Kamu

28K 65 0
                                    


Kamu adalah kamu.
Tak ada yang seperti kamu.
Langka adalah dirimu.
Dan kamu, menjadi seperti yang kamu mau.

Ribuan pengalaman kau rasakan.
Mulai yang indah, hingga ingin membuatmu lupa ingatan.
Rasa-rasanya, kamu bukan orang yang suka menyalahkan keadaan.
Malahan, menyelesaikannya, dan rasa bangga yang kau tunjukkan.

Aku selalu suka dengan parasmu.
Tersenyum, seperti hari esok tidak ada.
Bersedih, seakan kamu menikmati rasanya.
Bercampur, hingga membuatku takut kehilanganmu.

Matamu bulat, seperti bulan yang utuh.
Senyum tipis yang membuatku tak bisa berpikir utuh.
Rambut pendek, yang selalu menunjukkan kehebatanmu.
Bagaimana bisa, orang tidak tergila-gila akan hadirmu?

Aku tahu, kamu suka sekali bercerita.
Dari yang perlu aku tahu, hingga tidak.
Bercerita seakan aku adalah segalanya.
Menikmatinya, meskipun kamu tahu, aku tidak.

Menurutku, kita adalah definisi dari segala hal.
Tawa, tangis, cerita, keluhanmu, selalu mendominasi.
Sedangkan aku? Menikmatinya, karena tahu, harga yang aku keluarkan sangat mahal.
Mahal sekali, hingga aku suka lupa diri sendiri.

Kamu tahu? Manusia itu ada masa.
Masa untuk bahagia, senang, indah, ceria, apa pun yang sering membuat lupa diri.
Hingga masa susah, sedih, pahit, cemooh, dan semua hal buruk yang mengikuti.
Dan aku tahu, kita memiliki masa.

Aku sadar, masa itu sekarang tiba.
Masa yang aku takuti, masa kehilanganmu.
Tetapi, kenapa semua secara tiba-tiba?
Ketika aku mulai bisa mengatur segalanya untukmu.

Aku tidak suka meracau.
Menyalahkan keadaan pun bukan gayaku.
Kalau begitu, biarkan aku sendiri terlebih dahulu.
Menikmati malam ini sendiri, tanpa kamu yang menghiasi mimpiku seperti dulu.

Catatan Jam 2 PagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang