SURAT ANCAMAN DAN KELAHIRAN ZERO bagian 1

87 4 0
                                    

Waktu sudah menunjukan tepat jam 07:00 pagi, beriringan dengan suara dering jam weker yang terus menggelitik di telingah, sesekali menggerakan badan ke kanan dan ke kiri dan mata mulai terbuka untuk menatap sang mentari.

Naomi terbangun dari ranjang empuknya, dan segerah melakukan rutinitasnya untuk memasakkan sarapan pagi untuk si detective terkenal, hanya berselang dua langkah kaki naomi keluar dari pintu kamarnya, alangkah kaget nya naomi melihat layar komputer yang masih menyalah dengan arev yang masih menatap layar komputer itu.

"Kamu dari semalam belum tidur? Tanya naomi

Dengan sedikit terkaget arev menoleh "ternyata kamu naomi, mengaget kan ku sajah, aku terlalu semangat mencari informasi di dunia maya, sampai tidak sadar kalo ini sudah pagi"

"Seharun nya kamu menjaga kesehatan mu, memang kamu lagi cari infomasi apa? Ucap naomi penasaran

"Organisasi yang membunuh nayla, apa lagi sejak kejadian kasus pembunuhan kemaren, aku ingin sesegerah mungkin menangkap mereka" sembari mengepalkan tangan

"Aku pun juga ingin menangkap mereka tapi jangan melupakan kesehatan mu!! Ucap naomi geram

"E..e..e iya iya maaf?, ow iya naomi aku sudah memesan kan tiket pertandingan bola seperti yang ku janjikan kemarin"

"Kalo begitu aku harus menepati janji ku, untuk memasak nasi goreng buwat bekal kita nanti" ucap naomi dan segerah berlari ke dapur

"Aduh" ucap arev dalam hati begitu mendengar kata nasi goreng, di benak arev memikirkan nasi goreng buwatan naomi yang nanti harus di santap nya, rasanya ingin membatalkan sajah memonton pertandingan bola nya tapi mau bagaimana lagi tiket sudah di pesan, arev pun hanya menghelakan nafas panjang karna ulah nya sendiri yang tempo hari berbohong soal masakan naomi yang sebenarnya tidak enak di lidah nya.

*****-----*****

02:30
Arev pun segerah bersiap- siap untuk menonton pertandian bola yang sudah di rencanakan dari kemarin, tapi arev yang terus melihat jam tangannya karena naomi yang tak kunjung keluar dari kamarnya sedangkan pertandingan bola akan di mulai setengah jam lagi, perlahan langkah kakinya menuju ke pintu arah kamar naomi, dengan sedikit rasa gelisa ingin mengetuk pintu kamar itu, dan bertanya apa sajah yang sedang di lakukan gadis lucu itu.

*CEKLEK*

Terdengar suara pintu pun terbuka, sebelum arev sempat mengetukan tangan ke pintu itu, langsung berubah raut wajah arev melihat apa yang ada di depan matanya.

"Naomi???

"Kenapa dengan tatapan mata mu itu? Apa ada yang salah dengan penampilan ku?" Tanya naomi dengan melirik-lirik ke arah bagian tubuh nya.

" ehh..ehh tidak ada, hanya sajah kau terlihat cantik ?" Gugup bercampur rasa kagum arev berkata yang ada dalam fikirannya melihat naomi.

"Jadi maksut mu biasanya aku tidak cantik?" Ucap naomi kesal dengan menaruh tangan nya di kedua pinggul nya.

"Bu..bu..bukan itu maksut ku!!, ah sudah ayo kita berangkat" dan langsung menarik tangan naomi untuk segerah mengajaknya berangkat

"Tu..tunggu jangan jawab dulu pertanyaan ku tadi....

*****-----*****
03:00
Tepat di waktu pertadingan akan di mulai arev dan naomi pun sudah sampai di depan stadion, dan akan segerah masuk untuk menonton pertandingan, terlihat banyak sekali orang yang sudah datang, naomi merasa sangat senang karna tak biasanya melihat orang sebanyak ini.

"Hay..hay arev!!! Teriak seseorang dari belakang

"Sersan reyhan?, kenapa kau ada di sini?" Tanya arev

"apa kah ada suatu kasus yang terjadi di sini? Tanya naomi

"Sebenarnya, kami baru dapat informasi, dari pengelolah stadion ini, kalau dia baru saja mendapatkan surat ancaman" jawab sersan reyhan dengan lirih

"Boleh aku melihat surat ancaman itu? Ucap arev

"Ikut lah dengan ku!! Ajak sersan reyhan

Naomi dan arev pun pergi bersama sersan reyhan ke sebuah ruangan di salah satu stadion itu, saat pintu di buka terlihat ada beberapa orang dengan raut wajah pucat dan sangat terlihat panik yang ada di dalam situ.

"Siapa mereka berdua?" Tanya seorang laki-laki berumur 35 tahun kepada sersan reyhan

"Ini adalah arev dan naomi, arev adalah seorang detective terbaik yang di miliki kepolisian bandung saat ini" jawab sersan reyhan

Tiba-tiba seorang wanita memakai jas merah dengan potongan rambut sebahu mendatangi arev dan mengulurkan tangannya "perkenalkan saya NATTA, saya dari kepolisian jakarta, yang baru di pindahkan ke kepolisian bandung, sebagai patner sersan reyhan, saya sering sekali mendengar nama anda, senang rasanya bisa bertemu langsung dengan detective terbaik"

Arev pun menjabat tangan natta dengan tersenyum.
"Jadi bagaimana isi surat ancaman itu?" Tanya arev

Natta pun langsung menyodorkan surat itu ke pada arev, setelah di buka hanya berselang beberapa detik, sontak arev pun terkaget melihat isi surat itu.

*ISI SURAT*
"Aku sudah menaruh 5 bom di lokasi stadion ini, jika ada bola bersarang ke dalam gawang maka satu bom akan aktif, saat bom telah aktif maka dalam waktu 5menit bom akan meledak.

Kejutan selalu di akhir"

"Di sini ada 2000 orang tak bersalah yang bisa menjadi korban, bagaimana pun kita harus segerah mencari letak bom itu" ucap arev dengan serius

Semua wajah yang ada di situ terlihat sangat cemas begitu pun dengan naomi dan juga arev, seolah bertarung dengan waktu yang harus segerah di hentikan.

*Priiittt* terdengar suara peluit pertandingan telah di mulai, suasana pun menjadi semakin tegang, arev pun langsung berfikir bagaimana cara menyelesaikan kasus yang mempertarukan nyawa ribuan orang.

"Bagaimana ini pertandingan sudah di mulai?" Tanya dengan sangat cemas lelaki berumus 35 tahun itu, yang ternyata di ketahui adalah maneger pertandingan bola di stadion itu yang bernama pak uki.

"Anda tenang dulu, kami pasti akan mencari cara untuk menyelesaikan kasus ini" jawab natta menenangkan

"Arev sekarang kita harus bagaimana?" Tanya sersan reyhan

"Pertandingan bola ini tidak di siarkan di televisi, pelaku itu pasti berada di sekitar sini, karna dia harus memastikan bola masuk ke dalam gawang, untuk mengaktifkan bom nya, dia pasti berada di bangku penonton dengan memegang remot pengaktif bom nya, bagaimana pun kita harus segerah menghentikannya, kita bagi dua tim untuk mencari bom dan mencari si pelaku" ucap arev

"Tapi mungkin sajah itu hanya surat iseng, oleh orang yang tidak bertanggung jawab" ucap naomi

"Jika memang itu hanya ancaman palsu, itu tidak masalah, tapi tetap saja kita tidak bisa langsung mengambil keputusan itu, sersan kau dan anggota mu ikut dengan ku untuk mencari bom itu, dan naomi  pergila dengan natta keruang cctv bersama anggotannya untuk mencari tau adakah orang yang mencurigakan di bangku stadion" ucap arev

"Bagaimana pun kita harus segera bergerak" ucap arev sekali lagi

Semua orang pun mengangguk dengan instruksi yang di berikan oleh arev, dengan sangat serius mereka pun segerah berlari untuk melakukan misi nya, demi menyelamatkan ribuan nyawa yang sedang terancam keselamatannya.

Hay semua, buat para pembaca setia DETECTIVE ZERO, terus ikuti kisah arev dan naomi hanya di NOVEL DETECTIVE ZERO, dan jangan lupa follow si penulis, koment, share dan klik bintangnya, terimakasih :)

Detective ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang