hidup mandiri. Semua rentetan hal tersebut membuat Yoo Jin tanpa sadar Yoo Jinpun merangkul Eun Ha. Ia merasa bahwa meskipun Eun ha terlihat kuat dari luar namun di dalamnya Eun Ha adalah seorang gadis yang rapuh. Diluar dugaan bukannya menolak justru tangis Eun Ha makin pecah, pertahanan Eun Ha pun roboh seketika.

“Eomma sudah melakukannya dengan luar biasa. Kasihan sekali dia” Gumam seseorang yang tidak lain adalah Jung Tae Woo.

Ketika awalnya alasan ia melewati lorong ini adalah untuk pergi ke toilet namun ada pemandangan yang lebih menarik perhatiannya dibandingkan meneruskan niatnya tersebut. Pemandangan haru yang di buat oleh Eun Ha, teman semasa kecilnya yang sebentar lagi mungkin akan menjadi pasangan hidupnya walaupun secara terpaksa. Dengan seorang pria yang jika diperhatikan lagi sangat mirip seseorang yang ia kenal dan ketika ia ingin lebih memperhatikannya lagi sapaan seseorang membuatnya gagal melakukan hal tersebut.

“Kau ini dari mana saja? Aku sudah mencarimu sejak tadi dan taunya kau ada disini. Sedang memperhatikan apa sih kau ini?” Tanya Yu Ri yang mulai mecoba melihat kearah yang di lihat oleh Tae Woo.

“Oh bukan apa-apa hanya ada dua insani yang sedang di mabuk asmara disana, ayo kita pergi kali ini kita mau kemana?” Jawab Tae Woo yang berhasil mengalihkan perhatian Yu Ri. Entah apa alasannya namun hati kecilnya bebisik bahwa ia tidak boleh memberikkan pacingan hal yang bisa membuat Yu Ri berhubungan dengan Eun Ha. Dan sampai saat inipun tae woo belum memberi tahukan perihal kemungkinan pernikahannya dengan Eun Ha pada Yu Ri karena Tae Woo takut mengecewakan Yu Ri. Bagaimanapun Yu Ri adalah pemiliki hati Tae Woo dan Tae Woo tidak ingin Yu Ri untuk pergi.

Future With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang