Satu

199 52 20
                                    

Matahari menyelusup masuk ke kamar Angel tanpa izin. Menembus perbentengan tebal tirai bermotif Hello kity itu. Iya, Angel sangat menyukai animasi Hello kity. Seisi kamarnya penuh dengan serba-serbi Hello Kity. Baik dari sprei, tirai, bantal, meja belajar, wallpaper kamar dan banyak lagi lainnya. Kesukaannya lazim seperti wanita lainnya, tetapi tingkah-lakunya tidak lazim dikatakan sebagai seorang wanita.

Pukul 07.00 WIB

"Non, bangun non. Nanti, non terlambat." Mbok Darmih mengguncang tubuh Angel kencang. Kebiasaan setiap paginya. Telat bangun.

"Udah ah, mbok. Masih kantuk lagi,"

Angel masih saja menahan dirinya dalam dekapan selimut Hello kity nya itu.

"Udah jam 07.00 WIB, Non. 15 menit lagi Non masuk sekolah."

"APA?!" tanya Angel dengan mata melotot.

"Gila! Bisa-bisa gue dihukum bersihkan toilet lagi! Udahlah toiletnya baunya minta ampun," Angel ngomel sendiri, seolah merasa tak bersalah.

Dengan cepat ia melompat dari tempat pembaringan. Mengambil handuk dan perlengkapan mandi lainnya--tentu bergambar Hello Kity semua, dan beranjak menuju kamar mandi.

Tidak cukup kapok dengan telat bangun, Angel masih saja memperlambat mandinya dengan bernyanyi di dalam kamar mandi. Suaranya lantang, namun tidak merdu. Cempreng.

Hey

Havana, ooh na-na (ay)
Half of my heart is in Havana, ooh-na-na (ay, ay)
He took me back to East Atlanta, na-na-na
Oh, but my heart is in Havana (ay)
There's somethin' 'bout his manners (uh huh)
Havana, ooh na-na (uh)

He didn't walk up with that "how you doin'?" (uh)
(When he came in the room)
He said there's a lot of girls I can do with (uh)
(But I can't without you)
I'm doin' forever in a minute (hey)
(That summer night in June)
And papa says he got malo in him (uh)
He got me feelin' like

Ooh-ooh-ooh, I knew it when I met him
I loved him when I left him
Got me feelin' like
Ooh-ooh-ooh, and then I had to tell him
I had to go, oh na-na-na-na-na

Havana, ooh na-na (ay, ay)
Half of my heart is in Havana, ooh-na-na (ay, ay)
He took...

Seakan dalam sebuah kontes, ia menyanyikan lagu kesukaannya itu hingga usai (Camila Cabello-Havana ft. Young Thug), tanpa sedikit lirikpun terlewatkan. Begitulah Angel, dirinya tidak pernah takut akan terlambat ke sekolah. Hukuman membersihkan toilet, sepertinya sudah menjadi makanan sehari-hari baginya. Tentu, ditemani dua sahabat konyolnya itu: Farah dan juga Nimas.

"Non cepetan, Non! 5 menit lagi Non masuk sekolah." Teriak Mbok Darmih dari luar.

"Iya, bentar. Gak sabaran kali jadi orang!"

Bentarnya Angel itu sama saja dengan makan tiga piring tanpa sisa. Lama bangettt!

30 menit kemudian...

Angel keluar dari kamar mandi, beranjak menuju kamarnya. Bergegas mengenakan pakaian putih abu-abu dengan rok diatas lutut. Bukan ia tidak mampu membeli rok dibawah lutut. Namun, itulah kesukaannya. Baginya, rok dibawah lutut hanyalah pantas dikenakan untuk wanita-wanita kampungan. Bukan, seperti dirinya.

"Sarapan udah Mbok siapkan di meja makan, Non."

Seolah tidak memperdulikan perkataannya, Angel dengan lahapnya menghabiskan roti lapis dengan selai kacang itu. Tidak pernah terbesit sedikitpun di otaknya untuk mengucapkan kata terimakasih telah membuat sarapan untuknya. Baginya, semua itu miliknya. Mbok Darmih juga. Suatu saat, ia juga dapat memberhentikan Mbok Darmih kapanpun ia mau.

Get Up!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang