Suasana di hotel astoria terasa berselimut hitam,terutama di hati sang detective yang sedang tertatap dan terlamun memegang sepotong kertas yang setengah terbakar,bertanya-tanya apa hubungan korban dengan anggota organisasi itu.
dengan nafas terengah-engah naomi berlari menuju arev yang sedang ada di kamar korban pembunuhan,di ikuti dengan inspektur ghani dan sersan reyhan di belakang nya,melihat banyak kerumunan orang dan terlihat polisi di sekitar sudut ruangan naomi yakin arev berada di tengah kerumunan itu, naomi menerobos kerumunan orang yang sedang melihat lokasi pembunuhan dengan penuh sesak.
"arevvvvv" teriak naomi saat berhasil menerobos kerumunan orang yang ada di sekitar tempat kejadian, di balik pintu kamar terlihat sebuah punggung laki-laki yang berdiri terdiam sedang menatap sebuah kertas, perlahan naomi pun masuk kedalam kamar itu dan menepuk pundak arev.
"tidak seharusnya kau meninggalkan ku seperti itu, dan datang sendirian kesini?" ucap naomi sambil menepuk bahu arev, tapi arev tetap terdiam seolah tak mendengar suara naomi,perlahan naomi mengalihkan pandangan nya dari arev dan menatap sepotong kertas yang di pegang oleh arev dengan sangat terkejut naomi menatap kertas itu sampai tak bisa berkata-kata.
"arev ada apa?" ucap inspektur ghani yang baru tiba di lokasi
arev memalingkan tubuh nya ke arah inspektur ghani dan dengan pandangan mata yang sangat tajam berkata.
"inspektur berikan aku wewenang penuh untuk menyelidiki kasus pembunuhan ini,aku mohon" ucap arev
"kau tidak perlu memohon, mulai sekarang yang memimpin kasus pembunuhan ini adalah detective arev, apa kalian dengar?" ucap inspektur ghani
"ya bagus!! Setuju, kami semua setuju"sorak para anggota kepolisan yang berada disitu
"aku rasa ini akan sangat mudah jika detective terkenal yang menanganinya"ucap sersan reyhan dengan menoleh ke arah naomi untuk menghentikan ke kawatirannya
Naomi terlihat masih cemas terlamun diam, tapi arev perlahan menaruh tangannya ke kening naomi dengan sentuhan tipis arev berkata
"aku akan segera menyelesaikan ini dan segera kita pulang agar kau bisa memasakkan nasi goreng untukku"ucap arev
Perlahan raut wajah naomi semula murung berubah menjadi sangat tenang dan percaya, naomi mengangguk dengan senyum ke arah arev, arev segera berjalan pergi menanyakan tentang detail kejadiannya kepada para petugas polisi yang ada disitu
Polisi yang ditanyai arev hanya terdiam dan semua mata tertuju kepada arev, arev pun terlihat bingung bertanya-tanya apa ada yang salah dengan pertanyaanya
" ehh... apa aku lupa bilang bahwa ini pembunuhan ruang tertutup , ada kemungkinan besar ini bunuh diri"ucap sersan reyhan
"apaa?"teriak naomi dan inspektur ghani secara bersamaan
"lalu kenapa kau tadi bilang ada orang yang dicurigai sebagai tersangka"ucap arev kepada polisi yang bertugas disitu
"ya itu karena ada saksi yang melihat sebelum korban meninggal, ditempat bertemu beberapa orang"ucap polisi yang bertugas sambil menggaruk-garuk kepalanya
"lalu apa sudah datang polisi yang akan mengotopsi mayat korban"ucap arev
"sedang dalam perjalanan"ucap serentak para polisi yang berjaga itu
Dengan lemas arev menundukkan kepalannya dalam hati berkata "dasar tidak berguna", Lalu arev pun pergi untuk memeriksa mayat korban, tidak ditemukan setetes darah pun pada mayat korban, arev mengambil sapu tangan dari sakunya dan memeriksa tubuh korban lebih detail, tapi pandangannya teralihkan oleh sebuah makanan di atas meja, terlihat sepotong kue brownis, satu mangkok daging panggang dan satu kaleng kopi dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective ZERO
Mystery / ThrillerMenceritakan tentang arev sigami seorang detective terbaik di kepolisian bandung yang mengalami depresi hebat yang menghancurkan hidupnya karna sebuah insiden ledakan bom yang di lakukan oleh sebuah organisasi kejahatan misterius, sampai harus meren...