14. Kecurigaan pada Malam Pertama

65 5 2
                                    

Gue ngelihat Suho dan berniat membangunkannya tetapi Suho menarik pinggang gue.

Gue bisa ngerasain nafas Suho yang begitu tenang. Bibir gue kering saking gugupnya, mencoba untuk setenang mungkin, dan mulai membangunkannya.

Gue menggeliat dalam pelukan Suho, dan pelukan pun melonggar.

"Ho....!!! Bangun! Kita udah di tunggu untuk makan malam" ucap gue sambil menepuk-nepuk pipi Suho.

Suho pun menggeliat tidak nyaman, tapi tak kunjung membuka matanya, gue pun menepuk pipinya lagi.

"Apa?" Ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Makan malam bangun gih" jawab gue sembari bangun dan duduk di pinggir ranjang untuk mengembalikan nyawa gue yang hilang sementara. Begitu juga dengan Suho yang sudah mulai bangun.

Setelah menghabiskan waktu 10 menit untuk mengembalikan nyawa, gue bangun dan berjalan untuk keluar kamar, tapi langkah gue terhenti di depan pintu.

Kalau gue duluan ke meja makan, ntar ntu emak-emak kaya nyeramahin gue untuk menjadi istri yang baik - omel gue dalam hati.

"Cepetan dong ho, lama amat. Laper nih! Dasar maho" cibir gue.

Suho yang di omelin hanya terdiam di ranjang yang masih tengah mengantuk. Dan itu membuat gue kesel dan menarik tangannya.

Sesampai di ruangan makan, semua mata tertuju kepada gue dan Suho. Nyonya Kim menatap gue gak suka.

"Tidak bisakah kalian selalu tepat waktu, kalian selalu terlambat. Dan kau bisakah kau menjadi istri yang baik sedikit saja" omelan pun keluar dari mulut tajam sang Nyonya Besar.

"Sudahlah Ma, tidak perlu di masalahkan. Aku telat bangun dan dia menungguku" jawab Suho membela gue.

Suho menarik tangan gue dan duduk di meja makan bersama keluarga Kim lainnya.

Suara dentingan sendok dan garpu mengisi ruangan makan keluarga Kim. Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, piring yang tadinya terisi berbagai lauk pauk dan nasi kini sudah kandas dan bersih. Para pelayan yang di belakang mereka setia berdiri kini bergerak, ada yang mengambil piring kotor dan ada yang menyiapkan buah penyuci mulut.

Enak banget jadi orang kaya di layani kek gini setiap hari - batin gue

"Injung! Berikan pisau dan buah apel itu kepada Risa, biarkan dia melayani suaminya" ucap nyonya Kim.

Ucapan nyonya Kim membuat gue ngeralat apa yang gue bilang, jadi istri orang kaya sama orang miskin itu sama aja.

Dengan terpaksa gue mengupas buah apel dan memberikannya kepada Suho, dia menerimanya dengan wajah datar dan senyuman.

Dia senyum ke gue, habis kejedot apa dia, malam ini dia beda banget, gue curiga- batin gue

"Setelah ini semuanya bersiap, pestanya akan di mulai 1 jam lagi" ucap nyonya Kim mengingatkan anggota keluarga Kim.

Setelah mendengar ucapan nyonya Kim, semua yang ada di meja makan mulai bergerak dan meninggalkan ruangan makan begitu pun juga dengan gue dan Suho.

Sekarang gue sudah duduk manis di meja rias, membiarkan perias melakukan pekerjaannya di wajah gue. Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk perias merias wajah gue.

Gue berdiri dan melihat diri gue di cermin, 'cantik' itu yang ada di otak gue.

Suho datang memeluk pinggang gue, 'deg'. Gue kaget dan menatap dia bingung.

"Wadaw, romantis banget." ucap Seonho yang tiba-tiba dateng entah darimana.

"Seonho photoin sini, senyum kak Risa manis. Abang maHo senyum dikit napa" ucap Seonho.

Jeprat jepret- kira-kira begitulah suara kamera.

Setelah sesi photo ugal-ugalan selesai gue pun berjalan dan menuju taman belakang, tempat dimana pestanya akan berlangsung.

Gue dan Suho menaiki mimbar, tidak akan lama para tamu akan berdatangan.

"Ho, senyum dikit aja. Gue tau lu ganteng meskipun lu gak senyum. Tapi senyum dikit aja" ucap gue ke Suho, entah mengapa gue ingin melihatnya senyum di acara yang spesial ini.

"Kalau kamu masih ngomong lu-gue, besok saya buat kamu enggak bisa jalan" jawab Suho.

Maksudnya apaan coba, pikiran gue jadi kemana-mana secara ini malam pertama gue bareng dia.

Acara pestanya pun dimulai, detik demi detik berlalu, menit demi menit berlalu, bahkan jam demi jam pun ikut berlalu, dan pada akhirnya pestanya pun selesai.

Sekarang gue dan Suho berada di ruang keluarga bersama sahabat-sahabatnya Suho. Keadaan di tempat keluarga ini yang dipenuhi suara gelak tawa dari sahabat-sahabanya Suho membuat gue teringat dengan sahabat gue 'Ledya, Sulis, Putri' mereka bertiga sekarang lagi pada ngapain, gue kangen banget sama mereka.

"Sa, kok bengong aja sih. Kenapa?" Tanya Suho ke gue, tumben banget nih orang nanyain keadaan gue.

"Enggak papa kok ho, aku baik-baik aja" jawab gue.

"Kalau kamu capek, duluan aja ke kamar nanti aku nyusul"

"Tenang ae sa, Suho teh bisanya cuman 2 ronde doang cukup" celetuk kak Baekhyun.

"Gue taruhan si Suho cuman bisa seronde doang malam ini" kini kak Chanyeol yang ngomong.

Gue mah cuman diam doang liat mereka ngomongin malam pertama gue, entah mengapa gue jadi takut sekaligus gugup.

"Ayo, aku antar ke kamar" ucap Suho dan menarik tangan gue.

"Aku duluan ya kakak-kakak" pamit gue ke teman-temannya Suho sebelum meninggalkan tempat tersebut.

Ditengah perjalanan gue ke kamar, gue nanya ke Suho.

"Tumben baik banget? Enggak dingin sama aku"

"Biasa aja"

Gue curiga sama sikap baiknya Suho yang tiba-tiba, pikiran gue jadi kemana-mana secara ini malam pertama gue sama dia. Apa dia menggoda gue biar gue mau melakukan 'itu' sama dia ntar malam?

"Kok aku curiga ya" celetuk gue. Kita sudah sampai di kamar, Suho membuka pintu kamar dan mendorong gue masuk kamar.

"Jangan mikir macam-macam, kamu mandi terus tidur" ucap Suho sebelum menutup pintu kamar dan meninggalkan gue sendiri dikamar.

Gue duduk didepan meja rias, melihat penampilan gue malam ini, make up gue sudah sedikit luntur karena keringat capek. Gue membuka handphone, nyalain data seluler karena gue belum tau password WiFi rumah ini.

Ada pesan dari sahabat gue, dan grup chat gue banyak banget. Gue lebih dulu membuka aplikasi chatting WhatsApp. Membuka salah satu grup chat gue, 'Wagelaw' . Sepertinya, itu grup chat baru gue tapi itu grup chat yang cuman di ganti namanya yang dahulu '4 cewek kurang belaian' jadi 'wagelaw' rasanya gue banyak ketinggalan nih.

Istri Jungkook//Sulis
Oy, inget besok nih di cafe biasa.

Istri G-Dragon//Ledya
Iye, kagak bakal lupa.

Istri Bang Yedam//Putri
Kasih tau noh si Risa biar dateng, dia kagak pernah ngumpul akhir-akhir ini sama kita, gak kangen ama sahabat sendiri.

Melihat isi pesan dari sahabat-sahabat gue tanpa sadar air mata gue jatuh.



Aku balik guys, kangen sama cerita ini jadi aku back.
Jangan jadi pembaca sider dong. Klik ⭐ tu gampang banget kok + Komentar + share ke teman-teman kalian, biar author lebih semangat.

Do You Love Me ? [SUHO] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang