Setelah selesai pake baju gue keluar dari kamar mandi, gue masih melihat Suho sibuk tapi tidak dengan komputernya saat ini dia lagi sibuk sama berkas-berkasnya. Gue lebih milih mainin handphone sambil berbaring di ranjang, tapi enggak lama setelah itu.....
Tok tok tok!!
"Makan malam sudah siap tuan" ucap seseorang dari luar sana, gue lihat Suho nutup berkasnya dan menghampiri pintu lalu membukanya,
"Saya akan segera menyusul" ucap Suho kepada si pembantu
"Baik tuan" ucapnya sebelum membungkukkan badan lalu meninggalkan Suho diambang pintu, dan dia menatap gue,
"Kamu mau makan atau enggak?" Tanyanya
Anying pake nanya lagi, cacing diperut gue udah ngeberontak dari tadi- batin gue
"Ya sihnya, pake nanya lagi" jawab gue sinis
"Kalau kamu makan, kenapa kamu diam disana" ucapnya yang sontak membuat gue berdiri,
"Gue nyadar kali, ini bukan rumah gue, dan gue belum jadi siapa-siapa dirumah ini, jadi gue tunggu tuan rumah mempersilahkan gue makan" jawab gue,
"Kalau kamu ngomong sama saya jangan pake lo-gue!" Perintahnya, gue mau ngejawab tapi enggak jadi karena,
"Dan kalau kamu nyadar ini bukan rumah kamu dan kamu bukan siapa-siapa dirumah ini, terus kenapa kamu pake parfum saya?" Tanyanya dengan raut wajah yang sinis banget sekaligus dengan tatapan yang tajam,
Eetdah, mati gue- batin gue
"Iii...ttt...it.."
"Ngomong yang jelas!"
Anying dia ngebentak gue- batin gue
"Pelit banget sih jadi orang" ucap gue tapi dengan kepala menunduk, aing malu pisan.
"Ngomong itu yang sopan, tatap orang yang lagi teman kamu ngomong" katanya sambil narik tangan gue buat keluar dari kamar menuju meja makan, di tengah perjalanan menuju meja makan dia ngelepas tangan gue, padahal udah nyaman loh tadi dia pegang tangan gue.
Kita udah sampe diruang makan, semua keluarga kim udah kumpul, gue bungkukkin badan gue lalu mengikuti Suho dari belakang, kalau si Suho mah cuman nundukkin kepala doang.
Gue duduk disamping kirinya Suho dan disamping kananya Seonho,
Berasa kek putri- Batin gue
Gue diam, bingung mau melalukan apa kalau gue nyendok nasikan gue malu, meskipun sekarang gue udah mau ambil semua lauknya, enak banget semuanya, ada udang kesukaan gue.
"Kamu mau biarin Suho kelaparan?" tanya Nyonya Kim ke siapa entah gue enggak tau, gue bingung aja sambil natap orang-orang yang lagi dimeja makan, semuanya natap gue, gue tambah bingung.
"Saya ngomong sama Kamu Risa Lee, apa kamu akan membiarkan Suho kelaparan?" Tanyanya yang membuat gue masih bingung, apa maksudnya coba gue biarin si Suho kelaperan.
"Risa, kamu harus belajar dari sekarang melayani Suho, besok malamkan kamu udah sah jadi istrinya Suho, apapun kamu harus layani dia, dan seperti makan malam ini, kamu harus melayaninya" kali ini kak Hyerin yang ngomong,
Gue mengerti apa yang dikatakan kak Hyerin, gue harus nyendokin dia nasikan, gue sering melihat itu dirumah, seperti kak Suzy yang melayani bang Minho.
Gue bangun dari duduk gue, dan mendekatkan diri gue disamping kursinya Suho, lalu gue balikin piring yang ada didepan Suho, gue nyendokin dia nasinya trus gue mau nyendokin dia lagi tapi dia nahan tangan gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me ? [SUHO] [HIATUS]
FanfictionMengapa dia datang di saat aku sudah mulai mencintai istriku? [Suho] Aku istrinya jelas aku menginginkan cintanya. Apakah dia mencintaiku? [Risa Lee] BACA UNTUK MENEMUKAN JAWABANNYA! KLIK ☆ ! KOMENTAR JIKA KURANG MENGENANKAN! BUTUH DAMPINGAN!