24

1K 122 18
                                    

Sekelebat cahaya masuk melalui gorden kamar Seonho, membuat sang empunya kamar menggeliat tidak nyaman didalam selimutnya.

Perlahan-lahan kedua netranya mulai terbuka sempurna, memandangi kamarnya yang sedikit—mungkin sangat—berantakan.

Entah kenapa, tanpa sebab ia mulai mengingat kembali kejadian kemarin membuat seluruh wajahnya memerah sempurna.

Sebenarnya ia berkeinginan untuk tidak hadir ke sekolah hari ini, dengan alasan sakit, tetapi ia takut itu nantinya justru memicu kekhwatiran teman-teman sekelasnya. lagi pula ia harus hadir dikarenakan ada ulangan bahasa thailan nanti :v

Itu membuatnya sedikit jengkel, apa lagi ia tak belajar apa pun semalaman.

"Huh...yaudah deh"Seonho berguman, dan dengan bermalas malasan Seonho mulai bangun mengambil handuknya untuk mandi.

Seperti pada umumnya, selesai dari kegiatan mandi Seonho langsung memakai seragam sekolahnya dengan baju putih dan celana abu-abu miliknya, setelahnya ia makan dan langsung bergegas sekolah.

Tapi belum juga 10 meter Seonho berjalan tiba-tiba saja kepalanya terasa berat, awalnya ia tak terlalu mempedulikannya 'mana tau cuman pusing bisa'begitu pikir Seonho.

Tetapi langkah demi langkah ia berjalan, sakit di kepalannya semakin menjadi-jadi, bahkan ia sudah tidak sanggup menjaga keseimbangan sendiri.

Akhirnya Seonho milih berhenti, berdiri ditengah-tengah jalan sambil mijit-mijit pelipis, agar sakit kepalannya mereda, tapi itu percuma.

Nafasnya yang awalnya tenang perlahan mulai memacu dengan cepat seolah-olah ia tak bisa bernafas, pandangannya juga mulai memburam.

Seonho benar-benar sudah ingin pingsan sekarang, disaat bersamaan sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi didepannya.

Dan.....





























































TRINGGGG\\\\

Bel masuk mulai berbunyi, berteriak memanggil seluruh siswa untuk masuk ke kelas masing-masing.

tetapi seorang siswa yang tengah berada di rooftop tak mengacuhkannya, dia justru duduk di sofa —yang memang sudah lama ada disana— dengan Santai. (aka Guanlin)

ada beberapa hal yang sebenarnya mengganggu pikirannya hari ini.

Tak terlalu penting memang tapi mungkin itu penting baginya.

"kemana dia?"

Dua kata yang terus terucap dari bibirnya sukses membuatnya gelisah tak karuan.

Seolah-olah si pemilik panggilan "dia" itu adalah orang yang sangat penting, ya...sebenarnya memang penting sih, tapi baginya (lagi).

"ck" Guanlin mendecak kesal saat melihat gerbang sekolah tertutup rapat tanpa ada satu pun orang disana.

Nosora ma mi likey mi likey likey likey mi likey likey likey~~

Handphonenya berbunyi, membuat Guanlin mulai mengalihkan pandangan ke benda berlayar persegi panjang yang sudah memampangkan nomor hp yang tak ia kenal.

"halo, ini siapa?" tanya Guanlin tanpa ragu.

"....."

"apa?!"

"....."

"iya, ok, lo jangan kemana-mana, ni gue otw"

"....."

Regret? [GuanHo] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang